YFL - Prolog

165 24 25
                                    

Raina Pov.(Mama Randy)

Saat aku sedang mengandung  Randy selama 7 bulan, aku dan papa kandung Randy pergi untuk check up kandungan. Duh udah enggak sabar untuk menggendong jagoan mama.

Saat perjalanan menuju rumah sakit, tiba-tiba rem mobil tidak dapat dikendalikan. Di dalam mobil papa Randy sangat panik, dia pun semakin panik karena tiba-tiba kelajuan mobilnya semakin sangat kencang. Sehingga mobil yang ia kendarai tersebut menabrak sebuah pohon yang berada diseberang kali.

"Mamaaaa..," teriakan Randy membuat kejadian itu hilang tertelan bumi dan aku tidak mau kehilangan karna aku hanya mempunyai seorang jagoan yaitu Randy.

"Kenapa sayang?" tanyaku sambil mengaduk secangkir susu untuk dirinya(Randy).

"Papa dimana?"

Kenapa Randy menanyakan hal  itu. Mama gak kuat untuk mengatakan hal yang sebenarnya kepadamu,jagoanku.

"Sayang, kamu enggak main sama Syafi?" tanyaku memperalihkan pertanyaan.

"Syafi lagi mandi." ucap jagoan semata wayangku.

"Heummm,ada bau tidak sedap nich..," ledekku. Aku langsung menggendong Randy ke dalam dekapanku.

"Mama, kan Randy emang belum mandi." ucapnya sambil tertawa geli karena aku terus menciumi dan menggelitiki lehernya.

"Sini mama mandiin." Aku langsung membawanya ke kamar mandi dan melanjutkan ritual bersama dengan dirinya.

15 menit kemudian..

"Raaannnddddyyyy...," panggil Syafira dari depan rumah sambil membawa tas berisi mainan.

"Mah itu suara Syafi. Aku yang buka pintunyaa." ucapnya sambil mengunyah roti yang ada didalam mulutnya. Dan aku? Aku hanya mengangguk sambil tersenyum melihat tingkah anakku.

Aku mengikutinya dari arah belakang, sambil melihat Randy membuka pintu untuk menyambut sahabatnya itu.

Akhirnya Randy mengajak Syafi masuk dan aku menutup pintu. Aku melangkahkan kakiku ke arah ruang tengah dan terlihatlah para bocah sedang bercanda bersama sambil memainkan permainan puzzle.

Dan aku? Aku menyiapkan cemilan dan susu untuk para bocah. Setelah sudah menyiapkannya, aku langsung menghampiri dan menaruhnya diatas meja.

"Rasya jangan lupa dimakan ya." ucapku dan dibalas anggukkan dari keduanya.

Kalian pasti bingung, kenapa aku memanggil mereka Rasya. Karena mereka hanya berbeda beberapa menit dan orang tua dari Syafi sudah aku kenal saat aku menikah dengan Papa kandung Randy. Kenapa masa lalu itu selalu terngiang dalam pikiranku?

Author pov.

"Syafi, kalau kita besar nanti, kamu harus janji sama aku. Kamu enggak boleh ninggalin aku," ucap Randy. Dia mengangkat jari kelingkingnya yang disambut dengan jari kelingking Syafira. Walau pun Randy masih berumur 5 tahun, dia menjadi anak yang tumbuh mandiri dan bertanggung jawab.

"Janji"

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Happy reading,readers..
Dont forget vote and comments..

Sorry ya gyusss...
Kalau banyak typo yang bertebaran,karena masih banyak butuh kritik dan saran kalian...

Saran dan kritik kalian sangat berguna bagi penulis labil seperti author ini^^

Peace sweety face
Chalisataris

Young First LoveWhere stories live. Discover now