Chapter 3: New Diary

79 2 0
                                    


Mulmed: Justin Bieber "Alvaro"

~~~~

Mikha's Pov

Dan disini lah aku sekarang. Kamarku. Dengan dinding yang didominasi warna Putih Gading.

Didepan meja belajarku, saat ini aku memegang pensil dan sebuah buku catatan. Diary.

Diary ini aku dapat sebagai bonus atas buku tadi yang kubeli. Aku rasa buku ini bisa menjadi teman curhat yg baik. Varo memang pendengar yang baik, tapi mana mungkin aku bercerita tentang perasaan ku padanya.

Aku mengambil pena ku dan mulai menulis.

Hay diary
Gue senang karna akhirnya gue punya teman curhat meskipun hanya buku.

Nama gue Mikhaela Gebby Rendita, anak tunggal dan anak broken home :') gue cuma tinggal sama mama, tapi mama lebih banyak punya waktu dipekerjaannya, gue merasa jadi anak terlantar. Hiks.

Papa? Papa gue di Amerika, itu kata mama.

Hmm, gue punya sahabat namanya Alvaro Azra Praditya, biasa di panggil Varo. Dia baik, selalu ceria, pendengar yang baik juga, dia selalu ada saat gue seneng atau pun sedih.

Oh iya diary, hari ini gue resmi jadi siswa SMA Nusa Harapan. Sebenarnya udah dari minggu lalu tapi karena MOS gue nganggap keresmian gue hari ini. Hihihi

Nanti dulu yah, gue mau makan kasian cacing-cacing di perut gue udah ngeband.

See you again my friend, diary.
Mikhaela

~~~~

Author's Pov

Seorang pria duduk sendiri di taman belakang rumahnya. Disana juga terdapat kolam dan sebuah lapangan basket. Lapangan itu biasa digunakan dia dan sahabatnya yang bertetangaan dengannya.

Siapa lagi kalau bukan Varo dan Mikha. Dia kini mengambil iphone dalam sakunya dan mulai membuka galeri.

Varo tersenyum melihat foto-foto didalamnya. Sebagian adalah fotonya bersama Mikha dan sebagian lagi foto Mikha dengan berbagai ekspresi yang diambilnya tanpa Mikha sadari.

Kini dia berhenti difoto saat mereka liburan ke Bali. Difoto itu nampak Varo menunjukan senyuman manisnya dan Mikha mencium pipinya.

'Udah 3 tahun ini gue gak sayang lo sebagai sahabat Mik, tapi lebih dari itu' lirihnya dalam hati sambil menampilkan senyum sendunya.

Ditempat lain, Mikha asik memandai berbagai foto dalam kamarnya. Semunya fotonya bersama Varo yang dia cetak.

Mikha tersenyum miris sambil memandangi fotonya dan Varo yang paling besar. Dibawah foto itu terdapat tulisan. Sahabat selamanya, dengan tanda-tangan keduanya tertera dibawah kalimat itu.

"Apakah selamanya akan tetap sahabat, ro?" Gumamnya pelan.

~~~~

Hehe maaf pendek lagi gak punya ide nih😆 tapi terlanjur maksaain update karena gue udah lama gak update. Vote dan comment di tunggu.

DilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang