SELAMAT...?

Mana Amy?

Anak berambut coklat itu tampak terdiam merenung. Tas merah yang sekarang digendongnya tampak basah terkena air hujan. Kenapa dia berhenti? Rumahnya tinggal 1 blok lagi.

Hey, tunggu.
Dia merogoh sakunya lagi.

Dia lalu mengeluarkan tangannya dari sakunya.

Apa?
Tangannya berdarah?

'Masih ada' begitu pikirnya.

Apa yang hendak ia lakukan? Tak ada yang tahu kecuali dirinya sendiri.

Dia mulai melangkah, tidak, berlari. Sampai akhirnya dia sampai di tempat tujuannya. Sebuah rumah minimalis bercat abu-abu. Rumahnya sendiri.

Tok tok.
Krieett...

Terlihat seorang ibu muda membukakan pintu lalu tersenyum ke arahnya. "Kau sudah kembali Theo,"

"Iya ma, aku sudah jadi anak baik. Tidak terlambat pulang."
"Kau tahu? Adikmu, Amy, menjadi juara lagi lho! Ah, dia hebat sekali! Kau harus mencontohnya ya."

Kata-kata ibunya tadi berhasil membuat Theo murung. Namun dalam sekejap, dia tersenyum ke arah ibunya. Ya, dia harus menjadi anak baik.

"Bu, Amy mana?"
"Diatas. Ada apa?"
"Aku punya hadiah untuk Amy!" Ucap Theo dengan nada riangnya.

Spontan, ibunya tersenyum bahagia.
"Anak baik! Cepatlah keatas! Amy pasti senang."

Theo lalu melangkah masuk, berjalan hingga dihadapannya terlihat anak tangga. Dia menaikinya, melewati lorong hingga dia tiba di sebuah pintu.

Pintu pink muda bertuliskan ''Amy's"

Hahahaha...

Suara tawa itu... milik Theo?

Tok tok tok
Kriett...

Theo langsung membuka pintu itu dan ia menemukan seorang anak perempuan sedang duduk membelakanginya. Dia sedang berias. Cermin didepannya memantulkan rupanya yang sungguh... manis.

"Hey Am,"

Anak perempuan itu spontan menoleh ke arah kakaknya, "Kakak!"

"Am," ucapnya "Kakak punya hadiah untukmu."

--------------------

Heyo! Zen disini! Gimana ceritanya? Btw gua masih newbie dan butuh saran kalian! Haha

Well, ada yang udah bisa menerka endingnya?

Ayo terus lanjut! Lanjut bacanya maksudnya. Hahaha.

Jangan sotil tentang ending yang udah gua buat yak. HAHAHA.

SALAM PSYCHO💉💉