Color Life

chapter 6. that surprise

[C.D. POV]

Aku melihat sosok pria yang datang dari arah depan. Dia adalah james. Sebenarnya aku sangat membenci james. Karena... Ah, sudahlah. Aku tidak ingin mengingat hal itu lagi.

Wajahnya tampak gembira. Aku tak peduli. Aku langsung berjalan cepat ke arah area kantin.

DUG

Aku sengaja mengadu bahu ku dengan nya.

"Hey! Apa masalah lo?!" Kata nya.

"Kenapa? Ga suka?"

Aku langsung berjalan, meninggalkan senyuman sinis, dan membiarkan nya meredam amarah nya.

Ketika sudah sampai di area kantin, aku langsung memesan cappucino. Yap! Minuman kesukaan ku adalah cappucino. Di samping tempat aku memesan cappucino itu adalah tempat duduk Andro dan Bastian.

"Dari mana aja lo?" Tanya Andro sambil tersenyum kepada ku.

"Ada lahh..." kata ku membalas senyum nya.

"Gua sama Andro bisa ngenebak dari wajah lo!" Kata bastian sambil menyedot minuman kesukaannya yaitu jus strawberry.

Biasalah... bastian kan cowok setengah jadi!

"Yaa... serah lu pada aja. Tadi gua ketemu ama anak cupu kurang ajar itu."

"Trus? Lo bertengkar lagi? Kalo iya, seharusnya gw nge liat! Pasti seru!" Andro mengatakannya dengan wajah kesal.

"Enggak! Cuma sedikit doang! Gue nge benturin bahu gua sama dia secara sengaja." Kata ku santai

"Owhh..." kata mereka serempak

Bastian membereskan tas nya dan memasang jacket nya."Oik! Cabut yuk! Temenin gua ke kidstation dong! Bosen sendiri!"

Tuh kan! Dia emang gitu org nya.

"Bocah lu!!" Kata andro mendorong kepala bastian.

Bastian langsung mengrucutkan bibir nya.

"Eh, tapi iya juga yak! Gua juga udah lama ga kesitu. Yuk cabut!" Aku lansung berdiri dan memasang jacket.

[Heidy POV]

Tadi ketika aku mau pulang, aku bertemu dengan James. Tampaknya dia senang sekali bisa bertemu dengan ku.

Tapi aku tidak bisa lama lama. Karena tadi pagi aku ditelfon mama, mama bilang temannya akan numpang di sini. Tante itu tiba di apartemen ku sekitar jam 1.00 nanti. Aku segera menyiapkan makanan untuk nya.

Oh iya nama temen mamaku itu namanya tante Linda. Dan dia punya anak namanya...
.
.
.
OH IYA!! ADDUHHH!!!yahh... bakal ketemu ama ethan dong! Yodah biarin aja deh. Yang penting aku harus...

CEPETAN MANDI

SIAPIN KAMAR BUAT TANTE LINDA SAMA ANAKNYA

BERESIN DAPUR

GA USAH KELIATAN TERLALU CEMAS

DI.

DEPAN.

ETHAN.

Jam menunjukkan jam 12.55 bentar lagi tante itu datang.

Kling klong!

Kayaknya itu tante linda, aku langsung bukain pintunya.

"Assalamualaikum Heidy..." kata Tante Linda.

"Waalaikumsalam tan!"

Aku mencoba mengintip kebelakant tante linda. Tapi aku gak ngeliat Ethan tuh!

"Ethan mana tan?"

"Oh iya! Barang barang tante sama Ethan. Ethan nya tadi buru buru mau ke wc bawah. Dari tadi nyesek."

"Owhh... yodah. Tante masuk aja ke kamar tante dulu. Aku bantuin bawa baranf tante ya ke bawah."

"Eeh, ga usah Heidy... nanti capek lagi..."

"Enggak kok tan. Yuk masuk tan. Kamar tante yang dipojok kiri sebelah dapur. Aku kebawah dulu ya tan."

Aku mengambil sendal setelah mengantar tante Linda ke kamar nya.

Jujur aja ya, aku sebenarnya agak takut naik lift. Nanti kejadian kayak dipilem pilem!

Tapi aku terpaksa. Eh, kok aku jadi mau bantuin Ethan?! Padahal tadi kan aku takut! Ah, sudahlah.

Pintu lift terbuka. Aku melihat ke arah wc. Didalamnya ga ada orang. Kemana tuh anak?! Dicariin ke pintu apartmen ga ada.

Gak tau kenapa, apartemen ini selalu tampak agak sepi. Nyesel deh pilih apartemen ini.

"Tolong??!!" Tiba tiba aku melihat seorang laki laki terjepit di lift dengan barangnya.

Refleks, aku bantuin deh.

"Hati hati mas! Sini saya bantuin."

Dengan sekuat tenaga, aku mendorong mas dan barang barang bawaannya.

DUG

"Ah!!! Akhirnya, makasih ya..."

And,,,,,

"Ethan?!"

"Heidy?!"

"Wah... tambah ganz aja lo!"

"Iya, lo juga tambah pendek!"

Aku mengerucutkan bibir ku.

Ting tong

Akhirnya tiba di lantai 6. Tempat apartmen ku di nomor 202.

***