Suatu ketika dahulu
Taman biru milik aku
Mawar-mawar biru
Dipunyai aku.
Kusoroti mawarku
Hingga penghujung taman
Ada utuh tembok
Aku bisa rindu
Pada belakangnya.
Langkah dan jalanku
Terluka dek duri mawarku
Bagai merayu bengis
Jangan ke tembok itu!
Jangan tinggalkan daku!
Barulah nadi terjaga
Mawarku amat mencintaiku
Sanggup melukaiku.
Mawarku membelenggu
Siang
Hatta malam
Aku benci mawarku
Penatku lari besar-besaran
Lena terkulai mawar-mawarku.
Nun
Tembok sudah ketawa
Nadiku terjaga lagi
Aku cintakan mawarku
Tatkala berlari gembira
Maha gema merekah
Tembok menyeru.
Nanti
Sudah cukup masa
Syukurnya mawarku tidak merasa
Milikan cinta bertukar rupa
Makin gema suara
Aku cintakan mawarku.
Tatkala kulepasi tembok
Kulihat tanda
'Dilarang Masuk.'
9 Oktober 2005
Labu
