Chapter 2 : S O Double R Y

116 6 1
                                    

Harry Bond : Apa? Gue? Nama gue Harry Bond, panggilan gue BH. Gue dari kecil uda sahabatan ama si Sion. Soalnya, gue ama sion tetangga-an dari kecil. Nyokap gue dan nyokap die bener bener nempel kek lem. Oke, pas itu gue bener bener ga bermaksud buat ngejekin dia. Maksud gue, gue buat suasana bercanda supaya dia ga sedih terus plus badmood terus. Eh, mungkin gue overact sampe kesenggol mangkok mie ke muka dia. Jadi gue mutusin untuk minta maaf.

Bel istirahat berbunyi, tanda aku harus buru-buru ke kantin dan membeli bakmie kesukaanku. Aku membeli semangkuk bakmie lengkap dengan sayur, kuah, dan cabai. Aku membawa mangkuk bakmieku ke tempat teman-temanku biasa.

Aku pun langsung menyeruput bakmie itu hingga mulutku tak sedikitpun kosong. Aku menghiraukan temanku yang dari tadi menunggu Sion untuk mendengarkan curhatan-nya.

"Widih, enak banget ya, pada makan disini," kata orang yang dari belakangku.

"Oiya dong, kok lu lama sih, datengnya? Gue uda siap denger curhat-an lo," balas Gisella disampingku.

"Ya-ya-yaudah ce-cepetan, g-g-gue ju-juga ma-mau deng-denger cur-curhatan lo, Sion," ujar Gamma di depanku.

"Iya cepetan, entar keburu masuk kelas lagi," tambah Gerald di samping Gamma.

"Nih ya, tadi gue di jalan pas ke skolah, gue lagi nyanyi, tiba-tiba ada cewe gendut, jelek, pegang tangan gue terus bilang makasi ya mas, aku jadi malu deh. Tai ga? Lebih sial lagi, tadi pas masuk ke sekolah, gue lewat jalan biasa yaitu dinding belakang sekolah. Eh, si Pak Panji si guru OR malah uda siap nyegat gue kek tentara di Drama Korea Descending Of The Star. Akhirnya gue disuruh lari keliling lapangan 50 puteran. Eh, gue 5 puteran aja kaki gue ude loyo. Jadi, gue minta hukumannya diganti. Dan sialnya, gue harus nurut untuk bersihin toilet sekolah setiap pulang sekolah daripada harus lari 50 puteran. Sial banget ga coeg?" curhat Sion.

"Sion, Drama koreanya itu bukan Descending Of The Star tapi Descendant Of The Sun," ucap Gisella.

"A-an-anjrit si-sial bang-ba-banget lu ha-hari ini be-ber-bro," ucap Gamma dengan gagap.

"Kasian banget lu tong," ujar Gerald.

Aku hanya diam dan menyeruput bakmieku hingga habis.

"BH, kok lu ga komen, biasa lu rajanya komentar," ucap Sion.

"Gue dari tadi lagi asyik makan mie gue. Tapi gue denger kok curhat lu. Gue si ngakak ya, Hahahahaha....... Mampus lo, lain kali gue sumpahin ketemu nenek gayung ajahhhhh," ledekku sambil membuka mulutku ke muka Sion sambil bergoyang-goyang.

Aksiku pun berujung maut, tak sengaja tanganku tersenggol mangkok bakmieku. Mangkok itu terlompat dan mengenai muka Sion yang sedang kesal karena aku mengejeknya. Sion langsung pergi meninggalkan kita bertiga dari kantin.

"Woyy, BH, bercanda lu ga lucu tau ga!!! Pokoknya Lu harus minta maaf, sekarang juga," ocehan Gisella.

"Gu-gue nge-ngeretweet om-omongan Gi-gisella!!!" tambah Gamma.

"Lu kalo mau bercanda boleh, tapi jangan lewatin batas dong, sekarang juga harus minta maaf," ucap Gerald sambil menarik tanganku pergi mengejar Sion.

Saat di tengah perjalanan keluar dari kantin, aku melepaskan tangan Gerald dari peganganku. Maksudku, bukan untuk melarikan diri, tapi ingin membeli makanan kesukaan Sion yaitu bubur ayam Emak Odah. Sebagai permintaan maafku, aku ingin memberinya bubur ayam.

"Woyyy, jangan kabur lho!!! BH, tai!!!!" teriak Gerald kaget, karena tanganku terlepas darinya.

Sontak Gisella dan Gamma langsung buru-buru mengejar aku dengan penuh tenaga. Mereka berdua memegang kedua tanganku hingga aku tidak bisa gerak sedikit pun.

"Weh lu jangan coba kabur, pokoknya lu harus tanggung jawab," ujar Gisella.

"I-iya be-be-bener kata Gi-gisella, lu jang-jangan co-coba kabur," tambah Gamma.

"Siapa coba yang mau kabur, gue mau beli bubur ayam" kata gue.

"Buat apaan, pasti alesan lo doang kan? Lo kan uda makan tadi." sinis Gisella.

"Apaan sih, gue mau beli ini buat Sion, untuk permintaan maaf."

"Ooohh, kir-kira-kirain ma-mau kab-kabur. Da-dasar BH," kata Gamma.

Aku tidak memedulikan perkataan mereka, dan langsung memberi selembaran uang 10 ribu kepada Emak Odah. Aku langsung jalan menuju kelas Sion, ditemani dengan ketiga pengawalku.

Langkahku berhenti di kelas 12-1 IPS, dan melihat Sion sedang tidur di atas meja sambil mendengarkan lagu dari headphone nya. Aku melihat handphone Sion tergeletak di atas meja dan melihat lagu yang di setelnya, yaitu, Lay Me Down - Sam Smith.

Aku langsung membuka galeri musiknya dan mengganti lagunya menjadi, Sorry - Justin Bieber. Sion dengan terkejut bangun melihatku di depannya. Ia langsung mengganti lagunya, menjadi, No - Meghan Trainor. Dan ia kembali, menelungkupkan kepalanya di atas meja. Aku langsung membuka headphone nya, dan mulai minta maaf.

"Sion, gue minta maaf ya, tadi gue ga sengaja numpahin mangkok ke muka lu."

"Iya."

"Kok iya doang? Jadi lu maafin gue ato kaga? Jawab yang bener."

"Serah lu."

"Nih gue bawain buburnya Emak Odah, sebagai permintaan maaf gue."

Dia buru-buru mengambil sekotak bubur yang dibungkus dengan sterofoam. Dia menghiraukan perkataanku, dan langsung menyantap bubur itu dengan lahap.

"Jadi, lu maafin gue kan?"

"Iyyaaa, cuman gara-gara bubur ini doang ya, lain kali ga mungkin."

Dari pintu depan kelas Sion, pengawalku melihat lampu hijau yang sedang menyala, dan ikut bergabung dengan aku dan Sion.

"Gini dong, baekan, kita kan temen baek selamanya. Walaupun, kelas kita beda-beda, sih," kata Gerald.

"I-iy-iya," tambah Gamma.

"Weh, Sion, lain kali kalo lu PMS, jangan lupa bawa roti bakar ya. Nanti kita kena amukan lu lagi," candaku.

"Mulai deh Bh, udahlah Bh," kata Gisella.

Sambil menemani Sion menyantap buburnya, aku dan teman-teman mengobrol hingga waktu istirahat selesai. Bel berbunyi, artinya aku dan teman-temanku harus masuk kelas masing-masing. Sebab, kelas kita berbeda.

Saat ingin meninggalkan kelas, aku melihat Gisella dan Sion sempat membuat janji untuk bertemu. Rasa penasaran menyelimutiku, dan aku diam-diam mendengar semua percakapan mereka. Setelah mereka selesai berbicara, aku langsung kabur secara diam-diam balik ke kelasku.

SpacesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang