selamat malam untuk diana #chapter5.

8 0 0
                                    

"Nih PRnya" kataku ke diana sambil memberikan buku cetak yang 2 hari lalu diana berikan kepadaku , "eh dim nanti sore goodluck ya" kata celine ketika melewatiku , "oiya thank you" kataku sembari senyum kepada celine , "nanti sore ada apaan lu?" Tanya diana yang bingung karna celine berkata begitu padaku , "ada pertandingan antar club , dateng ye" kata ku santai ke diana sambil meninggalkannya pergi.

"pertandingan besar pada hari ini , pertandingan persahabatan antara sekolah sepakbola arsenal melawan persija jakarta. Sekolah sepak bola arsenal kali ini membawa 3 nama baru di bangku cadangan mereka , wibowo dengan nomor punggung 45 , ernest dengan nomor punggung 32 , dan dimas dengan nomor punggung 26. Apakah ketiga pemain baru ini dapat mencuri hati coach jim pada sore hari ini".

"Tendangan bebas dari team persija bung , pemain nomor punggung 17 yang akan mengambil tendangan , pemain nomor 17 bersiap , *prittt* dia mengambil ancang-ancang , dia menendang dan GOOOLLLL!!! , 2-0 persija bermain di atas angin melawan sekolah sepakbola arsenal , menit ke 42 , sejauh ini tak ada perlawanan berarti dari sekolah sepakbola arsenal."

"Kalian ini gimana , main yang bener dong , kalo jaga ya di tempelin , tempelin terus , jangan di lepas!" Kata coach jim sambil dengan nada marahnya ketika kami berada di ruang ganti untuk turun minum , "wibowo kamu pemanasan , jadi beck kiri , itu pemain nomor 7 kamu tempel terus jangan sampe lepas , dimas kamu juga pemanasan , main di sayap kanan , jangan terlalu banyak pegang bola , banyakin umpan-umpan ke dalam" lanjut coach jim lagi , ketika coach jim berkata seperti itu , aku merasa ini adalah kesempatan emas bagiku untuk menggapai impianku , aku harus bermain semaksimal mungkin , tekadku dalam hati.

"Ini dia 2 pemain baru dari bangku cadangan yang di turunkan coach jim , pemain nomor punggung 45 dan 26 , apakah mereka dapat membawa perubahan berarti bagi team mereka".

"Pemain nomor 10 mengoper kepada pemain nomor 26 , di pressing oleh bek persija , dia menggocek ,gocekan yang begitu manis sodara-sodara , mencari teman , tidak ada pemain yang siap menyambut disana , kembali menggocek pemain belakang persija , menusuk kedalam kotak penalti , lari yang begitu cepat , crossing dan disambut pemain nomor 9 , tendang dan GOLLLL!!! Sekolah sepakbola arsenal kini memberikan perlawanan berarti pada persija".

"Ayoo dimasss!!" Teriak celine dari bangku penonton , aku pun menolehkan kepalaku mendengar panggilnya dan tersenyum ke arahnya.

"menit ke 75 , permainan masi alot sejak gol ke gawang persija tadi, captain dari sekolah sepakbola arsenal masi mengutak-ngatik bola mencari celah , masi sang captain , dia menggocek , berlari menusuk ke tengah , operan lambung ke sayap kanan , pemain nomor 26 menyambut disana , berusaha melewati bek kiri persija , dijaga ketat , woww bek kiri persija di kolongi sodara-sodara , umpan lambung ke tengah , mengadu bola udara , disundul sang captain dan GOLLL!!! Sekolah sepakbola arsenal berhasil menyamakan kedudukan , 2 umpan dari pemain nomor 26 , pemain yang baru masuk di babak ke 2 ini".

"*pritttt* peluit panjang sudah di tiup tanda berakhirnya permainan kali ini , sekolah sepakbola arsenal berhasil menyamakan kedudukan hingga menit terakhir, mungkin ini adalah pertanda baik setelah 4 kali pertandingan terakhir persija selalu bermain diatas angin melawan sekolah sepakbola arsenal , tapi pada pertandingan kali ini mereka merasakan tekanan yang berarti".

"Weiii dimas gila kemaren lu keren banget selamat ya"
"Dimas , selamat ya kmaren lu keren banget , itu pertandingan perdana lu kan?"
"Wuii jagoan kita ni , traktiran dong kemaren kan jadi MVP"

Ya begitula kata teman-teman ku di kantin sekolah , hampir seluruh anak di sekolahku tahu apa yang terjadi kemarin di lapangan, secara tiba-tiba aku menjadi artis sekolah.

"Dim , coach jim bilang apa kemaren?" Tanya angga kepadaku ketika kami sedang kerja kelompok matematika , "ga bilang apa-apa si dia" jawab gue , "lu kapan apa pertandingan lagi , gue sama anak-anak fotografi boleh foto lu ga pas main?, buat majalah sekolah" tanya angga kepadaku , "bolehla , kenapa engga" jawab ku santai , "maksud angga tuh , lu bisa tolongin kita ga buat dapet akses ke pinggir lapangan buat foto dari situ" potong diana , "bentar , kita?" Tanya gue bingung , "iya , diana salah satu team fotografi sekolah ini" sambung angga , "yaudah nanti gue kabarin ya , gue tanyain dulu ke coach jim" jawabku.

"dim , nanti abis lu latihan futsal ada urusan?" Tanya celine menghampiriku ketika aku dan anak-anak futsal sedang siap-siap di pinggir lapangan , "ehh engga si , emang kenapa?" Jawab ku bingung , "temenin gue ke toko buku yuk" ajak celine yang membuatku kaget ketika mendengarnya , ku lihat ke arah brandon, dia memainkan matanya ke arahku sebagai kode agar aku mengatakan iya , "ok ga masalah" jawab ku ke celine , celine pun tersenyum dan pergi meninggalkanku di lapangan futsal.

"Gile lu dim , baru dua bulan dia disini , udah bisa aja lu ngegebetnya" kata arya kepadaku , "dulu bukannya katanya ga mau dim" lanjut tony meledekku. "Kaga ah siapa yang sama dia , orang dia cuma minta tolong buat temenin beli buku" jawab ku mengelak , "ah bisa aja" lanjut vincent sambil bercanda sambil di ikuti tawa anak-anak.

"Lu mau cari buku apa?" Tanyaku kepada celine ketika kami sudah berada di toko buku , "buku buat tugas biologi nih" jawab celine sambil melihat-melihat buku biologi yang sama sekali aku tak mengerti karna aku anak IPS.

"Eh gue ke toilet dulu ya" kataku ke celine ketika ia masi sibuk mencari-cari buku , "oh ok ok" jawab celine sambil tetap mencari buku.

"Sorry ya lama" kata celine ketika keluar dari toko buku , "santai aja kali" kataku sambil tersenyum kepadanya , "eh mau cari makan ga?" Tanyaku padanya , "dimana?" - "foodcourt mau ga?" Tanyaku lagi , "boleh" jawab celine.

Banyak sekali hal yang kubicarakan dengan celine , termasuk canda tawa di setiap pembicaraan kami di foodcourt itu , "eh cel , lusa dateng ya ke pertandingan gue lagi".

"pertandingan antara sekolah sepakbola arsenal melawan team mutiara putih asuhan coach yohanes ,ini akan berat bagi anak-anak asuh coach jim , kita tahu bawha coach yohanes berhasil membawa timnya menjuarai jakarta football cup selama 2 kali berturut-turut , dan kita lihat saudara-saudara , ada nama dimas di starting line up, pemain yang berhasil membuat pertahan persija kewalahan di babak kedua , akankah dia bermain secantik kemarin".

"Umpan lambung ke pemain nomor 26, menggocek , menerobos ke dalam , dijaga ketat , masi memainkan bola , mengoper , operan balik , one two sodara-sodara , menusuk ke tengah, menggocek , one on one dengan kiper , tendang dan GOLLLL!!!! Dimas tetap bermain cantik sodara-sodara".

"Dimas , masi dimas , dimas mengoper pada sang captain , operan balik dan ooowwwww tackle keras dari pemain nomor 15 , dimas terkapar di tengah lapangan , seperti nya sesuatu terjadi pada kaki kanan dimas , ia dipapah oleh rekan satu teamnya ke pinggir lapangan , dan ernest masuk menggantikan dimas , dimas dibawa masuk ke ruang ganti oleh tim medis , kita cuma bisa berharap yang terbaik untuknya".

"Dimas kenapa?"
"Gue mau masuk, gue mau ngeliat dimas"?
"Dimas , dimas"
"Dimas engga kenapa-kenapa dia lagi tidur sekarang"

Begitu banyak teman-teman ku di luar kostanku , tapi aku sama sekali tak ingin menemui mereka , brandon dan arya berada di depan kostanku untuk mengawasi agar tak ada satu pun temanku yang masuk ke kostanku , karna aku sekarang benar-benar hanya ingin sendiri.

"Dimas!" Teriak seorang wanita dari belakangku , ketika ku menengokan kepalaku , ternyata itu celine , "dimas kamu kenapa? Kamu gapapa kan? Ini kamu udah bisa jalan normal begini berarti kamu udah gapapa kan?" Kata celine sambil memegang tanganku , "gapapa kok" jawabku sambil melepaskan tangannya lalu pergi menuju ke kelasku. Ketika ku sampai di kelasku , ku melihat diana di dekat mejaku ,"tolong sekarang gue lagi engga mau di interview ato pertanyaan apapun yang lu mau tanya ke gue , gue lagi ga mau jawab , apa lagi buat majalah sekolah" kataku ketus ke diana karna aku tahu tujuannya ada di kelasku , "gue ga mau interview lu , gue cuma mau balikin pelindung kaki lu , kemarin ketinggalan di pinggir lapangan" jawab diana sambil memberikan pelindung kakiku , aku tak tahu apa yang akan terjadi dengan kakiku jika aku tak memaki pelindung kaki , karna pelindung kakiku saja hancur akibat tackle kemarin , "gue berani mastiin kalo ga ada satu pun anak majalah sekolah yang bakal nanya-nanya lu , karna keknya lu ga suka buat jadi bahan pembicaraan" lanjut diana lalu pergi keluar dari kelasku.

Selamat Malam Untuk Diana.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang