Tanpa berpikir panjang, Michelle kembali menyeret kakinya ke perbukitan favoritnya untuk bersantai. Ia sebenarnya tidak suka membolos jika bukan karena Prof. Robinson yang tidak menerima perkataannya minggu lalu.
Michelle mengomentari bagaimana guru kimia tersebut salah memberikan rumus. Awalnya, Prof. Robinson memaklumi kesalahannya dan merubah rumus itu. Namun, hanya dalam beberapa menit kemudian, Michelle mengomentari lagi bahwa perbaikan rumus yang diberikan Prof. Robinson masih salah sehingga pria paruh baya itu tersinggung dan menganggap Michelle ingin mempermalukannya. Akibatnya, Prof. Robinson selalu menjawab ketus terhadap Michelle dan berakhir dengan Michelle yang enggan untuk masuk pada kelasnya lagi.
Michelle sebenarnya termasuk anak yang cukup jenius karena ia telah mengingat semua isi buku dalam kepalanya. Membaca adalah hal yang paling disenanginya walaupun ia bukan seorang kutu buku.
Satu-satunya hal yang paling dibanggakannya adalah ia dapat dengan mudah mengingat kata-kata dan kalimat. Tapi, ia hanya membaca apa yang ia senangi saja. Dan tentu saja sains adalah salah satu mata pelajaran yang disenanginya. Namun, semenjak Prof. Robinson masuk, kesenangan Michelle sepertinya berakhir. Ia tidak lagi membuka buku sainsnya sejak terakhir kali ia membacanya hingga tuntas.Sebuah pohon Maple besar yang teduh kembali menyambutnya dan membuat pikiran Michelle segera beralih. Ia terhenyak duduk di bawahnya dan mengambil buku besar berwarna krem dengan tulisan hitam Treasure of the Earth.
Ia mendapatkan buku itu saat membereskan gudang tua di rumahnya dan buku itu seperti menarik minatnya. Michelle baru mulai membaca halaman pertama buku itu. Isinya sederhana, tapi ada sesuatu yang membuatnya ingin terus membaca halamannya.
Orang-orang juga tidak akan menyangka bahwa keberadaan Pusat Bumi sebenarnya DEKAT dengan mereka.
Mereka yang terlalu sibuk tidak akan bisa melihatnya bahkan meliriknya.
Jika kau ingin mengetahuinya, carilah dengan membuka semua 'mata' yang ada pada dirimu.
Ini bukanlah sebuah cerita belaka. Sebuah teka-teki yang belum pernah dialami oleh semua orang.
Mungkin saja kau adalah "Yang Terpilih" dari sekian banyak yang berjuang.
Jika kau ingin mencoba, lanjutkanlah petunjuk halaman ini.
Jika kau menganggap ini lelucon, tutuplah segera buku ini.Michelle menarik napas panjang sebelum membalik halamannya. Ia merasa bahwa buku itu seperti sedang mempermainkannya dengan lelucon seperti yang tertulis. Tapi, ia juga merasa ada perasaan takut untuk membalik halamannya. Michelle segera menepis anggapan itu dengan berpikir bahwa buku yang dipegangnya hanyalah buku biasa.
Tangannya berkeringat hingga ia harus mengeringkannya terlebih dahulu. Setelah beberapa menit, ia membalik halamannya perlahan.
Tulisan di buku itu berubah dari tulisan sederhana menjadi tulisan yang agak tebal dengan tinta hitam.
Untukmu yang berani.
Temukanlah "Dirimu yang satu lagi" di tempat yang tidak pernah terjamah orang.
Yang telah ditinggalkan oleh mereka yang menganggap tempat itu mengerikan.
Yang telah menjadi tempat sunyi tanpa sidik jari manusia.
Sebuah pohon Giant Sequoia sebagai penanda bahwa kau telah sampai pada tempat yang tepat.
Perhatikanlah sekelilingmu dengan baik-baik karena ia ada di sana.
Kau baru boleh membalik halaman ini jika kau telah menemukannya.
Tentu saja, kau harus berjuang agar bisa mendapatkan "Dirimu yang satu lagi".
Semua yang telah hilang membutuhkan pengorbanan
untuk membuktikan bahwa kaulah orang yang tepat.Ada sebuah gambar pohon besar yang berbuku-buku di bawahnya. Michelle menghela napas setelah membaca lembaran itu. Ada aura misterius dalam kata-kata di buku itu. Ia mencoba untuk membalik halamannya karena penasaran akan kata-kata itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Adventure Of The 7 Teens
FantasyJika kau memiliki keinginan yang menurutmu mustahil untuk dikabulkan, apakah kau akan bersedia untuk mengorbankan semuanya termasuk hidupmu untuk masuk ke dalam Pusat Bumi yang dikenal dengan nama Avexus ? Hanya 7 orang yang berkesempatan untuk masu...