Part 2 : Out Of Here

37 2 1
                                    

*Elizabeth POV*
aku membuka mataku, hal pertama yang aku lihat adalah ruangan gelap dengan bau darah yang aku yakini adalah milikku. 'siapa lagi kalau bukan aku...? haaah...... '

terkadang aku berfikir, sampai kapan aku harus disini?, jika aku berhasil keluar dari sini, orang pertama yang akan ku bunuh adalah, si brengsek itu.

dia membuatku seperti ini, aku kehilangan semua yang aku miliki, orang tuaku, rumahku, hakku, perasaanku,semuanya dia ambil, tapi tanpa dia sadari, dia baru saja mengajarkan padaku bagaimana menjadi seorang pembunuh, seorang penipu, seorang yang manipulatif, seorang yang berpikir panjang, dan realiti, seoarang yang mampu memanfaatkan semua hal.

dan tanpa dia sadari juga dia telah menciptakan pencabut nyawanya, dan aku akan pergi dari sini untuk menjalankan apa yang telah ayah dan ibuku percayakan padaku, walaupun aku tak tahu apa itu, tapi jika aku menemukannya akan ku jaga dengan nyawaku, aku janji.

akan ku pastikan itu, aku akan keluar dari sini saat bulan purnama 2 hari lagi, saat umurku tepat 16 tahun.

selama itu nikmati saja saat saat kalian menyiksa ku, dan setelah aku menemukan kekuatan yang ayah katakan, aku yang akan menyiksa kalian, terserah kalian akan mengatakan apa, tapi..... harus kalian tahu.......... bahwa...
hatiku sudah beku, atau mungkin sudah mati, aku bahkan merasa bahwa aku sudah tidak memiliki apa itu hati, semuanya bagiku hanyalah kebohongan.

'kreeeet... ' seseorang membuka pintu itu, bahkan tanpa melihatnya aku sudah tahu siapa itu "hei bocah sialan, apa kau sudah siap? " dia mengucapkan itu dengan wajah yang menjijikkan, rasanya aku ingin muntah, dia mengangkat cambuknya, dan selama 36 jam kedepan aku akan menikmati waktu - waktu saat aku disiksa.

*Elizabeth POV END*

*Normal POV*

36 jam eliza atau biasa dipanggil zab, atau elizabeth lewati, pamannya keluar dari ruangan itu, tersisa eliza seoarng diri di situ, dia mengangkat kepalanya, dan sebuah seringaian terpampang di wajah cantiknya.

"skarang waktunya", eliza menarik kedua tangannya, dan rantai yang membelenggunya langsung hancur, "dasar bodoh hanya karena mereka ingin melihatku menangis, mereka lupa mengganti rantainya, dasar bodoh" eliza berdiri dan berjalan meraba setiap dinding, dia terhenti tepat di dinding bagian paling sudut yang tak pernah diperhatikan,

eliza mengambil ancang - ancang memukul, dengan sekali pukul dinding itu membentik sebuah lubang, eliza tersenyum "takku sangka mereka benar - benar bodoh, selamat tinggal aku takkan kembali lagi ", eliza masuk dan berjalan menyusuri lorong yang sangat gelap,
"haah.... syukurlah penglihatan ku melebihi orang biasa, begitu juga pendengaran dan penciumanku " setelah cukup lama berjalan, eliza sampai dihuatan belakang rumah itu, eliza melihat kebelakang, melihat rumah peninggalan orang tuanya "selamat tinggal. " setelah mengucapkan itu dia segera berlari kedalam hutan, dengan kecepatan yang melebihi lari seorang gadis, dia terus berlari, namun tiba - tiba kepalanya pusing, dan mendadak penglihatannya menggelap, namun sebelum kesadarannya benar-benar hilang dia merasakan seseorang mendekat, 'apa aku akan kembali lagi kerumah itu? ' itulah yang terlintas dipikirannya sebelum tubuhnya sudah tidak bisa merasakan apa - apa lagi.

»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»

 Half Vampire Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang