PERTEMUAN TAK TERDUGA

53 5 1
                                    

"Ehhh..Uhmm..Sorry." Arinda langsung menarik tangannya kembali dari situasi tersebut.

"Gapapa, sorry ya ngerepotin, padahal gak usah diambil." Jawab seorang cowok yang ternyata ialah pemilik handphone tersebut.

"Ko...ada...kamu..di..disini?" Tanya Arinda gugup.

"Hmm, kenapa ya? Aku pengen aja kesini katanya tempatnya bagus. Kamu ngapain kesini?"

"Di..diajak..Melody.." Jawab Arinda masih gugup.

"Makasih ya:)" Kata si cowok tersebut sambil tersenyum manis sekali.

"Ma..makasih..buat?"

"Thanks udah mau ngobrol sama aku lagi. Semenjak waktu itu...jujur aku sedih banget kamu gak pernah jawab pesan dari aku, tapi aku tau kok emang aku yang salah."

Arinda hanya terdiam mendengar apa yang disampaikan cowok tersebut.

"Maaf juga tangan kamu jadi kotor hampir nyentuh tanah. Aku tau kok kamu pasti masih benci sama aku, tapi..." Cowok tersebut langsung mengambil tangan kanan Arinda dengan posisi telapak tangan diatas. Ia seperti membersihkan tangan Arinda dari kotoran, tangannya tampak seperti sedang menyapu diatas tangan Arinda. Hm, tapi ini lebih terlihat seperti ia sedang mengusap tangan Arinda, bukan membersihkan.

Arinda blushing.

....

"RIO!!! Aku nyariin kamu tauuu!" Amanda tiba-tiba datang dari belakang dan langsung menepuk pundak Rio.

"Eh..?" Tak lama kemudian, dia melihat ke arah kami, kami saling bertatap-tatapan. Benar-benar keadaan yang sangat canggung.

Settt....
Mata Amanda mulai melirik ke arah tangan Rio dan Arinda yang tampak sedang berpegangan.

Amanda terdiam. Kaget. Bingung. Marah.

Rio terdiam. Kaget. Takut. Malu.

Arinda terdiam. Kaget. Takut. Kesal.

Aku? Hanya penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

Arinda langsung menarik tangannya lagi. Ia langsung diam seribu bahasa, tak mengucapkan apapun. Hanya bisa menunduk saat ini.

Amanda, dia memelototi Arinda dengan sangat tajam, dilihatnya gadis itu dari atas sampai bawah. Ya tuhan, apakah persahabatan kita akan terus terjaga walaupun seperti ini?

"Gak nyangka ditempat yang seluas ini bakal ketemu kalian. Dan gak nyangka......." Kata Amanda gak tuntas.

Matanya tampak berkaca-kaca sekarang, ia langsung meninggalkan kami semua, ia berlari menjauh dari sini, rambut coklatnya digerai dan terayun indah dari belakang.

Tidak...mulai dari sini...tidak akan ada lagi kata 'kita bertiga', salah satu dari kami akan menghilang. Tidak ada lagi canda dan tawa di setiap detiknya, tidak ada lagi keributan yang terasa sangat nyaman, tidak ada lagi impian bersama, tidak ada lagi....eh tunggu, impian? bersama? OH TIDAK! aku tidak mau semua itu hancur!!

DRAP...DRAPP...DRAPPP...

Aku berlari,

Menyusulnya

Sahabatku, Amanda.

Amanda tunggu aku

Semuanya tidak seperti yang kau kira

Ayo kita jait kembali persahabatan kita bertiga

Apa hanya karena 1 cowok, semua bisa hancur?

Persahabatan kita,

Yang sudah kita bangun dari SMP

Impian kita,

STORY OF MUNSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang