Abyan bergegas masuk ke dalam ruangan kerjanya, setelah selesai menjemput Keenan dan mengantarkannya ke tempat bundanya bekerja. Di dalam ruangannya, Raka sedang menikmati secangkir espresso kesukaannya. Ia tersenyum menyambut kedatangan kakak sepupu jauhnya yang tampak sedikit berantakan. Baik di wajah, maupun penampilannya.
"Sudah lama menunggu?" tanya Abyan sembari menyampirkan jasnya di kursi.
Kemudian ia pun duduk di sofa, berseberangan dengan tempat Raka duduk.
"Almost thirty minutes," jawab Raka setelah melihat jam di pergelangan tangan kirinya.
"Sorry, macet tadi. Ini berkas - berkasnya?" tanya Abyan yang disambut anggukan kepala dari Raka.
"Lo baca baik - baik, Bang. Jangan sampai ada yang terlewatkan sedikit pun!" Peringat Raka.
Abyan mengangguk. Ia tampak fokus membaca lembar demi lembar kertas yang berisi tentang penemuan terbaru dari Raka. Kedua matanya terbelalak ketika mendapati nama Doni Julian terpampang di salah satu lembar kertas itu. Tubuh Abyan pun tiba - tiba menegang ketika mengetahui bahwa pemilik saham yang telah meminjamkan dana terbesar di perusahaannya itu, adalah Doni. Di sana tertulis bahwa Doni memiliki 50% saham di perusahaan besar itu.
"Nggak mungkin! Lo sudah mengecek semuanya?" tanya Abyan.
"Sudah, Bang," sahut Raka, "Gue dan Kevin bisa pastikan, kalau informasi itu benar dan terpercaya." Pungkas Raka yang membuat Abyan terkejut.
"Nggak mungkin, Ka. Gue nggak mungkin seceroboh itu. Bukan dia yang memiliki saham itu," protes Abyan.
"It's real, Bang. Nama Doni memang tidak tercatat di sana, semua sudah terencana, Bang. Kalau pun Lo tanya, siapa Doni di perusahaan itu, mereka nggak akan ada yang mengenalnya. Para pimpinan di perusahaan itu sudah tunduk kepada Doni." Jelas Raka yang membuat Abyan merasa kehilangan energinya.
Tangan kanan Abyan menarik dasi yang melingkar di lehernya. Ia mengendurkan dasi itu dengan perlahan.
"Lo harus segera mengembalikan pinjaman itu secepatnya, Bang, sebelum jatuh tempo. Atau, perusahaan Lo akan di - merger dengan perusahaan Doni," peringat Raka, "dan kalau sampai itu terjadi, Doni akan dengan mudah menguasai perusahaan Lo." Tambah Raka.
"Tiga puluh persen, Ka. Lo tahu berapa jumlahnya? Gue nggak mungkin bisa mendapatkan dana sebesar itu dalam waktu dua bulan." Keluh Abyan.
"Kurang dari sepuluh persen saham yang tertanam saja sudah bisa membuat perubahan, Bang. Dia bisa menciptakan tekanan dan sebuah kampanye kecil di perusahaan ini. Lo bisa bayangkan, apa yang akan terjadi jika tiga puluh persen saham itu benar - benar tertanam?" ucap Raka mengingatkan.
Abyan terdiam. Ia berpura - pura melanjutkan membaca berkas - berkas yang Raka berikan.
"Lo akan kesulitan untuk bisa full take over (1) perusahaan ini menjadi milik Lo lagi, Bang." Tandas Raka yang membuat Abyan memijat pelipisnya.
"Gue nggak akan pernah membiarkan perusahaan ini jatuh ke tangan Doni. Nggak akan ada merger (2) atau pun akuisisi (3) di Ally Inc." Geram Abyan.
"Sebelum itu terjadi, Lo harus bisa mendapatkan pemasok dana untuk pengembalikan peminjaman itu. Dan jika perlu, Lo harus merger dengan perusahaan itu. Merger untuk diversifikasi (4) , meningkatkan dana, serta melindungi diri dari pengambilalihan.
Gue yakin, para pemilik saham akan setuju dengan ini. Mereka sudah mengetahui kredibilitas Lo, Bang. Dan hanya Doni, salah satu pemilik saham terbaru di Ally Inc." Saran Raka.
Abyan menghela nafasnya. Kepalanya tersandar di kepala sofa sembari kedua matanya terpejam. Kepalanya serasa akan meledak hari ini.
"Cari tahu apa yang sedang Reihan lakukan dengan Keiza di belakang gue!" pinta Abyan.
![](https://img.wattpad.com/cover/72394377-288-k165867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU Extended Version
RomansCinta itu ketika kita dengan suka rela melakukan hal untuk seseorang yang sangat kita sayangi dan kasihi. Tak peduli jika apa yang kita lakukan akan menyakiti diri kita sendiri. Ketika perbedaan telah melebur menjadi satu, bukan berarti semuanya ak...