Mimpi

8.3K 1.1K 70
                                    

"Hyung kau dilamar Namjoon hyung? Jinjja!?"

Jimin berteriak melengking, sontak sorot mata seisi cafe langsung menuju pada mereka berdua, salahkan saja mulut tolol milik Jimin yang sejak dulu tak bisa dijaga.

"Shh diamlah bodoh! Iya aku dilamar!!"

Seokjin menampar pelan pipi Jimin yang hanya direspon aw olehnya.

"Miaan.. Habis aku terlalu.. Kau tahu.. hype" Sahut Jimin.

Seokjin menoleh cepat dan matanya membelalak, "Mwo? Apa maksudmu?"

Jimin kembali menatapnya.

"Kau tak tahu? Aku sudah menganggap kalian seperti orangtuaku tau hehe"

Astaga cengiran bodohnya itu begitu polos, rasanya Seokjin sangat senang, ya senang, walau kadang memang Jimin tak berguna, ternyata ia bisa sampai sejauh ini sampai membuat Seokjin terharu. Sampai sampai Seokjin bangkit dari kursinya dan memeluk Jimin. Ia menangis, menangis di pundaknya.

"Terima kasih.. Terima kasih Jimin.." Jimin yang awalnya kaget pun membalas pelukannya, "Ne.. Eomma.."

"Aku juga menganggapmu seperti anakku.."

"Jㅡ Jinjja!?"

"Maka itu cepat belikan bahan-bahan untuk dimasak nanti malam, ini listnya."

"Haha aku bercanda.."Jin menepuk pelan pangal kepalanya.

"Jadi..? Mari Menemui Namjoon?"

Jimin mengangguk mantap.

"Ne! Mari temui appa!!"

.
.
.
.

"BANGUN GOBLOOOOKKKK!"

BYUURRR!

"EH BALONKU ADA LIMA MELEDAK SATUㅡ HWAAAAAHH! DINGIN!" Jimin sontak bangun dari tidurnya. "..Ah... Cuman mimpi..." Gumamnya, terus nengok keatas udah ada pemandangan ga enak.

Jin lagi kesel.

"..E, eommaㅡ"

"APANYA YANG EOMMA HAH!? INI GILIRAN LO BELANJA MAKANAN!! CEPET PERGI SANAAAAAA!"

"IYAAAAAAAAA!"

Seandainya waktu bisa diputar, Jimin masih kepengen tau lanjutan mimpinya. Siapa tau dia beneran jadi anaknya gitu kan bahagia banget tuh pasti.

Daily 3 kelar

Idea based on: Rina (anak gue)

Daily Life of Jimin, Namjin #1 shipper || pjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang