"Apa? pindah sekolah?" ucapnya nada penuh tanya.Angel tak percaya dengan apa yang dia dengar dari mulut ayahnya.
"Iya Angel kamu akan ayah pindahkan ke Internasional Shcool Merah Putih." jawab ayah Angel dengan santainya.
"Tapi ayah... Angel kan sekarang masih sekolah di Sma Garuda perasaan belum sampe setahun deh Angel disana masa sekarang mau pindah lagi." Berbicara kepada Ayahnya dengan nada bingung.
"Kamu udah hampir setahun sekolah di Sma Garuda, lagian bentar lagi kenaikan kelas kan? ya udah apa salahnya kalo kamu pinda. mami kamu bilang kalau semua anak-anaknya temen sosialita mami kamu itu sekolah di Internasional Shcool Merah Putih dan mutu disekolah Internasional Shcool Merah Putih juga lebih bagus ketimbang di Sma Garuda. kata Mami disana itu tempat sekolah yang bagus cocoklah buat orang kaya seperti kita. Kamu mau ya pindah kesana demi Mami kamu ini, emang kamu ga kesian liat Mami kamu dijelek-jelekin sama temen-temenya karena kamu sekolah ditempat orang biasa." Jawaban ayah Angel dengan nada datar tapi sedikit disertai ekspresi sombongnya.
Mendengar penjelasan ayahnya, Angel bergidik karena Angel merasa jijik bahkan sangat jijik dengan penjelasan ayahnya itu. Gimana Angel ga jijik? penjelasan ayah Angel itu terkesan sangat-sangat sombong, padahal dulu sebelum mengenal Tika, ayah Angel adalah pribadi yang sangat baik dan rendah hati.
"Ga ah aku gamau pindah kesitu." dengan nada dan ekspresi yang menunjukan ketidak setujuannya.
"Loh kenapa?" ucap Tika dengan muka polos tanpa rasa bersalah.
Mendengar pertanyaan sang ibu Tiri dengan muka polos tanpa rasa bersalahnya, Angel bergidik hebat untuk kedua kalinya. Angel juga merasa bingung kenapa dia bisa memiliki ibu Tiri yang gabermutu kaya Tika.
"Sebenernya ayah itu kesambet apasih pas ketemu si tante ini, kok bisa ya Ayah suka sama si tante yang gabermutu,gabergizi, dan mengandung banyak kuman. Udah mah fashionnya abal-abal, make up nya menor, ditambah punya otak yang sejahat nenek sihir. ihh ampun deh ahh jijik banget gua sama si tante yang satu ini." gumam nya dalam hati.
Melihat tingkah Angel yang hanya diam dan bengong seakan terisolasi dengan dunia nyata dan sibuk dengan dunia pikirannya, ayah Angel dan Tika merasa bingung.
"Duh anak ini pasti lagi ngomongin gua didalem hatinya dia deh. Liat aja lu tar tunggu pembalasan gua." Tika berbicara didalam hati.
Ayah Angel kebingungngan dengan sikap Angel dan Tika yang sama-sama diam membisu, sesekali ayah Angel memperhatikan Angel dan Tika dengan ekspresi keponya.
"Hey kalian tuh ngapain sih malah pada diem kaya gini." getaknya sambil memukul meja dengan pelan tapi tetap nyaring suaranya.
Mendengar suara ayah Angel yang nyaring disertai dengan suara meja yang tak kalah nyaringnya, Angel dan Tika kaget dan langsung tersadar dari adegan diam membisunya.
"Pokoknya gini deh, mulai besok kamu udah mulai sekolah di Internasional Shcool Merah Putih seragam kamu ada di mbok Darmi nanti kamu tinggal minta aja ke mbok Darmi, letak sekolahnya supir pribadi kamu udah tau kok jadi intinya besok kamu tinggal berangkat aja." jelas sang ayah.
"Iyaa tuh bener, mami doain kamu betah disekolah kamu yang baru, kamu dapet temen yang banyak, sekolah kamu lancar dan satu pesan mami kamu harus begaul sama orang-orang yang sederajat sama kamu ya SAYANGGGG." ucap Tika dengan penekanan diakhir kata 'Sayang'.
Angel yang melihat tingkah Sang ayah dan Sang ibu tirinya itu hanya bisa diam dan pasrah dengan keadaan, mau gimana lagi Angel tak bisa berontak dan menentang keinginan ayah dan ibu tirinya itu.
"Sialan tuh ibu Tiri, bener-bener ga punya otak apa? masa pertemanan di landasi dengan kata SEDERAJAT helowww kampungan banget sih Tante!" ucap Angel dalam hati.
"Emm iya yah, mulai besok Angel bakalan sekolah disekolahan merah putih-merah putih itu, dan Bay the way anyway busway terima kasih atas doanya Tante semoga doa Tante dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan semoga aja Tante cepat diberikan hidayah, inget dosa Tan jangan bikin dosa mulu!" Ucap Angel dengan santainya.
Setelah berucap seperti itu Angel langsung berlari dengan kecepatan super menuju lantai atas .
Ditengah-tengah perjalanan Angel menuju lantai atas dengan cara berlari super duper cepat bagaikan manusia super yang sedang melesat, Angel mendengar suara teriakan ayahnya."ANGELLLL!!!" nada teriak yang menggema keseluruh antera jagat raya *lebay ya.
Mendengar teriakan ayahnya dari lantai bawah yang terdengar hingga ke rumah orang-orang yang masih satu negara. Angel hanya bisa berlari makin kencang menuju kamarnya dan sesampainya dikamar Angel tertawa cekikikan karena mendengar suara ayahnya itu.
"Hahaha, demi apapun suara ayah tadi lucu banget." sambil menutup pintu kamarnya.
Angel berdiri di belakang pintu kamarnya sambil memikirkan ekspresi wajah ayahnya yang sedang marah, Angel juga membayangkan wajah Tika yang sedang kesal tapi tetap berpura-pura baik.
"Gua yakin si tante pasti lagi kesel banget banget banget sama gua, mukanya si tante pasti sekarang udah kaya kepiting yang lagi jerawatan, terus direbus ditambah lagi dengan sambel cabe merah, pasti MERAHHH BANGET mukanya sangking keselnya sama gua." berbicara sendiri sambil berjalan menuju ranjangnya.
Angel membaringkan tubuhnya diranjang dengan telentang sambil matanya terus menatap langit- langit atap dikamarnya.
Perlahan-lahan Angel kembali mengingat seseorang yang dia sayangin, dia cintai, dan selalu dia rindukan, yang Angel pikirkan bukan lah seorang kekasih! bukan juga seorang gebetan yang ga peka-peka! seseorang yang dia pikirkan adalah seorang ibu. tapi, bukan ibu tirinya. ibu kandungnya yang telah meninggal dunialah yang selalu memenuhi pikiran Angel.
"Bun... Angel kangen bunda, Angel pengen peluk bunda, Angel pengen curhat-curhatan lagi sama bunda, Angel pengen dimarahin lagi sama bunda, Angel juga pengen dinasehatin lagi sama bunda. bun... Angel sayang bunda..." gumananya dalam hati sambil terus menatap langit-langit atap dikamarnya.
Hatinya sangat sedih jika teringat bundanya yang sudah tiada, apa lagi kepergian terjadi secara mendadak, dan penyebab kematian bundanya adalah Tika dan ayahnya. iya Tika ibu tiri Angel dan ayah Angel berselingkuh dibelakang Ibu kandung Angel.
Setiap memikirkan itu hati Angel terasa seperti dirobek, dihancurkan sampai tinggal kepingan. Mungkin bagi orang lain ini lebay tapi bagi Angel ini memang sangat sakit, sangat sakit membayang kan sakit yang dialami Ibu kandung Angel, bukan hanya sakit badan yang harus dia rasakan tapi juga sakit hati yang mungkin lebih menyiksanya.
Kenapa? kenapa harus bunda? kenpa? kenapa ayah harus jahat dan mengkhianati cinta tulus bunda? apa semua laki-laki seperti itu? pertanyaan itu selalu terngiang-ngiang dipikiran Angel.
Kadang lelaki lebih mudah jatuh cinta karena terpanah oleh sebuah fisik yang indah sampai-sampai dia pura-pura tidak tau atau bahkan lupa dengan hati yang indah yaitu 'KETULUSAN'.
"Arghh .... aku tau bun gimana rasa sakit yang bunda rasain, maafin aku bun yang ga bisa bales dendam ke si Tante girang itu, aku janji bun aku akan inget pesan bunda. kata bunda aku ga boleh jadi pendendam kan, aku ga boleh cepet nangis, aku juga ga boleh benci sama orang. Aku selalu inget sama pesan bunda kok bun aku selalu inget sama itu semua.." Angel berbicara sambil mengingat pesan dari bundannya yang selalu dia laksanakan.
memikirkan itu semua membuat Angel kelelahan dan tidur tanpa sadar diatas randang miliknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHINE IN MY HEART
Teen FictionLu itu kaya matahari yang sinarnya terang banget. sangking terangnya, sinar itu ngebuat gua cuma jadi bayangan hitam, bayangan yang cuma bisa terus ada disisi lu tanpa pernah dianggap sedikitpun sama lu. Sinar itu juga yang ngebuat gua buta dan bodo...