''Ini udah yang ketiga kalinya lo batalin janji sama mereka, Digo! Lo sadar kan apa yg lo lakuin?''
Tristan nampak gemas melihat ulah Bos besarnya itu.
Lagi2 Digo membatalkan perjanjian pada Investor yang akan bekerja sama dengan perusahaan mereka. Entah apa yang di pikirkan oleh Digo. Bagi Tristan, hal ini sangat berpengaruh untuk perusahaan mereka.
Namun sang pemilik perusahaan tsb hanya menanggapi ocehan Tristan dengan santai.
''Ck. Gue ga tertarik sama perusahaan mereka. Dan gue juga ga yakin kalo mereka bisa menguntungkan buat gue''ucap Digo, sambil menatap pemandangan megah kota Paris dari balik jendela besar yang ada pada ruangannya.
''Tapi setidaknya hargai dong usaha mereka. Temuin mereka, meskipun hanya basa basi''saut Tristan kesal.
''Waktu gue lebih berharga dari pada nemuin mereka''
''Ck. Waktu yang mana?? Waktu ngelamun?''
Tristan benar2 tidak habis pikir dg sifat angkuh Digo yang dari dulu tidak pernah hilang.
''Siapa yang ngelamun? Gue tu cuma berfikir!!''
''Uda lah. Gue tau apa yg lo pikirin. Paling juga mentok ke Prilly lagi''
Ucapan Tristan membuat Digo berbalik dan menghampiri sahabat, sekaligus kaki tangannya itu.
''Sotoy''ucap Digo yg kini duduk di hadapan Tristan dg segelas wine ditangannya.
''Gue ga sotoy, ya! Gue bicara fakta! Dalam hidup seorang Digo Alexander, hanya akan ada 2 hal yang akan lo pikirin secara serius. Satu Abel. Dan dua, Prilly''
Digo tersenyum miris sambil memutar2 gelas yg ada di tangannya.
''Sampai kapan lo gini terus, ha? Lo inget kan, kalo Prilly itu uda nikah. Dia uda bahagia dg anak dan suaminya. So, stop buat mikirin dia, Digo!!!''lanjut Tristan.
Digo menuang kembali gelasnya dg wine.
''Ini juga gara2 lo, Tristan''
''Lah, kok gue?''
Digo menatap Tristan dg serius.
''Ya. Ini gara2 lo. Coba kalo lo ga bawa gue pergi waktu itu, Prilly ga akan mungkin nikah sama Ali. Gue pasti bisa cegah pernikahan itu''ucap Digo, membuat Tristan geleng2 kepala.
''GOD!! Capek gue jelasin sama orang yang di mabuk cinta kaya lo. Gue kan ngelakuin ini demi kebaikan lo, Digo!! Please, wake up!! Dia ga cinta sama lo. Lo harus inget itu!!!''
Suasana diruangan itu, mendadak menjadi panas. Tristan bisa melihat emosi dan kemarahan yang terpancar dari mata Digo.
Saat seperti ini, lebih baik Tristan segera pergi dari pada kena sembur oleh Bos besarnya itu.
''Ya uda, gue pergi. Ada proyek yg harus gue pantau!! Lo jangan lupa jemput Abel. Kalo ga, tu anak bisa ngamuk 7 hari 7 malem!!''saut Tristan yg langsung berdiri dan keluar dari ruangan Digo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pumpkin Pie
RandomPertemuan tidak sengaja seorang Bernardigo Kelen Alexander dengan seorang guru cantik yang mengajar putrinya. Membawa kisah cinta yang berbeda di antara mereka. Mampukah Digo melupakan cintanya yang telah bahagia bersama dengan pria lain. Dan mampuk...