2

4.5K 406 53
                                    

.

.

.

'kumohon padamu jimin. Rawat inaplah disini agar hyung bisa mengawasi keadaanmu.'

'pikirkan kelurgamu juga'

'jangan egois. Untuk kali ini, jimin! hyung mohon.. '

'kanker mu semakin menyebar!'

' hyung tidak yakin- jimin.. Tapi kau harus tahu kalau hyung sangat menyayangimu...'

' aku menerima keputusanmu."

'jangan sia-sia kan waktu yang ada. Lakukanlah apa yang membuatmu senang, hyung akan merelakanmu.'

' kami menyayangimu jimin. Ka-kami menyayangimu... '

' buatlah kenangan yang indah'

'seperti yang kau impikan'

.

.

.

Taehyung berjalan pelan menuju ke arah sahabatnya yang termenung di depan tv. Tatapan hampa milik jimin membuat hatinya sakit. Mendudukan tubuhnya di sebelah jimin yang tak bergeming sedikitpun, taehyung merangkul pundak sempit milik jimin lembut. Mengelusnya dengan rasa sayang yang tulus.

" apa yang kau pikirkan jimin?" bisiknya

Tidak ada jawaban. Tapi helaan nafas berat milik jimin menanda kan jika keadaan pemuda mungil di sebelahnya sedang kacau.

" chim.. Apapun yang ada dalam pikiranmu, bagilah kepadaku jika itu terlalu berat untukmu."

" aku selalu ada di sampingmu. Jangan memikirnya seorang diri. "

" berbagilah. Jangan buat aku takut. "

" jimin.. "

" tae.. "

Taehyung mengeratkan tangannya yang merangkul pundak jimin. Menyalurkan rasa sayang sekaligus takut yang ia rasakan.

" jika aku pergi. " tangan taehyung yang satunya mulai memeluk pinggang jimin.

" apa mereka akan sedih. " taehyung mengangkat jimin ke pangkuannya." apa mereka akan mengingat namaku." taehyung semakin mengeratkan pelukannya di pinggang jimin yang kini duduk di pangkuannya

" atau.. Melupakanku." bisik jimin

Tes.

Bukan jimin. Tapi taehyung lah yang kini menteskan air matanya.

" jimin."

" hmm."

" jangan berkata seperti itu!"

" nde"

" jangan katakan hal seperti itu lagi. "

" nde"

Taehyung menenggelamkan wajahnya di ceruk leher jimin, menghirup aroma khas sahabatnya yang paling ia sayang. Bahkan rasa sayangnya melebihi rasa sayang yang ia berikan ke pacarnya sendiri.

.

" sudah kuduga! Seharusnya kau jujur kepada kami." gumamnya. Pandangannya masih menatap dua orang yang sedang berpelukan, lebih tepatnya taehyung yang memeluk jimin yang sedang dalam pangkuannya.

" jika kau ingin menyembunyikannya, baiklah. Aku akan ikut menjaga mu dalam diam jimin. Aku akan menunggu, sampai kau mau memberitahukannya kepada kami. " lanjutnya.

Ia tadinya hanya ingin pergi ke kamar mandi untuk menuntaskan panggilan alam yang mengganggu tidur nyenyaknya, tapi rasa ingin ke kamar mandinya menguap begitu saja ketika melihat dua anggota grupnya yang sedang berbicara serius. Rasa penasarannya lebih besar ketimbang rasa mau pergi ke kamar mandi. Jadi dengan diam ia berdiri di ambang pintu untuk ikut mendengar obrolan mereka. Tanpa di ketahui oleh dua anggota grupnya yang kini masih berpelukan.

.

.

.

" Yah maknae! Tumben sekali kau diam saja, eoh? "

Jungkook mencibir kesal mendengar suara suara berisik hoseok.

" hoseok hyung berisik. Pergi sana! Aku sedang tidak mood untuk bercanda. "

" wow uri jungkookie sedang badmood ternyata. "

Jungkook menghiraukan suara hoseok yang terus berdenging di telinganya. Lalu pendengarannya menangkap suara lembut salah satu hyungnya yang kini bernyanyi kecil.

Suaranya sangat halus walau terdengar agak sedikit serak entah kenapa. Tapi itu tidak merusak nada halus yang terus keluar dari belah bibir gemuk milik hyungnya. Jimin.

Ia selalu memperhatikan jimin semenjak ada keanehan yang selalu hyung terpendeknya lakukan. Bahkan sekarang jimin tidak pernah mengganggunya lagi. Tidak seperti dulu yang selalu ingin menempel padanya.

Kini yang ada, malah dirinya yang harus melakukan skinship terlebih dahulu dengan jimin. Ini perasaannya saja atau memang jimin sedikit menjauhinya. Jujur saja, jungkook merasa ada sesuatu yang selalu jimin tutup-tutupi. Dan taehyung. Manusia alien yang entah dari mana itu terus saja menempel pada jimin. Bahkan ke kamar mandipun taehyung akan mengikuti jimin. Ck hyung 95line nya itu memang benar-benar.

.

" makan ini"

" apa itu tae? "

" makanan, tentu saja! "

" kau makan saja, aku sudah kenyang. " ucap jimin, pandangannya meneliti sekeliling. Mereka sedang ada di waiting room salah satu acara musik. Mereka sedang menunggu giliran.

Pandangan jimin berhenti ke arah leader grupnya yang sibuk berbicara dengan salah satu manager.

"aku harus berbicara sesuatu dengan namjoonie hyung setelah acara ini selesai. " batin jimin

Prok

Prok

" okey kids, sekarang giliran kita. Ayo bersiap-siap dan tunjukan semangat kita untuk para army."

.

.

T
B
C

Kalo ada typo. Mohon di maafkan. 😁

Ini Waktunya. Saranghae... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang