Another Girl

149K 7.1K 285
                                    

"Hari ini kita ulangan harian!" Putus Bu Laiyas dengan nada finalnya setelah berunding dengan protesnya Alden, Yezkiel, Desandra, Karina dan Bian yang katanya, "Kenapa ulangannya mendadak sih Bu? Kita kan belum belajar! Gabisa gitu dong, Bu!"

Elvira yang sedari tadi tak ikut protes hanya bisa terkekeh melihat gelagat teman-temannya yang keliatan banget ngga pernah belajar.

"Ibu kasi kalian waktu lima menit untuk belajar." Kata Bu Laiyas yang kemudian langsung keluar dari kelas.

"Vira! Kok lo ngga ikut protes sih?" Dumel Desandra ketika melihat santainya Elvira membaca buku paket Kimia tersebut.

Alis Elvira terangkat dengan tatapan yang seolah bertanya 'Emangnya kenapa?'

"Lo harusnya ikutin kita protes biar ngga ulangan dadakan hari ini." Sambut Karina dengan wajah masam, semasam jeruk yang paling masam.

"Ah, tau nih! Ngga seru lo." Yezkiel menoyor Elvira, membuat Elvira langsung menghunus tatapan mautnya pada Yezkiel. "Buset, Vir. Mata lo ngga nyantai banget. Melotot sampe mau keluar gitu." Ujar Yezkiel tanpa rasa bersalah.

"Rese lo." Gerutu Elvira yang kemudian meninju lengan Yezkiel sehingga Yezkiel mengaduh.

"Mendingan lo pada belajar, waktu tinggal 3 menit. Kalo ngga mau ya, bodo amat. Yang penting gue udah ngasi tau." Ujar Elvira lantang, lalu kembali membaca buku paket Kimia yang sempat ia abaikan.

"Hah??!!" Dengan serempak, Desandra, Bian, Karina, Yezkiel dan Alden mengeluarkan ekspresi tercengangnya.

"2 menit."

"Sialan!" Umpat Yezkiel, Alden dan Bian kompaknya.
Mata Desandra dan Karina membola tak santai, lalu dengan gerakan secepat kilat, Alden, Bian, Desandra, Karina dan Yezkiel langsung membuka buku paket Kimia mereka yang tergeletak tak berdaya diatas meja belajar mereka masing-masing.

Baru saja mereka akan membaca isi dari buku paket yang sudah mereka buka, tiba-tiba Bu Laiyas masuk ke dalam kelaa dengan setumpuk lembaran A4 yang masih kosong melompong di tangannya.

"Oh shit." Erang Yezkiel sambil meraup wajah dengan kedua telapak tangannya.

"What the hell?!" Erang Bian tak kalah frustasi.

"Bener-bener kampret moment." Sambut Alden sambil menjambak rambutnya.

Sementara reaksi Desandra dan Karina hanyalah menghela nafas pasrah. Dan Elvira hanya bisa menggeleng dalam diam, menahan tawa yang siap meledak kapan saja.
'Mamam tuh protesan.' Bisik hati kecil Elvira girang.

******************

Dhirga duduk dikantin sendirian sambil menyeruput jus jeruk pesanannya. Usai menyeruput jus jeruk tersebut, Dhirga langsung bersandar di dinding kokoh yang berada tepat dibelakangnya.
Sekarang jam pelajaran Pak Mizan sedang berlangsung, dan Dhirga dengan santainya membuang waktu dikantin, dikarnakan dia tak diberikan izin untuk berada dikelas selama jam pelajaran Pak Mizan berlangsung. Dhirga mendengus geli ketika mengingat perdebatannya dengan Pak Mizan yang berujung tragis.

Merasa gerah, Dhirga melipat kemeja lengan panjangnya sebatas siku. Dasi yang tadinya terikat ketat dilehernya, langsung ia longgarkan selonggar-longgarnya dan Seragam yang tadinya ia kancing semua, langsung ia lepas dua kancing teratas, memperlihatkan kaos dalamannya yang berwarna hitam.

Badboy For Little Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang