Gama menatap indahnya malam hari, yang dihiasi bulan dan bintang dilangit-langit. Sesekali ia melirik dan menatap handphonenya, yang sedaritadi digenggam olehnya.
Gama sangat menyesal telah menerima tantangan dari teman-temannya, yang sudah ia lakukan 10 menit yang lalu. Gama takut, jikalau gadis itu menjadi risih dengannya karena ia yang selalu mendekati gadis tersebut terus menerus.
Kalo kaya gini mulu mah, Zee bakal curiga kali. Lagian kenapa sih gue harus ikutin perintah sih kunyuk itu mulu batinnya, geram.
Tak lama kemudian, handphone nya berdering. Ia membuka pesan tersebut yang ternyata dari temannya yang bernama Rendi.
Rendi Dwiki: gimana udah dichat?
Gamaliel Revano: udeh nyuk
Gamaliel Revano: gara-gara lu, gue gabisa tidur terus
Rendi Dwiki: udah dibales?
Rendi Dwiki: lagian gue tuh greget sama lu ga, lu udah setahun lebih suka sama cewe itu, mau didiemin aja emang?
Gamaliel Revano: belum
Gamaliel Revano: ya kan butuh proses
Rendi Dwiki: sampai kapan prosesnya?
Rendi Dwiki: lo harusnya berterima kasih sama gue, gara gara gue nyuruh lu ini itu, lo jadi deket kan sama dia
Gamaliel Revano: sampe hokage jadi elu
Gamaliel Revano: makasi nyet:)
Rendi Dwiki: smsm nyet:)
Gama menghembuskan nafasnya, setelah membaca chatnya dengan Rendi. Entah apa yang harus ia lakukan, jika gadis tersebut menjauhinya. Karena sudah berbagai cara yang ia lakukan sendiri untuk mendekatinya tetapi hanya sia-sia, dan berujung permasalahan dengan salah satu teman sang gadis.
*****
Tak terasa sudah 3 jam ia menunggu balasan dari Zee. Namun, tak kunjung juga. Padahal waktu sudah menunjukkan pada pukul 23:00.
Tetapi, tak lama kemudian handphone nya berdering kembali. Ia langsung membuka pesan tersebut, dan ternyata benar dari Zee.
Gamaliel Revano: addback ya Zee (3 Hour Ago)
Azhira Adriani: mbb ya kak baru pulang
Azhira Adriani: udah diaddback kok
Gamaliel Revano: kok baru pulang?
Azhira Adriani: iya kak abis pulang kerja hehe
Gamaliel Revano: kamu udah kerja emang?
Azhira Adriani: alhamdulilah udah kak, cuma jadi penjaga kasir cafe aja kok
Gamaliel Revano: yaampun bukannya lo anak orang kaya?
Azhira Adriani: ga juga kok kak
Gamaliel Revano: kenapa harus kerja segala, minta aja kali sama orangtua duitnya
Azhira Adriani: gamau nyusahin ayah sama ibu kak
Azhira Adriani: lagipula duit yang aku kerja itu bukan buat aku kok
Gamaliel Revano: terus buat siapa?
Azhira Adriani: buat anak jalanan, ngitung-ngitung beramal kak
Gama tertegun saat membaca chatnya dengan Zee. Ia baru sadar kalau gadis tersebut ternyata adalah anak yang mandiri.
Ia membatin, mungkin yang tadi sore gue liat itu dia lagi ngunjungin anak jalanan kali ya.
Gamaliel Revano: yaampun sosialitasnya tinggi banget ya
Azhira Adriani: alhamdulilah kak kalo kaya gitu
Gamaliel Revano: yaudah gih istirahat, pasti capek banget
Azhira Adriani: iya kak, ini udah mau tidur kok
Gamaliel Revano: udah mandi emang?
Azhira Adriani: udahlah kak, sebelum bales chat kakak
Gamaliel Revano: oalah... kirain belum hehe yaudah gih tidur
Gamaliel Revano: have a nice dream ya
Azhira Adriani: have a nice dream too kak
Setelah membaca chat tersebut, Gama langsung mematikan handphone nya dengan wajah yang tersenyum tak karuan. Ia bersumpah kali ini, ia akan berterima kasih kepada Rendi yang sudah mendukungnya sampai sekarang.
Gama berlari menyusuri balkon, sembari berteriak sekencang-kencangnya "gue cinta banget sama lo Zee......... Makasi Rendi....." untung saja orang rumah tidak ada yang mendengar teriakan Gama pada malam itu.
Disebrang sana. Zee yang sedang membaca chat tersebut, juga tak kalah bedanya dengan Gama. Ia menutupi wajahnya yang bersemu dan pipinya yang merona merah, dibalik selimutnya. Tak lupa juga ia meninggalkan senyuman didalam hatinya, sebelum benar-benar terlelap dalam mimpi indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Four Three
Teen FictionKetika, seorang siswi teladan seperti Azhira Adriani, atau yang kerap disapa Zee menyukai seniornya diam - diam. Senior yang selalu membuat ulah disekolahnya, bahkan keluarganya pun berbanding terbalik dengan keluarga Zee yang harmonis. Pria itu ada...