*4 hari kemudian(sorry di skip^^)*AUTHOR POV
"Pagi ma.." sapa Ria kepada mamanya yg sedang menyiapkan sarapan. Ya mereka sudah cukup tenang dan mengikhlaskan kepergian papa.Tapi walaupun begitu, masih terlihat jelas lengkungan hitam di bawah mata mama.Mama yang tadi melamun langsung tersenyum ke arah Ria yang sedang melihatnya.
"Pagi sayang.Udah disiapin semua kan?"Ucapnya dengan lembut.
"udah ma." jawab Ria."Cie kak Riaa.. sekolah baru nih.." kata sheila tiba tiba ditambah senyum manisnya.
"Iya dong dek," jawab Ria ambil mengacak acak rambut Sheila, adiknya.
"Kak Ria! nyebelin iih!" katanya dengan wajah marah.Mama hanya tersenyum sambil geleng geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.
"Oh ya Ria, nanti kamu berangkat bareng adit ya.Kan kalian juga satu sekolah.Mama gak bisa nganter, masih gak enak badan nih," ucap mama.
"Iya ma, gak pa-pa kok, mama istirahat aja." jawab Ria sambil tersenyum lalu beranjak ke meja makan, mengambil roti bakar buatan mama dan diikuti sheila dibelakangnya.
"Assalamualaikum," ucap seseorang dari balik pintu yg sudah familiar ditelinga mereka sekeluarga.
"Walaikumsalam nak adit," balas mama.
Kak Adit pun langsung masuk seperti biasa dengan memakai seragam putih abu abu khas anak SMA.
"Panjang umur lo kak, baru juga diomongin eh udah muncul aja." kata Ria.
Kak Adit terkekeh pelan,"Ciee ngomongin guee..""Huu baperan aja lo!"
"Yaudah berangkat yuk, udah siang nih"
"Gak sarapan dulu dit?" tanya mama.
"Udah tadi te, dirumah." jawab Kak Adit,
"Ya udah ma, aku berangkat ya, assalamualaikum," pamit Ria sambil mencium punggung tangan mama lalu berbisik,"Ria sayang mama..." Mama tersenyum.
"Ayo jek, berangkat" kata Ria sambil menepuk pundaknya pelan.
"Enak aja lo , jak jek jak jek," omelnya.
"Haha... becanda kak. Buruan yuk,"
"Ayok deh, eh tunggu," Kak Adit melihat penampilan ku dari ujung kaki sampai ujung rambut,
"Kenapa sih?"
Senyum jail tercetak di wajah tampannya.
"Ciee udah gak putih biru lagi nih..." kata Adit sambil tersenyum jail.Entah sejak kapan Adit merasakan perbedaan dengan gadis di depannya ini. Mereka bersahabat sejak kecil. Adit menyayangi Ria seperti adiknya sendiri. Tapi, entah sejak kapan bentuk rasa sayang itu mulai berubah.Ria adalah cewek yang cuek dengan penampilan.Tapi, entah sejak kapan pula badannya jadi lebih berbentuk. Rambutnya menjadi lebih indah.Bibir kecilnya yg dilapisi dengan lipbalm tipis.Membuat kesan yang natural diwajahnya. Rambut bergelombang diujungnya yang diikat, seragam putih abu abu yang melekat ditubuhnya.
Di SMA Seminar Bangsa-Sekolah adit dan Ria- walau pun masih dalam Masa Orientasi Siswa(MOS) siswa siswi diperbolehkan langsung memakai pakaian putih abu-abu seperti anak sma lainnya.
"Lo cantik," celetuk Adit disela lamunannya yang membuat pipi Ria memerah. Ria langsung membuang mukanya.
"Apaan sih lo,ih! Biasa aja kali!" Bentak Ria dengan.
Ria paling tidam suka diperhatikan dengan tatapan seperti itu.
Adit pun tersadar dari lamunannya.Lalu tersenyum senyum sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISES
Teen FictionTerkadang janji bisa membuat orang bahagia. Terkadang janji bisa memastikan sesuatu. Tapi, ternyata rasa sakit yg disebabkan oleh janji yang tak ditepaiti akan menyakiti dengan rasa yang tidak bisa dibayangkan. *Riananda Aprilia *Raditya Nugroho