The Story Sungjae & Joy

PART 6

Author Pov

"Kali ini pelitlah dengan senyummu.. yahh seperti itu"

"Okeyy..good.."

"Sekali lagi Sungjae-ssi, ini adalah bagian akhir"

Aba2 dari sang juru foto mengakhiri pemotretan Sungjae. Hari ini jadwalnya tidak begitu padat hanya ada beberapa pemotretan untuk cover majalah. Sungjae sudah memulai karir sebagai model sejak lama, itu sekitar 4 tahunan yang lalu saat ia masih duduk dibangku sekolah menengah akhir. Karirnya terus naik hingga dua tahun yang lalu ia ditawari sebuah casting drama dan itu berhasil membuatnya menjadi tokoh utama, terlebih lagi drama yang  Sungjae bintangi ini rating nya sangat memuaskan. Sejak saat itu Sungjae selalu menjadi tranding topic dikorea, membintangi beberapa drama, menjadi bintang tamu dibeberapa acara, tawaran iklan dan pemotretan yang terus berdatangan hingga akhirnya Sungjae bisa masuk nominasi Daesang (Grand Awards) di Korea Drama Awards 2015 dan tidak disangka ia bisa meraih piala penghargaan yang bergengsi itu. Dari saat itu sampai sekarang karirnya terus melaju seperti roket.

Sungjae baru saja menyelesaikan pemotretan terakhirnya sore ini, kali ini Sungjae membwa mobil pribadinya. Ia segera pamit dengan sang manajer untuk pulang lebih awal dengan alasan jam 19.15 KST malam nanti ia harus menjemput kakak perempuan semata wayangnya yang baru pulang dari tugas dinas di Jepang. Sungjae menstater mobil sport hitam kesayangannya dan melaju ke arah Bandar Udara Incheon. Tak perlu waktu lama saat ini Sungjae sudah berada di bandara tapi sebelum turun dari mobil mewahnya itu Sungjae harus menyamarkan penampilannya ini semua dilakukan karena Sungjae takut banyaknya fans yang akan mengerumuni dirinya bak semut mendapatkan gula. Memakai atasan T-Shirt biru dipadankan dengan Jogger Pants hitam, topi & tak lupa masker untuk melindungi wajahnya dari para fans. Seperti biasa penyamarannya selalu berhasil, sembari menunggu noona-nya Sungjae memilih minum kopi disalah satu cafe yang terletak di terminal kedatangan luar negeri. Ia terus menyeruput secangkir kopi sambil memainkan game kegemaran Joy Candy Crush. Bertahun2 Sungjae menunggu kabar Joy, ia selalu bertanya kepada Yeri tentang Joy tapi Yeri selalu memberikan jawaban :

"Mianhee..biarkan Joy sendiri yang akan menjelaskannya padamu nanti"  Semenjak itu Sungjae tak pernah lagi meminta kontak Joy karena ia percaya pada perkataan Yeri bahwa Joy akan menjelaskan semuanya.

Sungjae Pov 

Kali ini jadwalku tidak terlalu padat seperti biasanya jadi aku bisa menjemput kakakku yang baru selesai melakukan perjalanan dinas dari Jepang. Sepertinya aku akan menunggu noona ku disalah satu cafe terdekat. Dengan hati2 aku membuka masker yang sekarang kukenakan dan berharap semoga tidak ada fans yang mengenaliku serta aku berusaha untuk tidak terlalu mengangkat wajahku.. Sepertinya pilihan yang baik saat menunduk adalah bermain game Candy Crush kesukaan Joy. 

"Joy.."

"Joy..Park Sooyoung.. bagaiman kabarmu ? apa yang sedang kau lakukan sekarang ? mengapa tak ada kabar ?" memainkan game ini sepertinya membuat pikiranku juga semakin tidak karuan karena mengingat Joy.

"Arrrgghhh..." dengan gusar aku menghentikan game dan menyimpan kembali Hp dalam saku celana, ini hanya akan membuatku semakin gila. 3 tahun aku hidup tanpa kepastian dari Joy, tanpa kabar darinya..tidakkah ini sedikit keterlaluan tapi aku tak tahu harus berbuat apa karena sekarang belum ada yang bisa mengisi kekosongan hatiku dan menggantikannya. Tidak terasa 15 menit sudah aku duduk dicafe ini tapi mengapa pesawat dari Jepang belum juga tiba. Aku mengenakan maskerku kembali dan segera keluar dari cafe unutk menanyakan penerbangan dari Jepang mengapa belum juga datang.

"Permisi untuk penerbangan dari Jepang mengapa belum tiba ?" aku bertanya kepada salah satu petugas bandara.

"Mohon maaf tuan untuk penerbangan dari Jepang mengalami sedikit gangguan jadi pesawatnya akan tiba 10 menit lagi..mohon maaf" Penjelasan petugas bandara barusan akhirnya membawa langkah kakiku untuk duduk dikursi tunggu kedatangan luar negeri untung saja saat ini aku sudah lengkap dengan penyemaranku sehingga tak akan ada yang mengenaliku.