Author POV
Terhitung sejak insiden bertemunya Jooyeon dengan Sehun di taman hiburan. Hari ini tepat 5 hari telah berlalu. Dan perlahan, Jooyeon dapat melupakannya sedikit demi sedikit.
Ini semua bukan perkara bertemunya Sehun dengan dirinya. Tapi masalah masa lalu yang tidak ingin lagi ia ingat sepanjang hidupnya. Dua orang namja yang hampir membuat hidupnya bagai di neraka.
'Tuk'
Satu pukulan dari benda keras berbahan besi itu mendarat di kepala Jooyeon. Membuat si pemiliknya segera tersadar dari lamunannya dan menggeram kesal.
"TAE OPPA!!!" pekik Jooyeon sambil membanting kasar sumpit yang sedaritadi ia kulum di mulutnya.
Taehyung hanya menaikan dagunya acuh, "Kalau sedang makan jangan melamun. Cepat habiskan makananmu!" Ujarnya sembari memasukan potongan telur gulung dan mengunyahnya.
"Harusnya oppa mengatakannya dengan kata-kata. Bukan mengetuk kepalaku dengan sendok!" Jooyeon mendengus panjang. Giginya menggeretak menahan amarah.
Jooyeon menatap Taehyung dengan tatapan sinisnya. Ia mengambil kembali sumpit miliknya yang ia letakan disamping piring nasinya lalu menusuk tajam potongan telur dadar yang akan di ambil oppanya dengan cepat. Namun Taehyung sama sekali tidak merasa tertanggu dengan ulah Jooyeon yang dapat di katakan seperti anak kecil baginya.
"Nanti sore akan ku jemput di tempat latihanmu," ucap Taehyung singkat yang langsung membuat Jooyeon tersedak makananya sendiri.
Jooyeon mengelap sisa makanan di ujung mulutnya, "Mwo?" Jooyeon melotot tidak percaya.
"Nanti sore akan ku jemput di tempat latihanmu," ulang Taehyung dengan kata-kata bahkan dengan nada yang sama persis.
"Aku bisa pulang sendiri."
"Junmyeon yang menyuruhku. Jika kau ingin protes... sana, protes padanya. Jangan denganku," ketus Taehyung lalu meraih gelas berisi air mineral dan meneguknya sampai habis.
"... dan satu lagi, cuci piringmu sehabis makan" tambah Taehyung kemudian.
Lagi-lagi Jooyeon hanya bisa mendengus mendengar rentetan kalimat yang keluar dari mulut oppa-nya yang satu ini.
***
"Jooyeon-ie!!" Panggil seseorang dengan suara manja khasnya.
Jooyeon menatap lurus kedepan, melihat ke arah si pemanggil yang tadi menyerukan namanya keras. Yeoja itu tengah melambai dan tersenyum lima jari padanya. Jooyeon berdecih sebelum ia memutuskan untuk melangkah maju.
"Apa itu Tae oppa? Kenapa dia yang mengantarmu ke kampus? Kemana Junmyeon oppa?" Cerocos yeoja yang beberapa menit lalu memanggil namanya.
Jooyeon membenarkan tata letak ransel yang bergelayut di pundaknya sebelum menjawab pertanyaan dari sahabat sejak kecil itu. Berjalan mendahului dengan kaki jenjangnya.
"Junmyeon oppa sedang ada urusan di Gangnam. Jadi Tae oppa yang mengantarkanku," Jooyeon menjelaskan alasan di balik Taehyung yang mengantarnya hari ini.
Hyojung yang di daulat sebagai sahabat karibnya itu tengah asik menatap kesegala arah. Kemudian ia meraih satu sisi tangan Jooyeon dan menariknya pelan.
"Kurasa... semua orang sedang memperhatikan kita Yeon-ie," ucapnya pelan, suara Hyojung nyaris seperti berbisik padanya.
Jooyeon POV
KAMU SEDANG MEMBACA
- LOVELINE -
Teen FictionYang bisa Jooyeon lakukan hanya berlari dan berlari. Ketika kakinya cidera dan dokter mengatakan bahwa ia tidak bisa berlari lagi, semuanya seakan runtuh perlahan. Tidak ada lagi mimpi yang ia ingin gapai selain menjadi seorang atlet pelari dan bagi...