selamat malam untuk diana #chapter6.

10 0 0
                                    

"Wah gila akhirnya ni kelas selesai juga" kata raymond ketika bubaran kampus , "gue ga ngerti apa-apa itu guru ngomong apa" kata ku sambil berjalan keluar kelas.
"cuy , ntar malem jeri ngajak clubbing" sebuah notifikasi line dari hansen masuk ke handphoneku , "males ah , lu ajak yang lain aja" balasku kepadanya , "ini semua anak indo diajak" balas hansen lagi , "males ah" jawabku.

malam itu aku sendirian di apartmentku , semua anak indonesia ikut clubbing kecuali aku , aku sibuk dengan playstation ku hingga tiba-tiba ada telepon masuk dari hansen.

"Lu gila ya , lu bikin anak orang sampe mabok kek gini" kataku setelah aku melayangkan sebuah pukulan ke wajah jeri , hansen menelepon ku untuk meminta tolong kepada ku karna anak-anak pada mabuk berat , saat itu hanya tersisa beberapa anak yang sadar , dan cindy adalah salah satu anak yang sudah mabuk berat , dan aku tahu ini pasti ulah jeri karna dia sangat suka membuat orang lain mabuk. Jujur saat itu aku tak begitu peduli kepada anak yang lain , hanya satu orang yang bisa membuat ku marah pada malam itu , cindy , aku tak tahu mengapa , tapi aku marah ketika cindy dibuat mabuk oleh jeri.

"Eh anjing lu kenapa mukul gue" kata jeri berdiri sambil ingin memukul ku , tapi aku berhasil menangkisnya dan melayangkan satu pukulan lagi padanya "elu yang anjing" kataku. "Lu berdua ga usah berantem tai , mening lu pada bantuin gue buat ngebawa ni orang pada" kata hansen di tengah perkelahian kami. Akhirnya kami membawa mereka semua ke apartmentku , aku pun merebahkan cindy di kasur ku , akupun sempat memandangi wajah cindy untuk sesaat lalu menyelimutinya , aku duduk sebentar di pinggiran kasur dan menatapi cindy yang tertidur pulas karna mabuk , tak tahu kenapa , tapi aku seperti memiliki rasa tertarik pada cindy.

"Udah bangun lu , ni sarapan dulu" kataku kepada cindy saat dia keluar dari kamarku, "aku kok bisa disini?" Tanya cindy bingung karna berada di apartmentku , "lu semalem tuh mabok berat , gue mau balikin ke dorm tapi udah tutup , jadi lu gue bawa ke sini" jawab ku sambil tetap mengolesi roti , "jadi ini rotinya buat aku?" Tanya cindy sambil duduk di bangku depan meja makan tempatku membuat roti , "ini roti buat gue , lu buat sendiri" kataku bercanda pada cindy sambil melahap roti buatan ku itu.

"Lu semalem kenapa bisa mabuk gitu?" Tanya ku ke cindy , "lupa juga , abis kemarin kebawa susana gitu" kata cindy sambil membuat rotinya , " lu sering ke club di indo" tanya ku sambil mengunyah rotiku , "ga pernah si" kata cindy sambil tertawa , "lagian ga pernah ke club gaya-gaya sampe mabuk gitu" kataku sambil mengangkat kaki ku ke meja ruang tamu , "eh abis ini lu ga ada apa-apa kan?" Tanyaku ke cindy , "engga , emang kenapa?" Tanya cindy sambil memakan rotinya , "pergi yuk" ajakku.

"Lu kenapa , tumben amat main bola sendirian" tanya diana menghampiriku yang sedang sendirian menendang-nendang bola di lapangan sekolah , "lu sendiri ngapain disini? Bubaran sekolah kan udah 1 jam yang lalu?" Tanya ku balik kepadanya , "aneh ya lu jadi orang ditanya malah nanya balik" , "eh kemaren gue motret pertandingan jakarta football cup , tapi kenapa gue ga liat elu?" Lanjut diana sambil duduk di bangku pinggir lapangan , "waktu percobaan gue udah abis di sekolah sepakbola arsenal" kata ku singkat sambil tetap menendang-nendang bola "oiya kemaren mereka menang ga?" Lanjut ku , "mereka menang kok , lanjut ke babak selanjutnya , besok gue mau motret lagi disana , pertandingan mereka jam 1 siang , lu dateng aja" jawab diana , "yaudah" balasku.

Keesokan harinya aku datang ke jakarta football cup bersama brandon , saat aku sampai disana sekolah sepakbola arsenal belum bertanding , saat itu masi tim lain yang bermain , aku pun menuju ke ticketing dan membeli tiket masuk "tiketnya 2 ya mba" kataku ke penjaga loket itu. "Gile rame banget ye" kata brandon kepadaku sebahis kami membeli tiket , "kalo ga rame namanya bukan jakarta football club bro" balasku ke brandon , akhirnya aku dan brandon pun masuk ke dalam stadion jakarta football cup , "gile bro , banyak bintang yang terlahir dari lapangan ini" kataku ke brandon saat kami melihat lapangan jakarta football cup tepat berada di depan kami , "andai ya gue bisa main disini" lanjutku lagi.

Selamat Malam Untuk Diana.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang