Aku masih panik untuk mencari keberadaan SENA aku dengan khawatir langsung menerobos masuk tempat itu dari kobaran api, tetapi di dalam sudah tidak ada apa - apa yang masih tersisa lagi pedang pedang, tombak dan senjata lain pun sudah berkarat dan SENA pun tidak ada di tempat tersebut.
"SIAL!!!!,andai saja tadi aku menyuruh nya pulang,pasti ia takkan menghilang seperti ini." ucapku karena merasa menyesal tidak memberitahu SENA untuk pulang ke rumah.
Dan aku pun keluar dan merasa putus asa, namun aku masih tetap belum menyerah untuk mencari keberadaan SENA.
Dan lalu aku melihat 3 prajurit berbaja kuning dari Kerajaan OEST ENVIE nampaknya sedang membawa obor di tangan kiri mereka dan sebuah pedang di tangan kanan mereka, nampaknya mereka masih mencari rumah - rumah yang masih harus mereka bakar dan membunuh warga yang berani melawan mereka.Aku pun segera menghampiri ke 3 prajurit tersebut tanpa merasa takut, dengan pedang palladium di tangan kiriku aku bertekad untuk memusnahkan mereka semua.
"Kalian yang membuat kami menjadi kacau, dan membunuh harapan kami semua,semua yang kami punya sekarang sudah musnah akibat perbuatan kalian, sekarang ini kalian harus terima bayarannya!" ucap ku sambil berjalan kaki dengan emosi yang meluap di hatiku dan ingin segera memusnahkan mereka semua.
"Oi oi nampaknya masih ada bajingan yang memberontak, cepat tangkap lalu bunuh dia!!" balas dari salah satu prajurit tersebut.
Dan lalu aku berlari kehadapan mereka dengan pedang yang kupegang di tangan kanan ku dan dengan posisi siap menyerang mereka semua, mereka pun dengan santai nya bersiap - siap untuk berhadapan dengan ku, walaupun aku belum begitu berpengalaman dalam beradu pedang, namun tekad dan emosi ku lah yang membawa perasaan bertarung ini tumbuh dijiwa ku.
Lalu aku pun menyerang salah satu dari mereka dan nampaknya prajurit yang sedang kuserang nampak terkaget melihat serangan cepat dari pedangku, namun pedang ku hanya mampu ditahan oleh pedangnya,dan aku pun terus menyerangnya dengan pedang di lengan kanan ku,namun dia juga turut beradu dengan pedangku dan nampaknya ia mulai melemah dan lalu kaki ku pun bereaksi dan menendang salah satu prajurit yang ingin menyerangku dari belakang, dan prajurit yang menahan pedang ku tiba - tiba menyerangku lalu aku menunduk dan langsung berdiri melangkah kebelakang, tebasan darinya pun meleset, dan nampaknya aku lupa akan keberadaan prajurit ke tiga, dan lalu prajurit yang tak sempat ku lawan menebas punggungku dari belakang,
Dia mengenainya, menggores punggung ku dan banyak darah yang keluar akibat goresan dari pedangnya, itu terasa sakit sekali, seperti api yang tiba- tiba masuk kedalam tulang belakangku, aku pun berteriak namun rasa sakit ini tak membuatku merasa kalah dari mereka."Arghhh!!!,sial sakit sekali."
Dan kemudian akupun mulai menyadarinya karena obor yang mereka bawa masih menyala di tangan kiri mereka, aku pun langsung lari menuju ladang jagung yang ada di dekat toko senjataku, dan nampaknya mereka masih mengejarku dan kali ini mereka bertambah banyak dan dipimpin oleh seorang yang nampaknya komandan mereka dia menggunakan kuda putih sambil memerintahkan pasukan lain untuk mengejarku, dan lalu akupun melompat kedalam ladang tersebut, dan lalu nampaknya para prajurit itu pun mengikuti dan mengejarku aku mendengar teriakan dari ketua mereka yang menyuruh seluruh pasukannya mencariku masuk kedalam ladang, dan secara diam aku menemukan seorang prajurit yg sedang mencariku dan disitu aku langsung menghajar leher belakangnya hingga terpingsan dan lalu aku membawa obornya dan aku lakukan juga terhadap prajurit lainnya sehingga aku mengambil 5 obor dan lalu aku membakar ladang tersebut aku pun langsung kabur menuju arah barat karena aku hafal sekali tata letak dari ladang tersebut,
dan ketika sudah keluar aku diam - diam menghampiri atasan mereka yang berkuda sambil melihat dan heran kebingungan, dan dia pun turun dari kuda dan bertanya - tanya mengapa ladang tersebut bisa terbakar, lalu dengan singkat aku menodong pedangku kesamping leher dari komandan tersebut, dia pun kaget dan berkeringat dingin karena dia diselimuti rasa ketakutan, aku pun berkata "Pembunuhan harus dibalas nyawa!,sekarang temui lah mereka yang ada disana dan meminta maaflah dialam sana" ke 3 prajurit yang mendampinginya pun terkaget dan mereka berteriak "KOMANDAN!!!" dan mereka pun dengan sigap mencoba menghentikanku yang ingin memenggap kepala komandan mereka, sang komandan tersebut hanya diam saja karena merasa takut akan kematiannya yang akan segera menjemputnya.
dan disaat aku sudah benar - benar yakin ingin membunuhnya aku juga tak mau kalah cepat dari prajurit - prajurit tersebut yang ingin membunuhku, dan sedikit ayunan lagi saja aku akan membunuhnya tiba-tiba beberapa anak panah mengenai tubuh dari komandan tersebut dan mengakibatkan komandan tersebut tewas dengan 4 anak panah yang menancap ditubuhnya,aku sedikit lega karena aku tidak membunuh nyawa seseorang juga dan aku langsung saja melihat kebelakang siapa yang melakukan itu dan ternyata itu adalah yang mulia RAJA KROSKI yang turun tangan kedesa kami untuk mempertahankan wilayah, aku melihatnya sekilas ia menaiki kuda berwarna putih dan ditemani banyak prajuritnya Yaitu para prajurit kerajaan NORD SKY, pasukan -pasukan musuh pun segera lari melihat komandannya yang terbunuh begitu saja dan para prajurit yang menolongku mengejar mereka dan disaat aku hampir pingsan tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi, yang mulia KROSKI menghampiri ku dan ia mengucap "kerja yang bagus, kau tidak perlu mengotori tanganmu dengan darah" dan aku tidak percaya raja KROSKI sendiri yang mengucap kalimat - kalimat tersebut dan membuatku benar - benar tak sadarkan diri dan perkataan terakhirku adalah "SENA...."
dan lalu aku pun tergeletak disana dengan luka dipunggungku aku pun merasa heran apakah aku benar- benar akan mati atau tidak disana, dan akhirnya aku menutup mataku dan tidak tahu apa lagi yang sedang terjadi disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Empire
Ficção HistóricaKisah dimana pada tahun 504 M terjadi peperangan 4 belah kubu kerajaan yang awalnya menjadi satu sekarang wilayah tersebut sudah menjadi 4 bagian dan membangun kerajaan masing-masing. Velt adalah seorang lelaki biasa yang ingin mendamaikan ke 4 kubu...