Anak Baik

262 22 9
                                    

"Theo... Kenapa kau tidak jadi anak baik..."

Theo gemetar, "Ma... Mama..."

"KAU MEMBUAT MASALAH DISAAT MAMA MEMASAK?! KAU BUKAN ANAK BAIK!"

"Hiks... Ma.. maaf... Ma..."

"Sebagai hukuman tidak menjadi anak baik, dan mengganggu mama memasak..."

Ibunya lalu mendekat kearah Theo. Mencengkram kerahnya, lalu membuka paksa mulut kecil Theo.

"Hihihi... Cepat makan ayam ini... Dasar anak bandel!"

Ibunya dengan tawa memasukkan satu ekor ayam mentah ke mulutnya yang kecil.

"Ma... hmmphh... A.. ayam ini ter... lalu besar..."
"BUKA! BUKA MULUTMU BODOH!"

CRATT
"AKKGHHHH!!"

Paksaan dari ibunya berhasil membuat mulut Theo robek.

Clap.

"Tuh kan... Ayamnya muat..."
"Hiks.. hiks... Ma..maa..."

Ibunya lalu menoleh ke arah Amy yang sedang tersenyum manis.

"Anak baik, ambilkan minyak dan korek."
"Wah! Mama mau masak apa?"
Ibunya lalu tersenyum."Ayam Panggang."

"Yeay!" Ucap Amy sambil berlari ke dapur. "Kesukaanku!"

Ibunya lalu melirik ke arah Theo.
"Bagaimana? Kesukaanmu juga kan?"

"Mama!"
Ibunya menoleh ke arah suara, suara Amy.
"Ini minyak dan koreknya."

Dengan sigap ibunya itu menumpahkan sebotol minyak ke atas Theo.

"Theo... Sakitnya hanya sebentar kok."

Ibunya lalu mengambil korek.

Crak crak.

BLARR!

"MMFF!!"

Dihadapan Amy dan Ibunya nampak Theo.

Dia telah terbakar.

"Hihihihiii..." suara mengerikan itu terdengar. 2 suara tawa melengking mengerikan itu terdengar. Orang pasti akan bergidik ngeri mendengarnya.

"Amy, ayo kita tinggal dulu. Matangnya agak lama."
"Iya ma. Ayo kita main dulu."

SELAMAT...?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang