Burung-burung bernyanyi, bunga-bunga ikut membuka katupnya, matahari tersenyum saat melihat sahabat-sahabatnya terngiang suasana dipagi hari dengan kehadiran senyuman mentari yang datang hari ini.
Ady mengajak Raina dan Randy untuk pergi memilih gaun dan cincin pertunangan. Ady, Raina dan Randy sudah berada di butik milik sahabatnya itu, tidak lain adalah Farah-mama Syafira.
Dengan hari yang sama, Syafira juga ikut kebutik bersama Farah. Saat dirinya sampai dibutik miliknya, Raina juga sampai pada waktu yang sama.
Farah pov.(mama Syafira)
"Rain, kamu pilih-pilih saja motifnya terlebih dahulu, supaya aku gampang nyari buku sesuai model motifnya" ujarku dan Raina mengangguk. Dirinya melanjutkan memilih bersama Ady. Pandanganku teralih kepada Randy dan Syafira, aku perhatikan mereka semakin sangat akrab dan jika kalau sudah bertemu,beuh... sudah kayak amplop sama perangko.
Saat Raina sudah menemukan model motifnya. Aku langsung memberitahu kepada Agnaya-pegawai disini untuk mengambil buku-buku yang berisi macam-macam gaun sesuai motifnya.
"Ini Ny. Farah" surguhnya memberi 3 buku yang langsung ku ambil dari tangannya. Aku menaruh buku dihadapan Raina agar dapat dilihat olehnya.
"Ini bagus gak sih, Ar??" tanya Raina kepada Ady. Aku yang mendengarnya langsung mengkerutkan dahi. Ar? Apa itu?
"Ar?" tanyaku.
"Ady Raina" jawab khas suara anak kecil. Dan aku hanya beroria.
Tunggu, tadi yang jawab siapa. Aku melihat ke asal suara tersebut. Dan aku langsung tersenyum saat melihatnya dan menghampiri sambil mengacak-acak rambutnya dengan lembut.
"Ish,tante... Rambut Randy kan jadi berantakan, nanti kalau Randy enggak ganteng lagi gimana? Kan kasian mamaku, tante!" ocehnya. Aku yang sudah gemas karena dirinya, aku langsung mencium pucuk rambutnya dan Syafira tersipu malu saat Randy berucap seperti itu. Jangan-jangan anakku mulai ada rasa dengan sahabatnya itu, Astaga!
"Mama? Memangnya mama kamu kenapa, kalau kamu jadi jelek?" ledekku sambil mencubit pipinya gemas.
"Kalau Randy jelek, nanti mama jadi sedih, karena enggak bisa lihat Randy sama Syafi," ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya kepada anakku,"Iya,enggak Syafinya Randy?." lanjutnya dan Syafira mengangguk. Dan aku? Hanya dapat geleng-geleng.
Raina hanya tersenyum saat melihat ke arah anaknya dan pandangannya kembali ke arah buku.
Saat Raina dan Ady sudah selesai memilih dan pilihannya itu dicatat oleh Agnaya yang langsung ku ambil catatannya dan nanti aku langsung memberitahu desainer disini.
Ady dan Raina pamit pergi untuk mengurus urusan yang lainnya. Aku melihat anakku dan Randy seperti orang orang yang sudah mengerti artinya cinta. Syafira melambaikan tangannya sambil tersipu malu, sedangkan Randy mengedipkan sebelah matanya. Astaga! Mudah-mudahan anakku tidak terlalu berpengaruh oleh rayuan maut laki-laki.
~~~
Aku melihat arloji ditanganku dan waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Aku langsung menyuruh pak Salmin-satpam disini untuk mengunci pintu dan jendela dibutik dan kuncinya dia pegang seperti biasa untuk jaga-jaga kalau ada yang datang terlebih dahulu, karena aku datang kesini hanya 3 hari sekali, itu juga kalau lagi tidak keadaan sibuk.
Aku dan Syafi masuk kedalam mobil dan tidak lupa untuk memakai seat belt, demi keamanan berkendara. Aku langsung melajukan mobilku kerumah.
Saat lampu berwarna merah, aku melihat anakku sudah tertidur pulas disampingku, saat aku semakin memperhatikan wajahnya. Kenapa wajah anakku tidak ada kemiripan dariku. Ah, mungkin benar kata pepatah 'Kalau anak perempuan akan mirip dengan papa nya'. Tiba-tiba lampu sudah berwarna hijau dan kulajukan mobil dengan kecepatan rata-rata.
Saat tiba dirumah aku membangunkan Syafi dan menuntunnya masuk. Saat pintu sudah aku buka, aku melihat suamiku sedang bercumbu dengan wanita lain. Hatiku seperti diremas-remas. Kenapa dia setega itu melakukan ini dibelakangku!
Untung Syafi masih belum sadar, masih dikuasai alam mimpinya. Aku langsung menggendong Syafi menuju ke kamarnya dan kembali lagi untuk ngejudge dari apa yang kulihat.
Suamiku dan wanita itu terus menikmatinya dan aku berpikir untuk mengambil air. Segera mungkin aku langsung mengambil dan aku langsung menyiramnya. Kalau hanya bagian atas, aku sudah biasa diperlakukan seperti itu. Tapi ini sudah seperti bayi tanpa bahan. Ya tuhan kenapa hidupku selalu begini?,batinku.
"Apa yang kamu lakukan, Farah!!" omel Delon yang baru saja menyadari kalau tadi aku menyiramnya, wanita itu langsung kaget melihat keberadaanku dan dia buru-buru mengambil pakaiannya yang ada di lantai. Dia langsung keluar sambil memakai celana hot pans dan tank top-nya. Aku masih memperhatikan gerak geriknya dan dia langsung masuk kedalam mobil.
"Seharusnya aku yang bertanya padamu, Tuan Delon Permata!" ucapku dan dia menatapku horor. "Kamu tidak pantas melakukan hal itu dirumahku!" lanjutku dan membalas tatapannya yang lebih,lebih horor.
"Apa nya yang tidak pantas, dulu kamu sama saja dengan wanita tersebut!" ucap nya tersenyum evil.
"Jaga omonganmu! Itu hanya kesalahanmu. Aku hanya meminta pertanggung jawabmu karena kamu telah mengambil kehormatanku. Tanpa persetujuan dariku dan aku hanya menyetujuinya kalau kita dulu benar-benar sudah menikah!"dasar lelaki bajingan, kamu menuduhku seakan akan aku yang melakukannya!.
"Lebih baik aku pergi dari rumah ini! Dan asal kamu tahu kalau Syafi itu bukan anak kandungmu!" ucapnya sambil mengambil baju dan celana nya dilantai. Ia langsung memakainya. Kemudian ia langsung meninggalkanku. Apa maksudnya? Syafi bukan anakku! Tidak mungkin, aku yang telah melahirkan nya.
~~~
Gimana sama part ini?
Jan lupa vommentsnya gaezzPeace sweety face
Chalisataris
Jakarta,18 mei 2016

YOU ARE READING
Young First Love
Novela JuvenilSyafira yang pernah punya masa lalu dengan teman kecilnya bernama Randy. Semenjak kepindahan Randy,Syafira tidak mempunyai teman.Dan beberapa tahun kemudian,Randy kembali lagi untuk bertemu Syafira,Randy mempunyai rasa kepada teman kecilnya itu,seda...