***
AuthorAsap rokok yang keluar dari mulut Carlos membuat Danial terbatuk-batuk, satu diantara lima sahabatnya yang paling tidak suka merokok ya cuma Danial. Makanya Elvan suka bilang gini ; lu cowok jenis apa sih ngisep rokok aja batuk, dasar cupu. Seperti itu sahutan dari Elvan yang memojokkan Danial. Dan untung saja hari ini Elvan tidak masuk sekolah karena telat bangun cuma satu menit doang.
"Tadi cewe itu napa liatin elu mulu ya, Los?" tanya Rio pada Carlos yang pastinya tidak akan dibalas.
"Lu ngomong sama es batu mah gabakal dijawab," ucap Raka yang langsung mendapat tatapan tajam dari Carlos.
"Lu pernah buat salah kali sama dia Los," ucapan Danial berhasil membuat Carlos menjawab walau hanya dengan gumaman.
"Hm" gumam Carlos.
"Salah apa?" tanya Raka si raja kepo.
"Nabrak," jawabnya datar.
"Kayanya cewe itu pendendam Los. Abis dia ngeliatin lo gitu banget," sahut Danial yang dijawab anggukan setuju oleh Raka dan Rio.
"Yaudah," sahut Carlos langsung bangkit dari warung belakang sekolah menuju tempat parkir.
"Mau kemana?" tanya Rio yang langsung mendapat teloyoran dan sumpah serapah dari Raka. "Ya dia pulanglah bego,"
Tanpa memperdulikan mulut cewek teman-temannya atau bawel, dengan segera Carlos berjalan menuju lahan parkir SMA Kartika. Sesudahnya disana ia langsung disuguhkan oleh seorang cewek dengan pakaian seragam yang bukan dari sekolah ini berada tepat di samping motor kopling miliknya.
"Ngapain" tanya Carlos yang lebih mengarah pada pernyataan yang dikeluarkannya dengan dingin.
"Hari ini Ayel ulang tahun. Kamu gak dateng?" tanya cewek itu.
"Gue gak ada waktu." ucapnya dingin yang berhasil menohok cewek tersebut.
"Elu yang namanya Carlos kan?" suara seorang cewek lagi dari balik punggung berhasil membuat suasana dingin ini menjadi normal kembali.
Carlos memperhatikan cewek tersebut dan segera ia menaikkan salah satu alisnya dengan tatapan bertanya yang tidak diungkapkan lewat kata-kata melainkan ekspresi.
Cewek itu Carissa segera menghampiri Carlos dan menatapnya dengan tajam. "Kita perlu bicara," ucapnya dengan songong.
"Ikut gue," ucap Carlos singkat padat jelas namun mendapat arti.
Carlos menaiki motornya dan memakai helmnya. "Ayo" ucap cowok itu lagi dengan motor yang sudah menyala mesinnya dan Carissa langsung naik ke motornya.
Motor itu melaju keluar gedung SMA Kartika meninggalkan cewek tadi. Motor kopling Carlos berjalan menuju pusat kota yang di penuhi oleh bangunan tinggi yang mampu membuat Carissa takjub dan kagum melihat indahnya kota Jakarta.
*****
"Lu ngapain bawa gue ke mall?" tanya Carissa begitu dirinya dibawa Carlos ke salah satu mall terbesar di pusat kota Jakarta.
"Katanya mau ngomong" balas Carlos lagi-lagi dengan datar.
"Bisa ga sih lu ngeluarin ekspresi kalo ngomong?"
"Ga"
"Ihhh.. untung lo manusia yaa," jawab Carissa lagi geram.
Carlos terus berjalan menaiki eskalator yang diikuti oleh Carissa dari balik punggung cowok itu.
"Ini mau ngomong atau lu ngajakin gue jalan sih?"
"Ngomong aja"
"Bilang minta maaf sekarang!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Taciturn Boyfriend
Novela JuvenilBermula dari sebuah tabrakan kecil yang mengantarkan Carissa Colleen untuk bertemu dengan seorang cowok dingin. Cowok yang menabrak bahunya dan melemparkan puluhan kertas di koridor sekolah tanpa perkataan 'maaf'. Namun, setelah melaksanakan amanah...