"kak Anela, apa kak Edwin tidak mengatakan apa-apa soal ini? Kakak kan pacarnya" tanya Lydia
"Tidak,eh apa maksudmu dengan 'pacar' aku tidak pacaran dengannya kami hanya teman masa kecil" tegasku dengan muka yang aku yakin sudah seperti kepiting rebus
"kakak benar tidak tahu apa-apa ya?" tanya Lydia
"Kalau begitu kakak tolong jawab jujur ya, apa jawaban kakak saat mau menolak orang yang nembak kakak?" lanjutnya
"Aku tidak mau pacaran" jawabku jujur
"Apa kakak tau yang selalu diucapkan kak Edwin setiap ada yang menyatakan cinta padanya?" tawar Lydia sambil mengangkat sebelah alisnya
Otomatis aku menggeleng, 'mana ada yang akan jawabannya kecuali yang udah ditolak"
"Kakak dengar baik-baik ya, I'm Not Myself Without An Angel" ucap Lydia, sama seperti ucapan terakhir Edwin padaku 'Tunggu, apa mungkin artinya aku juga ditolak Edwin? Tapi aku bahkan belum menyatakan perasaan'
"Apa kakak sudah tahu artinya?" tanya Lydia sambil tersenyum
"Aku bukan diriku sendiri tanpa seorang malaikat?"
"Dan artinya?" tanya lagi Lydia sambil mendekatkan wajahnya kepadaku
"Yah itu artinya" jawabku sambil memiringkan sedikit kepalaku
Melihat mukaku yang kebingungan, Lydia pun menghela nafas dan berkata
"Kakak benar-benar tidak tahu ya, artinya kak Edwin menyukai seseorang yang mendapat inisial malaikat dan nama kakak, jika diartikan dalam bahasa Hawaii, mempunyai arti Malaikat"
Mendengar kata-kata Lydia, akupun langsung berlari menuju atap sekolah tempat biasa aku dan Edwin makan siang bersama dan berteriak sekeras-kerasnya akan kebodohanku ini, aku tidak peduli lagi dengan sekolah, biarkan saja, yang ku tahu sekarang aku bodoh,bodoh karna tidak berpikir sebelumnya bahwa ternyata orang yang kusukai ternyata menyukaiku juga tapi aku malah membuat dia cemburu karna keegoisanku semata. Aku benar benar bodoh/
4 Tahun kemudian...
Hari ini adalah hari pertama aku masuk kuliah, aku sangat bersemangat, aku masih ingat saat kecil dulu, aku dan Edwin pernah berjanji ingin masuk tempat kuliah yang sama yaitu Kyoto University, dan inilah aku salah satu mahasiswi di Kyoto University, aku masih berharap bahwa aku masih bisa bertemu dengan Edwin disini, aku sangat merindukannya karna rasa sukaku padanya masih ada dan tidak bisa hilang walaupun sudah 4 tahun.
"hah, kopinya sudah habis" ucapku melihat mesin minuman yang ada didepanku ini
"Ini, aku tahu kau sangat menyukainya dari dulu" Mendengar ucapan itu, aku langsung berpaling ke arah suara dan betapa kagetnya diriku saat melihat...
"Edwin!"
"Hai Anela" ucapmu sambil tersenyum ke arahku
The Worst Part Of Life is Waiting
But
Waiting For Someone Your Love is the Best Part
Cause If It's Fate He'll Be Back
The End
*Anela (bhs.Hawaii) = Malaikat