Chapter 2: Julian?

88 4 1
                                    

Mulmed : Barbara Palvin "Mikha"

~~~~

Mikha's Pov

Sekarang aku dikantin lagi duduk sambil nungguin Varo yang lagi pesan makan. Tiba-tiba ada seorang cowok yang gak aku kenal berjalan dan duduk dimejaku.

"Hay, sendiri aja? Boleh gabung?" Katanya dengan senyum yang dimanis-manisin. Menjijikan.

"Hmm" gumam ku kecil. Dengan senang hatinya dia duduk dikursi depanku

"Nama gue Julian Chris Marvel, panggil Julian aja" katanya sambil menjulurkan tanganya kearah ku.

Aku hanya membalas uluran tangannya. "Mikha" jawabku datar.

"Just Mikha?" Dahinya berkerut tampak kebingungan

"Yeah" jawabku teramat singkat. Dia kini diam sambil memperhatikanku.

Aku membuang pandangan menatap seluruh kantin. Kini semua mata tertuju kearah kami.

'Napa sih?' Gerutu ku dalam hati.

"Boleh minta nomer telepon atau ID Line lo?" Tanyanya hati-hati. Sepertinya dia mulai mengerti sikap jutek ku. 'Rasakan saja berani-beraninya menggodaku.'

"Siniin hp lo" dia mengulurkan HP-nya dengan tatapan apa-banget-nih-cewe. Tapi aku gak peduli.

Aku mengembalikan hp-nya "nih, udah gue catat nomor gue. ID Line? Privasi" jawab aku padat dan datar.

"Makasih" kini dia memperlihatkan senyum manisnya lagi tapi terlihat ada hal misterius dibalik senyumnya. "Gue gabung bareng teman gue lagi yah" katanya beranjak pergi.

"Modus" ucapku sinis

"Siapa sih tadi?" Tiba-tiba Varo datang dengan 2 mangkuk bakso

"Anak sok caper. Ju,, jun,, ahh Julian namanya"

"Oh, jangan suka didekatin dia playboy kelas berat" kata Varo setengah berbisik. Mikha dapat merasakan ada kesinisan dinada bicara Varo juga ada sorot tak suka dari matanya.

Ada apa sebenarnya diantata mereka?

"Gue mah mana mau sama cowok kayak dia" kataku sambil memutar bola mata.

Kini kami mulai makan dengan sesekali diiringi cerita dan tawa kami berdua

~~~~

Author's Pov

Disisi bagian tengah kantin, ketiga cowok paling populer di SMA Nusa Harapan. Kedua dari mereka menertawakan seorang diantara mereka.

"Serius Jul? Hahaha keren tuh cewe" kata Alvin dengan tawa khasnya.

"Tai yah lo" kata julian melempar kacangnya kearah Alvin

"Nyerah aja deh" kini giliran cowok yang berpenampilan paling dingin diantara mereka. Tara.

"Gak, gak, gak. Gak ada kata nyerah buat Julian" katanya dengan nada sombong. "Gue pasti dapatin dia" katanya bangga

"Kalo udah dapat?" Tanya asal Alvin asal.

"Gue berhenti jadi playboy"

"SERIUS??" Teriak Alvin dan Tara bersamaan. Sementara yang ditanya mengangguk yakin.

"Semerdeka lo deh" ucap keduanya lagi hampir bersamaan.

"Tapi ingat taruhan tetap berlangsung" ucap Tara. Julian hanya tersenyum sumringah

~~~~

Varo membuka mobilnya, dan betapa terkejutnya dia mendapati seorang wanita tertidur di kursi penumpang mobilnya dengan rambut yang menutupi wajahnya.

"Bangunin gak yah" gumam nya ragu. "Tapi jangan-jangan" dia berucap horror

"Hey bangun" teriaknya.

"Hmm?" Gadis itu memutar badannya menghadap Varo.

"Tai lo Mik, gue kirain siapa" teriaknya lebay.

"Singgah di toko buku sebentar yah ada yang mau gue beli" Perintah Mikha dengan suara serak khas orang bangun tidur. Lalu melanjutkan tidurnya.

Kenapa Mikha berada dalam mobil itu? Karena Mikha punya kunci cadangan mobil itu dia bisa kapan pun menggunakannya. Lihat betapa baiknya Varo.

"Iya Non" dengus Varo pelan.

~~~~

Yuhuu selesai juga😆 maaf late update soalnya gue masih sibuk-sibuk biarpun udah selesai UN.
Hehe sok sibuk sih..
Vote dan coment nya di tunggu guys💋

DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang