"Halo, nama saya Kim Namjoon, 22 tahun."
Hati Seokjin bergetar saat pemuda itu melepaskan helmnya dan mendengar suara pemuda yang berada di depannya itu.
"Ahㅡ Namaku Kim Seokjin, umurku 23 tahun.... HYAHㅡ!!" Saat mereka berdua bersalaman, seketika itu juga folder dan kertas-kertas Seokjin berjatuhan.
"Ma, maaf!!" Seokjin buru-buru membereskan barang-barangnya yang terjatuh tadi. "Tidak apa-apa, mari saya bantu." Ucap pemuda bernama Namjoon itu. Tidak disengajai, tangan Namjoon memegang tangan Seokjin. "Maafkan saya!" Ucap Namjoon lalu melepaskan tangannya. Seokjin hanya menggeleng-geleng dan tersenyum, "Uhm.. Tidak apa kok."
Setelah membereskannya mereka berdua segera menaiki motor.
Entah kenapa... Hati Seokjin tidak bisa diam sedari tadi ia bertemu dengan Namjoon. "Mas, mau kemana ya?" Tanya Namjoon. Seokjin langsung tersadar dari pikirannya, "I, itu! Ke kosan saya lah! Kemana lagi!?" Namjoon tertawa kecil. Lalu berkata, "Bagaimana saya bisa tahu alamat kosan anda?" Muka Seokjin memerah seketika. Lalu dia memukul keras punggung Namjoon.
"Baiklah.... Di Jl. xx no. 7.."
"Siap dilaksanakan."
Seokjin terkekeh pelan melihat perlakuannya. "Receh juga ni masnya." Gumam Seokjin dalam hati.
Brum Brum
Ngeeeeeng
Sampailah di kosan Seokjin. Seokjin pun membayar ongkosnya. Ia memperhatikan Namjoon sebentar dan....
"Mas kapan bisa nganter saya lagi?"
Namjoon terkejut mendengarnya. Begitu pula Seokjin. Ia langsung menutupi mulut nya dengan kedua tangannya. Namjoon tersenyum lebar sehingga kedua lesung pipitnya terlihat, "Kapanpun anda memanggil, saya bersedia."
Wadooooo pipi Seokjin terasa panas bung.
"Ja... Jangan ngeboncengin orang lain ya!"
"Wah.. Bagaimana ya? Tugas saya kan memang mengantar orang-orang.. Tidak hanya anda."
Hati Seokjin terasa disayat.
"Hey lihatlah ekspresimu, itu lucu sekali. Tenang saja, akan kuusahakan kok." Kata Namjoon sambil mengusak-usak rambut Seokjin.
"Sampai jumpa, princess."
"A.. APA!?"
***
"Loh, elu lagi?"
"Iye."
Ini pertemuan kedua antara Namjoon dan Seokjin. Meskipun berbicara seperti itu, perut Seokjin serasa dipenuhi oleh kupu-kupu terbang.
Senang.
Dengan girang ia segera melompat ke motor Namjoon. Dan memeluknya.
Sontak Namjoon menoleh ke arah Seokjin. "Yang cepet ya!" Seru Seokjin sambil tersenyum. Namjoon menghela nafasnya, ia kira Seokjin sedang kesurupan.
"Namjoon sadarlah, tidak mungkin lelaki secantik ini akan menyukaimu."
"Sekalinya iya, pada akhirnya kau akan dicampakkan juga, sama seperti apa yang dia lakukan."
***
Pertemuan ketiga.
Seokjin masih memasang tampang berseri-seri ketika diantar oleh Namjoon. Namjoon juga, belakangan ini ia merasa hatinya berdetak lebih cepat ketika berada di dekat Seokjin.
Saat ia memeluknya.
Tersenyum kepadanya.
Berbicara kepadanya.
Semua hal itu, membuat Namjoon ingin memiliki Seokjin.
Pada waktu yang bersamaan, ia tersadar bahwa ia menyukai Kim Seokjin.
***
Pertemuan keempat. Mereka sedang berada di depan gerbang kampus Seokjin.
"Ehm, Seㅡ Seokjinsshiㅡ"
"Panggil aku hyung!"
Ya memang, sejak pertemuan kedua Seokjin mengharuskan Namjoon untuk memanggilnya dengan 'hyung'. Namjoon hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Ya.. Hyung, ada yang ingin kukatakan.."
"Apa itu?"
"Ini... Terakhir kalinya aku akan mengantarmu,"
"Eh?"
"Karena aku akan menikah."
Lagi-lagi rasa sakit ini dirasakan oleh Seokjin. Ia menyukai Namjoon, namun ternyata, orang yang ia sukai itu akan menikah.
"De, dengan siapa..? Baguslah, aku turut senang!" Ucap Seokjin seraya menahan isakannya.
"Tentu saja kau harus senang."
"...Apa maksudmuㅡ"
"Karena aku akan menikahimu. Kau mau kan?"
Saat itu pula, tangisan Seokjin memecah.
"Tentu saja aku mau, pabbo!" Seokjin memeluk pemuda yang lebih muda. Namjoon hanya tertawa ketika melihat pemuda kesukaannya menjadi cengeng seperti ini.
End
.
."....Chim bukannya ini kecepetan ya?"
Jimin langsung melotot ke arah Hoseok.
"Maksud lo?"
"YA MANA ADA ORANG MAU NERIMA LAMARAN TUKANG GOJEK PADAHAL BARU JUGA KETEMU 4 KALI!? BIKIN FF YANG MASUK AKAL KEK! PALING KAGAK PACARAN DULU ELAH!!"
"APA!? INI FANFICTION BUATAN PARK JIMIN SEORANG, YANG UDAH PASTI BAGUS PAKE BANGET! DAN NAMJOON HYUNG SAMA JIN HYUNG GA COCOK PACARAN DULU, COCOKNYA LANGSUNG NIKAH!" Jimin ngamok sodara-sodara.
Sedangkan Taehyung dan Yoongi lagi enak-enaknya minum teh di ruang tengah.
"Hyung, itu apaansi ribut-ribut di kamar???" Tanya Taehyung.
"Biasa, ribut soal yang gak penting." Jawab Yoongi kalem.
Daily 15 kelar
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life of Jimin, Namjin #1 shipper || pjm
FanfictionApa yang dilakuin Jimin setiap hari? Ngefanboying Namjin.