Mulmed - S.Coups/Seungcheol.//
6 tahun yang lalu.
"Appa! Aku tidak ingin dijodohkan!"
Nafasnya tersengal-sengal menahan emosi yang tersimpan dalam dirinya. Seulhyun menarik nafasnya perlahan lalu kembali menatap appanya. Sudah cukup ayahnya mencampuri banyak hal dalam hidupnya. Hidup yang seharusnya bahagia itu sudah menghilang karena keegoisan ayah dan keluarganya.
"K-karena appa, J-Jinhoo pergi..."
Air bening itu menetes mengenai tangan mungilnya.
"K-karena appa, J-Jinhoo tidak ingin berteman denganku..."
Ya, dirinya sudah mengerti alasan Jinhoo menjauhinya. Jinhoo menjauhinya karena alasan appanya mengejek keluarga namja itu.
"K-karena appa juga, SEMUA KEBAHAGIAANKU HILANG!"
Tubuh ramping Seulhyun berbalik memunggungi Tuan Choi diikuti air mata yang menetes, lalu dirinya melangkah memasuki kamar tidurnya.
BRAKK
//
Seulhyun terbangun dari mimpinya. Keringat dingin mengalir pada pelipisnya, rambutnya basah akibat keringat, kedua matanya yang sayu menyiratkan kesedihan dan kemarahan. Gadis bertubuh ramping itu pun bangkit dari posisi duduknya. Lalu berjalan memakai jaket putihnya, dan bergegas menuju lantai bawah.
Kosong.
Seulhyun yakin Seungcheol tidak pulang semalaman. Dirinya pun mengambil note kecil, lalu menulis beberapa kata untuk kakaknya nanti. Tangan mulusnya pun menempelkan note kecil itu pada permukan pintu rumah. Dirinya langsung bergegas pergi menuju tempat dirinya melampiaskan segala kemarahannya juga kesedihannya.
Ya, dirinya harus melapiaskan semuanya.
Kesedihan..
Kemarahan
Juga, rasa sakit hatinya.
//
Seungcheol merutuk masalah kemarin. Jika bukan karena masalah lagu comeback seventeen, dirinya tidak akan tersiksa seperti ini. Lihatlah dirinya sekarang, lengkungan berwarna hitam berada di bawah kedua matanya yang sekarang terlihat seperti mata panda, juga matanya terasa berat, dan kepalanya yang pusing.
"Sudah sampai, tuan muda Choi."
Kelopak mata Seungcheol terbuka ketika mendengar suara bass milik supir pribadinya. Lelaki jangkung itu pun mengucek kedua matanya, dan mencoba menetralkan penglihatannya. Oh benar, sudah sampai rumah.
Pintu mobil pun terbuka, Seungcheol menginjakkan kakinya pada permukaan tanah lalu berjalan menuju pintu rumah. Terdapat note kecil tertempel pada permukaan kayu pintu itu. Seungcheol mengambil note kecil itu lalu membacanya pelan.
From Seulhyun,
Oppa sudah pulang ya? Mian, aku tidak bisa membukakan pintu rumah. Karena aku sedang menghibur diri, dan sepertinya aku akan pergi seharian ini . Mian karena baru memberitahu, dan jangan mengkhawatirkan aku. Aku bisa menjaga diriku dan aku pasti baik-baik saja. Dan mungkin besok kita akan membuat lagu comeback.
Adikmu, Choi Seulhyun.
"Aish. Anak ini benar-benar."
Seungcheol meremas kertas kecil itu lalu melemparnya. Dirinya memang khawatir terhadap Seulhyun, tapi ia tidak ingin menganggu waktu Seulhyun. Dirinya mengerti keadaan adiknya. Pasti adiknya itu membutuhkan waktu untuk menghilangkan kesedihannya.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Ballerina.[Mingyu]
FanfictionCinta. Satu kata penuh makna itu pasti pernah terjadi dalam kehidupan. Ya, satu kata yang dapat membuat orang merasakan kesedihan ataupun kebahagiaan. Tetapi beda halnya dengan Seulhyun, yeoja ini selalu merasakan sakit hati dan cintanya b...