Prolog

62.3K 2.5K 24
                                    

Dia menempelkan dahinya di dahiku sambil memejamkan matanya, “kau benar. Aku memang monster, mungkin juga iblis.”

Kalimat itu seperti hidup namun tidak berdaya. Saat itu, aku merasakan kesakitannya, aku seperti akrab dengan rasanya. Dan tidak tahu kenapa aku terluka melihatnya. Aku merasa akulah yang menaburkan luka tajam pada dirinya. Ah jiwa wanitaku terlalu rapuh.

Aku ingin memeluknya, membelai bibirnya dengan jemariku lalu merasakannya. Aku ingin mengobati luka terpendamnya begitu juga aku ingin ia mengobati lukaku selama ini.

Hari itu tidak ada sepatah kata pun yang keluar lagi. Mulut kami tidak berbicara, akan tetapi tubuh kami yang berbicara. Saling menyampaikan perasaan melalui gerak tubuh kami. Hangat, lembut, dan dalam.

=========

Sebelum lanjut membaca tolong diperhatikan ya. Beberapa chapter dalam cerita ini saya PRIVATE secara acak/random. Jadi tolong perhatikan urutannya dari 1 s/d selesai, kali aja ada yg kelewat. Thanks :)

The Darkness of Marriage : RETURN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang