Mikha bersenandung kecil saat menuruni tangga dirumahnya. Entah jenis lagu apa yang dia nyanyikan. Di beranjak ke dapur. Kosong
"Kok sepi mama dimana?" Gumamnya pada dapur yang kosong melompong.
Dia lalu mengambil sebuah snack favorit miliknya dalam kulkas, tak lupa dua botol minuman kaleng bersoda. Menuju kedepan TV, duduk, bersantai dan menikmati hari minggu.
Dari kecil Mikha sudah terbiasa dirumah sendiri, mama dan papanya selalu sibuk tak ada waktu untuk memperhatikan anak semata wayang mereka. Mereka tidak memiliki pembantu-mama ingin Mikha mandiri- begitulah kata mamanya. Hanya Varo, itu pun kalau dia tidak sibuk.
Mikha hanya menatap kosong benda datar didepan nya. Pikirannya dipenuhi dengan apa yang terjadi 3 tahun belakangan ini. Dimana tiap Varo melakukan hal kecil yang di anggap Mikha manis membuat jantung nya berdebar kencang, ada kupu-kupu berkeliaran diperutnya, bahkan tak jarang pipinya bersemu merah.
Hal-hal gila itu membuat dia yakin bahwa Varo sahabat nya sejak ingusan itu telah membuat Mikha jatuh hati sejak mereka menginjak kaki di SMP. Astaga hal itu terlalu membuat dia gila.
Tiba-tiba benda persegi panjang berlambang apel digigit sebagian itu berdering, dengan malas gadis tomboy itu membuka aplikasi line nya. Ternyata grup chat yang dibuat dia dan beberapa perempuan teman baiknya.
Itu wajar, tidak mungkin Mikha hanya berteman dengan Varo seumur hidupnya. Dia punya beberapa teman baik yang berjenis kelamin perempuan, tapi masih jauh dari kata sahabat karena menurutnya hanya Varo yang memiliki karakter sahabat.
Gadis itu kembali memfokuskan pandangannya pada hp di genggaman gadis itu.
Virastyles : holaa, pacar harry disini
SyaniMalik : tunangan zyan disini
Mrs.Mendes : itu aja bangga, lihat gue besok kawin sama shawn mendes
BieberMikha : bacot lo pada
SyaniMalik : bacot itu bangun ruangkan?
BieberMikha : itu balok, nyet.
SyaniMalik : kamu jahat ngatain aku monyet:'(
Mrs.Mandes : lebay lo cam.
Mrs.Mandes : nocan yuk
Virasyles : boleh, dimana girls?
BieberMikha : rumah gue aja mumpung sendiri nih
Mrs.Mendes : ada nyam-nyam gk?
BieberMikha : tenang gue sediain cinta
SyaniMalik : makin sayang deh kalo ada mamam nya xx
SyaniMalik : gue siap trus otw. I'm coming kulkasnya Mikha
Mrs.Mendes : gue siap trus otw. I'm coming kulkasnya Mikha (2)
Virastyles : gue siap trus otw. I'm coming kulkasnya Mikha (3)
Mikha meletakan asal handphone nya. Setidaknya dia tidak akan mati bosan
~~~~
Saat ini kamar mikha tak pantas lagi disebut kamar mungkin gudang sedikit cocok. Bagaimana tidak banyak barang berceceran kesana kemari seperti tidak pernah dibersihkan setahun. Beberapa bantal milik Mikha tergeletak dilantai, tv hidup padahal Vira memutar lagu dari hpnya, bekas bungkusan snack juga ada dimana-mana. Benar-benar seperti kapal pecah.
"Gimana lo sama Varo?" Tiba-tiba Vira yang dari tadi asik sendiri dengan novel milik Mikha membuka suaranya, membuat tiga gadis lainnya menengok.
"Gimana apanya?" Tanya Mikha dengan alis yang bertautan
"Masih friendzone ya?" Tanya atau tuduh Vira lebih tepatnya.
"Maksudnya? Gue gak ngerti sumpah" Mikha yang dari tadi tiduran sambil main hpnya kini duduk dan menfokuskan pandangannya pada Vira.
"Jelasin deh, Na!"
Dena mendengus kesal. "Gini ya Mikha yang ngaku pacarnya Mr.Bieber, dari tatapan mata lo maupun sih Varo itu kita bisa lihat kalo kalian itu saling suka" Meski dengan kekesalan karena temannya satu ini tak juga mengerti dia tetap menjelaskan.
"Gue gak suka dia" elak Mikha.
Syani atau biasa dipanggil Ani kini ikut ambil suara, "we can see that from your eyes, Baby" ujarnya dengan penuh penekanan.
"But-"
"Pokoknya lo suka dia" tandas Ani.
Mikha hanya mendengus, tak akan menang jika berdebat dengan mereka.
~~~~~
"Lalalala" senandung Mikha yang sibuk membersihkan kamarnya.
Setan-setan tadi telah pulang dari rumahnya dan kini meninggalkan beban untuk membersihkan rumah pada Mikha. Tiba-tiba bunyi dering telepon dari ruang keluarga membuat Mikha menghentikan aktivitasnya dan berlari kecil menuju ruang keluarga.
Dengan semangat dia mengangkat telepon tersebut, "Halo, dengan Mikha, ini siapa ya?"
"Mikha?" Suara serak dengan nada kerinduan menyapa indra pendengaran Mikha yang tertempel si gagang telepon.
"My little girl? It's daddy" suaranya seperti bergetar?
Tes..
Setetes pertama air mata Mikha jatuh.
"Mikha, daddy really miss you honey" Lagi, sapa pria paruh baya itu.
Tes.. tes..
Tanpa respon lagi. Air matanya perlahan tapi pasti mengalir
"Kamu disana sayang?" Tanya pria yang mengaku ayah Mikha
Tes.. tes.. tes..
Tak bisa dibendung lagi air mata Mikha, dia terjatuh kelantai membiarkan telepon yang sedari tadi digenggamnya terjatuh pula. Dia belum siap menerima masa lalunya, belum siap memaafkan masa lalunya, belum siap berdamai dengan masa lalunya.
~~~~
Hyhyhy
Maaf baru update, baru jadi anak Sma jdi sok sibuk gitu😅 nantikan kelanjutannya..
Makasih bnyak yg udah baca cerita abal ini..Oh iya mau permosi, baca cerita teman gue nama akunnya chenelg18 nama ceritanya beku.. pokoknya keren😗 dibaca dan vote yo😆🙋😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilema
Novela JuvenilTerlalu sulit untuk menentukan pilihan tentang dua hal yg penting dihidupmu. Alvaro Azra Praditya mengalami hal itu. Mikhaela Gebby Rendita dan Cameron Maurensia yg harus dia pilih untuk menjadi bagian hidupnya Tapi ke-DILEMA-an itu berujung ketika...