***
Author"Ibu, aku minta garem dong," ucap Carissa pada Mpok Nani—penjual bakso—yang sedang duduk santai.
"Oh ini, Sa," jawab Mpok Nani sambil memberikan kaleng berisi garam. Dan langsung saja Carissa membuka salah satu botol mineral dan memasukkan lima sendok garam kedalamnya sehingga mengeluarkan warna butek.
"Ini udah ya bu," ucap Carissa sambil memberikan kaleng garam itu. "Makasih bu," ucapnya langsung melengos pergi menuju ruang UKS.
Saat dirinya sudah tiba didepan pintu UKS, ia memutar kenop pintu dan melihat Carlos masih sibuk dengan game Clash Royale yang dimiliki diponselnya. Dan begitu Carissa menghampirinya dengan cepat dia mengambil air mineral yang terlihat air jernih, dan langsung diminum. Carissa yang tak sadar akan minumannya yang berwarna butek juga ikut minum.
"ASINN," teriaknya membuat Carlos menghentikkan aktifitasnya dan menoleh pada Carissa dan menatapnya heran.
Carissa mengipas-ngipas lidahnya dan terus menggerutu "Asinn," ucapnya yang sudah menahan nangis dan langsung saja Carlos menyodorkan air mineral yang bersisa setengah dan langsung diambil oleh Carissa dan meneguknya sampai habis.
"Ah sialan lu ya," ucapnya yang langsung mengeluarkan sumpah serapah, "Tujuan gue itu mau ngerjain lo kenapa gue yang kena sendiri," tanya nya heran dan masih mengusap-ngusap bibirnya yang terasa asin.
"Sukurin" ucapnya mengejek Carissa dengan datar.
"Gue ragu lo manusia apa patung," ucapnya lagi yang melihat tingkah Carlos yang kalau ngomong datar dan tak bernada.
"Menurut lo" tanyanya yang seperti pernyataan saking datarnya dan langsung melengos pergi ke kelas meninggalkan Carissa sendiri.
"LO MAU KEMANA?" teriaknya melihat Carlos berjalan keluar UKS.
"Kelas" jawabnya datar.
"Terus gue sendiri? Dasar mentor sialan," ucap Carissa geram.
*****
Carlos membasuh wajahnya dengar air keran dan menatap dirinya di pantulan cermin, tiba-tiba kedua sudut bibirnya terangkat begitu mengingat kejadian cewek itu yang mau nangis karena merasakan lidahnya yang begitu asin. Entah mengapa saat bertemu gadis itu ia selalu ingin tersenyum melihat tingkah dan kebawelannya.
Carlos keluar dari kamar mandi dan menuju ke gedung timur SMA Kartika masuk ke dalam kelas fisika yang sekarang ini sedang mengerjakan tugas merangkum dari Bu Minah. Carlos mengetuk pintu dan langsung masuk duduk di kursinya yang paling belakang tanpa menyapa Bu Minah yang sedang menjelaskan didepan kelas.
"Carlos sapa ibu dulu!!" perintahnya yang langsung membuat Carlos berucap "Selamat siang bu," berucap dari kursinya dan dalam kondisi duduk.
Bu Minah yang sudah tau diri Carlos yang begitu dingin dan cuek langsung melanjutkan penjelasannya dan Carlos mulai mengerjakan rangkuman yang dapat selesai selama sepuluh menit.
Tepat dua belas menit kemudian bel berbunyi berganti dengan istirahat kedua, setelah mengucap salam perpisahan pada Bu Minah, beberapa murid keluar dari ruangan kelas dan ada juga beberapa murid yang menetap dikelas seperi Carlos,dkk.
"Tumben lo ga ke belakang sekolah terus ngerokok," sahut Danial yang kali ini dijawab langsung oleh Carlos.
"Males turun," sebenarnya bukan malas untuk turun tapi lebih tepatnya malas jika nantinya berhadapan dengan Carissa cewek tadi dan mendengar bawelan dari cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taciturn Boyfriend
Teen FictionBermula dari sebuah tabrakan kecil yang mengantarkan Carissa Colleen untuk bertemu dengan seorang cowok dingin. Cowok yang menabrak bahunya dan melemparkan puluhan kertas di koridor sekolah tanpa perkataan 'maaf'. Namun, setelah melaksanakan amanah...