Part 14

2.2K 104 1
                                    

Andri terpaksa mengurungkan niat untuk jogging pagi ini, karena Ibu mendapat 3 pesanan besar, nasi kotak yang jumlah totalnya 800 kotak ditambah snack box yang jumlahnya 500 kotak, cukup membuat seisi rumah sibuk sejak pagi, bahkan untuk sekadar sarapan saja mereka harus mencuri curi makan sambil bekerja.

Andin kebagian tugas untuk merapikan snack box, menghitung dan menyusun untuk dibawa ke alamat tujuan, sementara Andri membantu Ibu dan Bapak dibagian nasi kotak. Untuk Snack box, Ibu mempercayakannya kepada beberapa tetangga mereka yang bisa membuat kue, jadi kue kue itu tinggal dirapikan ke dalam kotak, kadang ditambah air mineral kemasan gelas, tergantung permintaan.

Dua Pesanan ada yang diambil jam 10 pagi dan satu pesanan diantar jam 11 siang. Sekarang sudah pukul 10, Andin sedang mengecek lagi isi pesanan dan jumlahnya sesuai catatan yang ada, sebelum diambil.

"Selamat pagi, permisi" Ucap seseorang dari luar pagar, Andri yang sedang berdiri akhirnya menghampiri orang itu.

"Iya, ada yang bisa dibantu?" Tanya Andri ramah.

"Saya mau ambil pesanan atas nama Ibu Susi, 300 nasi box dan 300 snack box" Jelas orang itu sambil menyerahkan selembar kertas pada Andri.

Andri membacanya, ternyata kertas itu merupakan catatan jumlah pesanan, alamat rumah Orangtua Andri dan nama pemesan. Andri mempersilahkan orang itu masuk dan menunggu di kursi yang ada diteras, kemudian Andri masuk ke dalam rumah untuk memastikannya pada Ibu.

Ibu menelpon Ibu Susi untuk memastikan, ternyata memang benar orang itu adalah orang suruhan yang bertugas mengambil pesanan, setelah Ibu menyebutkan ciri ciri orang itu beserta kendaraan apa yang digunakan, agar tidak terjadi kesalahan.

Andin membantu Ibu membereskan pesanan ke dalam mobil, sementara Andri menerima sisa pembayaran untuk pelunasan keseluruhan pesanan. Baru orang itu pergi, ternyata sudah datang orang yang ingin mengambil pesanan juga, lalu Ibu meminta Bapak untuk mengantar pesanan terakhir, Andin ikut menemani Bapak mengantar pesanan terakhir yang tidak begitu jauh dari rumah.

Setelah semua beres, Andri memutuskan untuk santai sejenak, meluruskan punggung yang pegal di sofabed yang ada di rumah mereka sambil nonton tv dan menikmati jus semangka+air kelapa yang sangat segar, walaupun pada kenyataanya Andri malah sibuk dengan ponselnya.

"Itu tv yang nonton kamu?" Tegur Ibu saat melihat Andri yang asik dengan ponselnya dan dibalas dengan cengiran oleh Andri.

Andri sedang membaca chat balasan dari Panji, setelah tadi pagi, lebih tepatnya sebelum shubuh, Panji sudah memberitahu Andri bahwa Ia sudah bersiap di bandara dan akan terbang ke Jogja.

Panji Laksono : Tiba dengan selamat di Jogja.

Andriyani Larasati : Sorry baru bales, lagi syibuk. Alhamdulillah udah sampe.

Ternyata tak lama ponsel Andri berdering dan chat dari Panji muncul sebagai pop up di ponsel Andri.

Panji Laksono : Pantesan, kirain masih tidur.

Andriyani Larasati : Gak donk, lagi banyak pesenan, jadi bantu Ibu deh.

Panji Laksono : Anak baik ternyata.

Chat antara Andri dan Panji berlangsung cukup lama, Andri bertanya jadwal penerbangan Panji yang berikutnya, ternyata Panji langsung terbang ke Makassar dan dari Makassar baru kembali ke Jakarta hari Selasa. Panji sempat menanyakan Andri ingin dibawakan apa, tapi Andri menolak karena merasa tidak enak, baru kenal tapi minta dibawakan sesuatu.

Tanpa Andri sadari, ternyata Andin sedang memperhatikan kakaknya yang asik dengan ponselnya sambil senyum senyum. Andri yang ingin ke kamar mandi akhirnya meninggalkan ponselnya di sofa, Andin yang memang sudah memperhatikan sejak tadi segera mengambil ponsel Andri dan membaca chat antara Andri dengan Panji.

MATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang