selamat malam untuk diana #chapter1.

32 0 0
                                    

Udara pagi yang sejuk di kota bandung , membuatku ingin terbangun di kesunyian pagi hari , ditemani secangkir kopi duduk di depan teras rumah , memandangi dedaunan yang masi basah akibat embun pagi. Pagi itu aku sambil menikmati secangkir kopi , ku memeriksa handphone ku , aku melihat sebuah notifikasi masuk di email ku "brandon_prakasa@gmail.com: bro ni malem jadi nongkrong kan? Di tempat biasa ya". Brandon , teman ku dari bangku SMA dulu , sama-sama menerjang susah merantau ke jakarta , menjadi penjaga warnet , tidur di kos-kosan hanya bertembok gipsum , makan warteg hanya berlauk nasi , kentang ,dan kuah ayam. Hanya bocah ingusan berumur 17 tahun yang nekat pergi ke jakarta tanpa sepenggal ilmu pun.Selalu membuatku tersenyum lagi ketika memikirkan kegilaan dan kebodohan kami dahulu.

"Bang , ni duit kostan bulan ini" suara yang membuyarkan lamunanku. Andri anak kuliahan jurusan akuntansi , dia tinggal di kost-kostan ku sejak 5 bulan yang lalu , anak pindahan dari surabaya. Aku memang menjalanku bisnis kost-kostan kecil sebagai usaha sampingan. Rumah lama mendiang ayahku yang sudah terbengkalai , akhirnya untuk menambahkan uang saku ku , ku jadikan rumah ini kost-kostan , lagi pula aku hanya tinggal seorang diri , akan sepi rasanya rumah ini jika hanya diisi oleh diriku seorang.

Jam 8 lewat sudah berhasil membuat jalanan kota bandung di penuhi oleh mobil. Ku buka handphone ku dan ku email rekan bisnisku "dimas_26@gmail.com: kev gue kayaknya rada telat ni , tolong handle bentar ya cliennya , biasa macet". Tak sampai 5 menit , email ku pun di balas "kevinGANTENG@gmail.com: santai aja bro , lu bisa andelin temen lu yang panggil ganteng ini , jangan lama-lama ya , lu mau kopi apa? Biar gue pesenin dulu". Kevin ini emang ku akui dia adalah temanku yang paling ganteng , tapi gayanya yang sangat kepedean membuat kegantengannya menurun drastis. "dimas_26@gmail.com: caramel macchiato bro".

Sinar terik matahari sudah mulai bersinar menusuk bumi , matahari sudah berada di puncak langit. "Bro makan siang dimana ya bro yang enak?" Tanya kevin di tengah-tengah perjalanan kami mencari restaurant untuk makan siang , "mana gue tahu , yang anak sosialita kan elu bukan gue , cafe-cafe enak yang biasa lu pake buat ngegebet cewe dimana tuh?" Tanyaku sembari tangaku tetap pada setir mobil. "Bentar-bentar gue search instagram dulu , kemaren gue ngeliat ada restaurant bagus gitu tempatnya" kata dia sambil mengutak-ngatik handphonenya.

"Spagetthi carbonaranya satu" kataku kepada seorang pelayan cafe itu , "kalo saya yang ini ni mas" kata kevin sambil menunjuk salah satu gambar di menu itu. "Ditunggu sebentar ya mas" kata pelayan itu lalu pergi meninggalkan kami. "Bro harusnya ni ya , menurut pengalaman gue jem-jem segini biasanya banyak cewe-cewe kulihan yang nongkrong di cafe-cafe kayak gini" kata kevin sambil memajukan duduknya tanda antusiasnya , "sotoy lu" kata ku sambil terus mengutak-ngutik handphone ku tanpa mempercayai ucapan kevin , "ye lu mah ga percayaan sama gue , gue gini-gini udah sering ngegebet cewe-cewe kuliahan" balas dia lagi.

"Bro gimana kalo kita taruhan , itu bangku yang di depan pintu , pasti cewe kuliahan yang duduk" lanjut kevin dengan masi antusias ingin membuktikan teorinya , "kalo sampe bukan?" Jawab ku menantangnya , "gue traktir lu ngopi selama seminggu" jawab kevin dengan berani sambil menjulurkan tangannya mengajak bersalaman , "bener ye? Deal" kata ku sambil menjabat tangannya.

15 menit lewat sudah sejak kami menghabiskan makanan kami "lama cuy , udah ya lu kalah aja ya" kata ku sambil bercanda ke dia , "enak aja lu , sabar dulu , 10 menit lagi" kata kevin berusaha membela diri , "oke 10 menit lagi ga ada 1 orang pun yang duduk di situ , gue menang" kata ku dengan nada yakin pasti menang.

"Jodoh emang ga kemana , noh liat ada cewe yang duduk" kata kevin sambil menoel ku yang sedang sibuk dengan handphone ku , "mana? Emang itu anak kuliahan , tahu-tahunya nenek-nenek lagi" Kata ku bercanda sambil menongahkan wajahku ke depan , dan ku liat seorang wanita duduk disana , wanita dengan paras cantik , wanita dengan nama yang sepertinya ku tahu , dan wanita yang memiliki tawa yang selalu terngiang di kepala ku.

Selamat Malam Untuk Diana.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang