part 8 (bryan)

1.1K 98 4
                                    

Entah sudah berapa jam yang prilly habiskan untuk mengotopsi ali, dan banyak ditemukan keanehan disana, tak hanya kaki dan tangan, luka di pelipis ali yang seharusnya ada, malah menghilang

Untuk malia, tenang saja prilly tak menelantarkannya, beruntung dimas mengerti posisinya dan dimas pun memerintah kan beberapa Agent untuk berada di rumah ali dan menjaga malia

"lis liat deh" kata prilly yang melihat ke anehan di telapak tangan kanan nya

Iya, prilly sedang di bantu lisa yang merupakan salah satu ahli forensik dibin

"urat syaraf tangan kanan nya mati dan dilihat dari kerutannya ini sudah terjadi dari lahir."sahur prilly

"iya lo bener prill, berarti korban kita ini dia kidal"simpul lisa

"dan Ali bukan salah satu orang kidal."tambah prilly

"Berarti dimana ali sekarang..., eh prill lu ga papa?" tanya lisa yang melihat prilly pucat dan prilly hanya menggelengkan kepalanya

"mendingan lu pulang ya prill, sekalian lihat malia kasihan dia, lagian lu juga udah nemuin kesimpulankan kalo jasad ini bukan ali."saran lisa

"ga usah lis, gue ga papa kok"

"engga prill, sekarang gue suruh supir buat nganterin lu pulang, ga ada tapi tapian pril"kata lisa

Mungkin lisa ada benarnya prilly memang harus sedikit ber istirahat mengingat ia yang sedang mengandung sekarang,  tidak tak ada yang tau prilly sedang hamil muda, ia tak mau jika orang tau semua nya akan melarang prilly mencari ali dan hanya menyuruh dia untuk pulang dan beristirahat

***
"mama"sahut malia

"bagun ma udh pagi, ini malia bikin susu buat mama"sahut prilly yang bagun dari tidurnya, ia mengambil segelas susu dari tangan malia dan meminumnya

"mmm... Enak banget susunya, kok bisa sih malia buat susu seenak ini"puji prilly kepada anak perempuannya

"hihihi kan malia selalu liat mama setiap buat susu untuk malia"katanya sambil menunjukkan gigi gigi putihnya

"ihh pinter banget sih anak mama, sini sini peluk" kata prilly sambil memeluk malia

"ma, ayah kapan pulang ya, malia kangen sekali sama ayah, nanti kalau ayah pulang malia ingin membuatkan susu yang spesial untuk ayah."kata malia semangat

Perkataan malia membuat prilly tersentuh dan meneteskan air mata

"mama kenapa nangis, malia menyekiti mama ya?"tanya nya polos

"tidak malia, mama ga apa apa kok, ayah sedang pergi ketempat rahasia,  semoga saja ia cepat pulang, dan pasti ayah sangat senang jika malia membuat kan susu seenak ini untuk nya."ucap prilly tegar

"Owh iya mah, tolong bilang ayah lusa sekolah malia akan mengadakan lomba ayah dan anak, bisakah ayah datang dan menemani malia?"tanyanya penuh harapan

Taman kanak kanak, adalah hal yang dimaksud malia sekolah, dan sesungguhnya prilly bingung harus berkata apa, tak mungkin ia tega melihat malia menghadiri acara itu tanpa ali

"nanti mama bilang ke ayah ya, semoga ayah bisa pulang dan menemani malia"kata prilly sambil meneglus kepala malia

*ting*tong *ting*tong

"wah ada tamu sepertinya ma, biar malia buka pintunya ya"pintanya

"udah malia tunggu sini aja, biar mama yang buka."ka prilly yang mulai cemas akan siapa yang datang bertamu sepagi ini

Perlahan prilly pun membawa pistolnya dan membuka pintu rumah nya

"hay prilly!!"kejut nya membuat prilly menodong kan pistolnya ke orang itu

"prill, gue Bryan"kata bryan menghadang pistol prilly

"astagfirullah bryan, lu kok kesini ga bilang bilang"kata prilly sambil menghela nafas lega

"hihi gapapa kan prill, lu ga nyuruh gue masuk nih"tanya bryan

"owh iya gue lupa, silahkan masuk"kata prilly mereka pun masuk ke rumah

"mah siapa yang datang, apakah ayah?"tanya malia yang tiba tiba datang keruang tamu

"ingat om bryan kan mal?"tanya prilly

"hayyyy maliaaa"kata bryan girang

"hayy om bryan" kata malia meluncur kedalam pelukan bryan

"bryan gue bikin lu minum dulu ya, lo mau minum apa"tanya prilly

"udah prill ga usah repot repot, air putih aja ya, tapi lu kasih sirup rasa jeruk, trs tambah esbatu ya prill, sekalian lah keluarin makanan makanan lu"kata bryan tertawa

"kebiasaan, malia temani om bryan dulu ya" kata prilly sambil tertawa, akhirnya ia bisa kembali tertawa setalah beberapa hari yang berat kemarin

Tak lama prilly pun datang dan membawa sirup jeruk dan beberapa makanan kecil untuk bryan

"malia, malia bisa kekamar dulu ga, mama mau ngobrol sama om bryan"kata prilly

"owh okeh mah, dada om bryan"kata malia

"dada sayang" kata bryan senang

"ada apa bry,tumben kesini?"tanay prilly

"mm.. Gue kangen aja sama lu dan malia, ali mana prill?"tanya bryan

Fyi, bryan ini dulu adalah sahabat dekat prilly namun beberapa waktu yang lalu saat bryan mulai menyukai prilly lebih dari seorang teman hubungan mereka agak merenggang beruntung lah berkat ali mereka dapat bersahabat lagi

"ali...dia...mmm..."

"kenapa prill kok lu nangis?"kata bryan menghapus air mata prilly yang tiba tiba keluar

Prilly pun mulai menceritakan kisah nya kepada bryan tanpa sadar sekarang prilly sedang berada di dekapan bryan

"prill lu sabar aja, kalau lu percaya ali masih hidup, terys percaya akan itu prilly, gue yakin ali orang yang kuat dan dia ga akan mati dengan cara seperti itu"kata bryan menenagkan prilly

'prilly lu tenang aja, kalau emang ali ga selamat ada gue disini pril yang dari dulu salalu nunggu lo prilly, gue bakalan jagain lo, dan malia prill gue janji' batin bryan

Detlock 2 : War Just BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang