Yeni terbangun dari tidurnya, rasa gamang pertamanya menutupi penyebab dia terbangun dari tidurnya itu, kemudian setelah tersadar sepenuhnya Yeni sadar, kakinya sedang digelitik.
"Wahyu!" jerit Yeni sambil menarik kakinya, Abangnya yang tadi menggelitik kakinya itu pergi sambil tertawa-tawa, Wahyu memang sangat iseng, kegiatan favoritnya adalah menyelinap pagi-pagi ke kamar Yeni dan membangunkannya dengan berbagai macam cara iseng, paling sering dengan cara menggelitik kaki Yeni.
dengan duduk bertopang dagu di kasurnya, Yeni selalu memikirkan cara untuk membentangi dirinya dari serangan kakaknya tersebut, namun kalau Yeni sampai mengunci kamarnya, gedoran sekuat apapun tidak akan dapat membangunkan Yeni dari tidurnya. dengan menghela nafas, Yeni turun dari kasur dan beranjak ke bawah.
Ibunya tersenyum pada Yeni dari ruang makan, "digangguin lagi?" tanyanya melihat wajah masam Yeni.
Yeni mengangguk perlahan dan duduk di meja makan, sekotak sereal dan segelas susu sudah diletakkan di tengah meja makan.
Ibu Yeni meremas bahu Yeni, "walaupun kamu sekarang kesal, nanti kamu akan kangen lho dijahili setelah kakak kamu itu pindah ke kost barunya."
"ngga akan." balas Yeni singkat, dia menuang serealnnya ke mangkuk.
Wahyu datang ke meja makan, ingin sekali Yeni nonjok itu muka penuh senyum jahil, karena tidak bisa Yeni lakukan dia hanya melempar sepotong sereal basah ke arah Wahyu.
"jangan buang-buang makanan." tegur ibunya dari tempat cuci piring.
dua hari kemudian, Yeni memandang kepergian kakaknya tersebut dengan sedikit senyuman, akhirnya dirinya terbebas dari gangguan iseng kakaknya, malam itu senyum masih terpeta di wajah Yeni ketika dia beranjak tidur, menyadari bahwa bangun paginya tidak diwarnai dengan insiden jahil.
kaki Yeni digelitik.
"Wahyu!" dengan spontan Yeni menjerit, dia melihat ke ujung tempat tidurnya dan teringat kalau kakaknya sudah tidak berada di rumah.
Yeni turun menuju ruang makan, ibunya memandang dengan agak kaget, "lho sudah bangun."
"kakak ada di rumah bu?" tanya Yeni.
"ya engga lah, kamu kan lihat sendiri kemarin dia pergi. ada apa Yen?"
Yeni menggeleng, dia segera menyingkirkan pikiran tentang gelitikan itu sebagai sebuah trauma, karena seringnya kakaknya menggelitik.
tapi keesok paginya, teori Yeni tentang trauma terbantahkan, karena kakinya kembali digelitik, dengan malas Yeni melihat ke ujung tempat tidur. Seperti biasa tidak ada yang terjadi, tidak ada siapapun di kaki tempat tidurnya. Bayangan Yeni terlihat seperti bergerak-gerak di kaki tempat tidurnya seakan mengejek Yeni yang terbangun karena trauma digelitik.
Yeni kembali menarik selimut, matanya memandang ke arah jendela kamar yang berada di sebelah kanan di seberang tempat tidurnya dan melihat kalau langit masih gelap. Hampir saja Yeni memejamkan mata ketika menyadari sesuatu, kalau di luar gelap dan cahaya cuma datang dari lampu kamarnya, kenapa ada bayangan dirinya di kaki tempat tidurnya?
secepat kilat Yeni menarik kakinya dan bangun ke posisi duduk di kasurnya, bayangan yang tadi menari di kaki tempat tidurnya telah menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Midnight Ghost Stories Vol.4
HorrorAnthologi dari 7 Cerita Horror berdasarkan cerita nyata, baik yang gue denger sendiri maupun yang berasal dari riset tentang hantu.