Lihatlah anak itu. Dia sangat berbeda dari biasanya. Dia yang biasanya ceria dan selalu tersenyum, sekarang hanya terdiam di bangkunya. Menulis hal yang aneh. Hal yang... menurutku tak masuk akal. Bisa kupastikan dia sekarang tidak konsentrasi. Padahal aku sedang mengajar Sejarah. Pelajaran favorit anak itu.
Aku sebagai guru harus bertindak, kan?
Hahh...
Kutarik nafas dalam dalam.
Aku harus mendekatinya."Theo?"
Anak berambut coklat itu menoleh. Oow, matanya merah. Apakah dia iritasi mata?
"Ada apa Pak Jerry?"
Tuh kan, dia menjawab dengan singkat. Sangat singkat. Tak seperti biasanya.
Aku tahu ada yang tidak beres.
"Theo, lebih baik kau ke ruang kesehatan"
"Kenapa aku harus kesana, Pak?"
"Matamu merah. Iritasi?"
Dia menggeleng. "Tidak pak."
"Kau kenapa?"
"Aku tidak mengapa Pak, sungguh."Setibanya perhatianku teralihkan oleh tangannya.
Kenapa sedari tadi tanganyya merogoh saku celananya?
"Saku celanamu, kenapa?"
Dia membelalakkan mata, "A..apa?"Spontan aku menarik tangannya keluar dari sakunya.
Tangannya berdarah?
SRET.
Dia melepaskan tangannya dari genggamanku."INI BUKAN URUSANMU!"
DEG. Apakah tadi dia membentakku?
"Theo?"
"Ah, maaf Pak."
"Lebih baik kau ke ruang kesehatan, tanganmu terluka."Dia berdiri dari bangkunya. "I...iya Pak, saya duluan"
Aku melihat dia mulai berjalan menjauh. Ada apa dengannya?
Sudahlah. Mungkin hanya putus cinta.

KAMU SEDANG MEMBACA
SELAMAT...?
RandomAku tidak melakukan hal yang buruk, mama. Aku hanya ingin mengucapkan selamat pada adikku tersayang. Apakah itu buruk,?