Chapter 2

76 5 0
                                    

Author POV

Seorang namja dengan pakaian casualnya menghentikan langkah kakinya ketika ia melihat seseorang yang ia kenal sedang duduk sendirian di sebuah kursi tak jauh darinya. Ia kembali melanjutkan langkahnya dan berdiri tepat di depan yeoja yang sedang asik memjamkan matanya itu.

"Jooyeon-ah? Kau Kim Jooyeon kan?" Panggilnya.

Jooyeon yang merasa terpanggil itu pun segera membuka matanya. Ia melotot tak percaya melihat siapa yang kini berdiri didepannya.

"Kau...?"

Namja itu mengukir senyum di wajahnya. "Sudah lama tidak bertemu denganmu, Nona Kim?" tuturnya.

"Bisakah kita berpura-pura tidak saling mengenal saja?" Jooyeon membalas sinis.

"Kau masih membenciku? Bukannya itu adalah masa lalu? Dan bukan aku yang seharusnya kau benci"

"Tolong pergilah. Anggap saja kita tidak pernah bertemu. Dan jangan pernah bertemu lagi"

Namja berkemeja hijau pastel itu tertawa, "Kau masih sama seperti dulu Jooyeon-ah," imbuhnya.

"Jooyeon-ah? Apa kita memiliki hubungan sedekat itu! Berhenti memanggilku seperti itu atau aku akan membunuhmu"

"Kau memang masih sama, tapi sekarang kau terlihat sedikit berbeda dari sebelumnya. Dan tolong berhenti membenciku Nona Kim"

Taehyung membawa satu kantung plastik makanan dan sebuah gelas di tangannya. Dari jauh ia melihat adiknya sedang mengobrol dengan seorang pria. Namun raut wajah Jooyeon nampak seperti tidak menyukai pria itu. Takut terjadi sesuatu dengan adik kesayangannya itu, ia pun bergegas mempercepat derap langkahnya semakin mendekat.

"Jooyeon-ah... wae?"

Kepala Jooyeon menengok kesebelah sisi lain. Ia mendapati oppanya tengah berdiri dengan sorot mata yang menyelidik kearah pria didepannya. Kedua alisnya bertaut dan matanya hampor saja mengeluarkan sinar laser.

"Apa dia menganggumu?" Tanya Taehyung pada Jooyeon.

Jooyeon yang melihat percikan api dari kilat mata oppanya itu, ia langsung menarik Taehyung menjauh. Meninggalkan namja tadi tanpa ucapan selamat tinggal.

Lembutnya cotton candy yang lumer di dalam mulutnya membuat gadis itu asik sendiri. Ia mengabaikan tatapan Taehyung yang menuntut jawaban atas rentetan pertanyaan yang diajukan untuknya. Jooyeon hanya takut dengan tatapan oppanya itu. Makanya ia sengaja berpura-pura asik dengan makanannya.

"Kau tidak mau menjawabnya? Baiklah... aku akan mencarinya dan menanyakannya sendiri" Ucap Taehyung dingin. Ia bergegas melepaskan seatbelt yang mengikatnya dan membuka pintu mobilnya.

Tangan Jooyeon dengan cepat menahan Taehyung yang akan pergi. Oppanya yang satu ini memang benar-benar menyebalkan.

"Dia hanya teman lamaku," ujarnya lemah.

"Teman lama? Lalu kenapa wajahmu seperti tadi?"

"Iya hanya teman lama. Itu hanya... kenangan buruk dimasa lalu"

"Dia pernah membuatmu dalam masalah? Apa dia menyakitimu?"

"Bukan yang seperti itu oppa," jawab Jooyeon dengan malas. Jemarinya masih asik menyubit cotton candy-nya.

"Lalu seperti apa?"

"Sudahlah oppa... aku tidak ingin membahasnya lagi. Tolong jangan membuat mood-ku berubah lagi"

- LOVELINE -Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang