SANTAI PART

68 11 8
                                    

Teng Neng Neng Neng Neng...

Sebuah handphone bermerk Samsung meramaikan suasana kelas, nada deringnya yang khas itu sudah sangat familiar ditelingaku. Yap, itu adalah handphone Amanda yang menggunakan ringtone Over The Horizon-nya Samsung hahaha.

"Telfon dari siapa?" Tanyaku sambil mengintip-ngintip cantik ke handphone Amanda.

"Hmm, Rio nih," Jawabnya, "Em, hallo sayang?....Loh kenapa kamu gak ke sekolah?....Ohgitu, yaudah yuk aku temenin....Line aja ya sayang, jangan telpon, malu nih banyak yang denger." Kata Amanda dalam telponnya, kelihatan sekali dia sengaja mengompori Arinda, volume suaranya benar-benar memenuhi seisi kelas, semua orang dikelas melihat ke arahnya sekarang.

"Nyebelin juga ya." Bisikku pada Arinda, Arinda hanya tertawa. Disaat hatinya tersayat, masih sempat saja dia tertawa:) Itulah sahabatku.

"Guys, jadi gini, gue mau jalan sama Rio ke suatu tempat gitu, katanya tempatnya bagus banget dan jauh, dia tadi pulang ke rumah dulu ngambil mobil demi gue, uncch sosweet ya? Pokoknya kalau ada guru masuk gue titip absen yach." Pinta Amanda dengan hebohnya, tangannya seperti sedang mengipas mukanya sendiri, tapi itu bukan bertanda panas, melainkan senang.

"Lho Rio gak sekolah Man?" Tanyaku kaget, "By the way kalau mau titip absen ke Ricco aja."

"Nggak, dia bolos." Amanda langsung mengemas barang-barangnya dan pergi meninggalkan kami tanpa pamit sedikitpun.

"Ricco, gue izin mau ke Rumah Sakit. Nenek gue meninggal."

Blam....
Bantingan pintu pun mengiringi kepergiannya.

"Aduh cara bohongnya tuh masih amatir banget wkwkwk." Kata Arinda.

15 menit kemudian

Tokk.. Tokk.. Tokk..
Tiba-tiba suara ketukan pintu diiringi dengan kedatangan sesosok wanita berkerudung membuat seluruh isi kelas terdiam. Si KM pun dengan reflek berdiri dan berkata "Beri salam."

"Assalamualaikum wr wb." Kata seluruh murid pada Bu Elsha, wali kelas kami.

"Waalaikumsalam anak-anakku yang ibu sayangi. Berhubung 2 minggu lagi kalian akan menghadapi Ujian Nasional, ini ibu punya lembaran surat yang harus diberikan ke ortu kalian ya. Ricco ini tolong dibagikan." Kata bu Elsha sambil merapikan lembaran2 itu.

"Surat apa itu Bu?" Tanya Luzhny, salah seorang teman kami, kecantikannya tidak kalah dengan Amanda, tapi yang satu ini horror banget, dia seksi kebersihan, kalau sampai ada yang gak piket, yaa rasain ajaa disiksa sama dia, rasanya tuh kaya kiamat sesaat, dipukulin pake sapu...

"Kepo." Jawab Ricco sambil santai membagikan kertas pada seluruh murid.

"Hahaha, ini surat tentang informasi pelaksanaan doa bersama, luzhny." Jawab Bu Elsha dengan ramah.

Tidak sampai 5 menit, Ricco, sang ketua kelas pun sudah selesai membagikan surat pada seluruh murid, iapun duduk di bangkunya.

"Sudah semua kan nak? Ibu pergi ya, Assalamualaikum." Kata Bu Elsha sambil melangkahkan kakinya meninggalkan ruang kelas tercinta ini. Namun, langkahnya berhenti begitu saja, seperti ada sesuatu yang terlupakan. "Ohiya ibu lupa! Hari ini siapa yang gak masuk?"

"Amanda bu." Jawab Ricco.

"Lho? Amanda? Perasaan tadi ibu liat Amanda??" Kata Bu Elsha.

"Mab....." Semacam akan berkata 'Mabal', aku langsung menutup mulut si seksi kebersihan itu, sungguh memang mulutnya seperti alat kebersihan, ember.

"Sssst diem kamu ya." Kataku pada Luzhny dengan tatapan mata yang tajam, iapun langsung diam seribu bahasa.

"Tadi Amanda pulang bu, katanya neneknya meninggal." Jelas Ricco.

STORY OF MUNSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang