Mulmed - Kim Mingyu//
Mingyu meletakkan tubuh lelaki bernama Jinhoo itu di tempat tidur. Lalu lelaki jangkung itu menuju ke dapur, mengambil segelas air putih untuk Jinhoo jika lelaki itu terbangun.
Mingyu meletakkan segelas air putih itu di atas meja, dirinya pun mengambil handphone nya. Lalu mengetikkan beberapa angka yang didapatkannya dari ponsel Jinhoo.
Lelaki jangkung itu mendekatkan ponselnya ke telinga,
"Yeoboseyo?"
"Apakah kau kakak dari Jinhoo?"
Terdengar suara helaan nafas di seberang sana,
"Ne. Apa yang terjadi dengannya? Siapa kau?"
"Nanti saya ceritakan. Anda bisa menjemput Jinhoo sekarang, alamatnya nanti saya kirim. Saya ada urusan."
Tut tut tut
Mingyu mematikan sambungan teleponnya, lalu beralih menatap Jinhoo yang sedang menggumam tidak jelas. Lelaki berambut hitam yang sedang berbaring itu membuka matanya, menatap seluruh sisi kamar dan beralih menatap Mingyu yang juga sedang menatapnya.
"Kenapa aku bisa di sini?"
Tanyanya setelah terjadi keheningan cukup lama. Mingyu yang tidak berniat menjawab pertanyaan Jinhoo, mengambil segelas air putih yang ia ambil tadi lalu menyerahkannya kepada Jinhoo.
"Minumlah."
Jinhoo mengambil gelas itu, lalu meneguknya habis."Kenapaㅡ"
"Kakakmu akan menjemputmu di sini."
//
Thursday, 21 August 2016
07.00 KST."Hoamm.."
Seulhyun mengangkat kedua tangannya ke atas, mencoba menghilangkan pegal-pegal pada tubuhnya. Ia pun menarik tangannya ke depan, melakukan olahraga pagi tidaklah buruk.
Krek
Muncullah tampang bangun tidur khas Seungcheol. Lelaki itu setengah sadar menghampiri Seulhyun lalu duduk di samping gadis itu. Seungcheol mengucek-ngucek matanya dengan sedikit menggerutu.
"Belum berangkat ke Pledis?"
Tanya Seulhyun yang langsung dibalas Seungcheol sebal,
"Tidak ah, malas. Nanti juga tidak ada yang nanyain aku masuk atau tidak."
Seulhyun hanya mangut-mangut, walaupun sebenarnya dirinya tidak terlalu peduli dengan pekerjaan kakaknya itu. Baru saja, Seulhyun berniat untuk mengusir kakaknya untuk pergi ke Pledis. Bunyi telepon rumah menggema.
"Aku angkat dulu."
Seulhyun pun menuju ke ruang tengah, sedangkan Seungcheol membaringkan tubuhnya di tempat tidur Seulhyun. Seulhyun pun mengangkat gagang telepon rumahnya.
"Yeoboseyo?"
"Halo, ada Seungcheol hyung?"
Seulhyun menjauhkan gagang teleponnya, lalu berteriak memanggil nama Seungcheol. Lelaki itu pun keluar dari kamar Seulhyun sambil mengomel.
Seulhyun memberi isyarat kepada Seungcheol jika ada telepon dari temannya mencari dirinya. Sedangkan Seungcheol mendesis dan mengumpat pelan teman-temannya,
"Seulhyun-ah, oppa pergi ke kamar mandi dulu. Bilang ke mereka."
Seulhyun hanya memasang muka bingungnya, lalu beralih menatap gagang telepon yang tengah ia genggam.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Ballerina.[Mingyu]
FanfictionCinta. Satu kata penuh makna itu pasti pernah terjadi dalam kehidupan. Ya, satu kata yang dapat membuat orang merasakan kesedihan ataupun kebahagiaan. Tetapi beda halnya dengan Seulhyun, yeoja ini selalu merasakan sakit hati dan cintanya b...