Aku hanya bisa berjongkok dibawah pohon kala malam hari itu bertabur tawa. Tapi aku bisa apa? Mendekati mereka untuk mengajak bermain? Atau berharap mereka menghampiriku dengan seutas senyum diwajahnya.
Mungkin tidak keduanya, karna aku tahu. Seramai apapun keadaan disini, aku tahu, aku hanya seorang diri. Hanya sendiri, menatap kedua kaki yang kedinginan, memeluk kaki untuk menghangatkan. Dan menyembunyikan diri di balik pohon, sama seperti menyembunyikan luka dari semua orang.
Menangis sendirian, mengusap batin yang tak pernah lelah dari semua kejadian, menyembuhkan sendiri luka yang siapa melukainyapun tak tahu.
Begitu seterusnya, sampai air mata ini 'kering', sampai raga ini rapuh karna hantaman waktu.
Begitu saja, sampai aku tahu kapan harus berdiri, melangkah kedepan bersama dekapan kenangan yang menyanyat. Lalu tersenyum, seolah tak ada beban yang berarti. Lalu tertawa, dengan mudahnya bersandiwara dan semua orang percaya. Ini hanya sebagian kecil, tapi cukup miris untukku tuliskan.
Lulu Mumtaz
16 November 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Kata ✓
Poetry❝ Hanya sebaris aksara yang tak perlu kaubaca. ❞ highest rank #92 Puisi