Chapter V

452 38 0
                                    

Aku tak tau apa yang mereka lakukan tapi sesuatu membuatku sangat terkejut. Yuri dan pria tersebut turun dari mobil dan mereka langsung berciuman.

Ciuman mereka menjadi semakin panas dan mereka melakukannya di tempat umum. Aku yang tak mau melewatkan kejadian tersebut langsung merekam kejadian itu dengan telepon genggamku. Aku tak tau bahwa Yuri akan melakukan hal seperti ini. Pak Cho memiliki wajah yang tampan,pintar, dan mapan tapi mengapa ia harus mendua dari pak Cho?

Aku tak tahan melihat kejadian tersebut,aku merasa seperti ditusuk dengan pisau oleh temanku sendiri. Aku pergi dari tempat itu. Kepalaku terasa pusing setelah melihat kejadian tadi. Aku tak tau harus bagaimana,apa aku harus memberi tahu pak Cho atau haruskah aku hanya diam saja seolah tak terjadi apa apa.

Aku menuju ke sebuah taman di dekat sungai Han. Sesampainya disana aku langsung keluar dari mobil dan duduk di bangku yang letaknga tak jauh dari mobilku.

Kupejamkan mataku, mencoba merasakan angin yg berhembus pelan tp menyejukkan. Aku dapat mendengar tawa orang2 disekitarku saat ini bahkan aku mendengar suara Bo Gum oppa.

Aku sangat merindukannya...sangat sangat merindukannya. Dulu ia selalu ada untukku, kapanpun itu ia selalu ada disampingku.
Semakin aku memikirkan tentangnya, dadaku semakin terasa sesak. Tak kusadari bulir bulir air jatuh di pipi ku.

Semakin lama semakin banyak yg berjatuhan, aku tak tau harus bagaimana. 1 masalah belum siap aku harus menghadapi masalah lain.

Bisa kurasakan handphone ku bergetar saat kulihat ternyata eomma menelponku

"Yoboseyoo"aku menjawab suara yang ada di seberang sana

"_______"

"Nde eomma, sebentar lagi aku akan sampai"

"_______"

"Arrassoo eomma" klik sambungan terputus

17.29 KST
Aku langsung menuju ke rumah untuk mengganti pakaian ku. Aku baru ingat dengan janjiku pada eomma tadi. Tanpa intermezzo aku langsung berlari ke kamarku. Aku melihat ada gaun tergeletak di atas kasurku. Aku yakin pasti eomma yang menyiapkannya.

Selesai mengganti pakaian aku langsung menuju ke kamar eomma. Eomma tak ada di kamar berarti eomma sudah duluan ke tempat itu.

Aku masuk ke mobil dan langsung menuju ke Saaen's Hotel. Teman eomma dan eomma melakukan reservasi ditempat itu.

Saat tiba di hotel aku langsung menuju ke restoran hotel itu. Dari kejauhan aku dapat melihat eomma, eomma chingu, dan anak dari chingu eomma.

"Mianhae, saya terlambat"aku langsung menyapa teman eomma dan eomma. Tapi saat aku hendak menyapa anak dari teman eomma aku langsung terperanjat. Aku tersentak dan badanku berkeringat. Ternyata anak dari teman eomma itu adalah Pak Cho.

"Ehm, annyeonghaseyo"aku membungkukkan sedikit badanku dengan canggung.
"Oh, annyeonghaseyo"pak Cho pun tampak kaget dengan kehadiranku sebagai seorang yang akan dijodohkan dengannya.

*SKIP*

"Kyuhyun ah, ajaklah Shin Hye ke taman yang ada disini. Eomma dengar taman di hotel ini sangat bagus" Ny.Lee atau eomma dari pak Cho menyuruh kami untuk berbincang-bincang di taman hotel ini

Taman Hotel
"Pak Cho, apa yang anda lakukan disini?"pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulutku

"Apa yang aku lakukan? Entahlah aku juga bingung. Ngomong2 kita ini seumuran jadi kau bisa menggunakan banmal (bhs.informal) kepadaku"ucapnya sambil tersenyum pahit kepadaku.

"Kyuhyun-ssi, apa kau adalah namja yang akan dijodohkan denganku?"tanpa babibu aku langsung to the point.

"Iya, tapi tenanglah aku tidak akan menikahimu. Kau ingat kan kalau aku sudah tunangan dengan Yuri?"ia menaikkan alisnya dengan percaya diri.

"Oo..oh, arasso"tiba2 saja aku mengingat kejadian yang terjadi di tempat parkiran apartemen tadi. Eotteoke? Aku tak tahu harus berbuat apa. Tuhan, cobaan apa lagi ini?

"Sile hamnida, aku ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting denganmu"aku mengubah mimik wajahku menjadi serius.

"Wae-yo?"ia menyunggingkan sedikit senyumnya

"Nde, aku ingin menunjukkan sesuatu kepadamu"aku menjadi gugup dan frustasi seketika. Tapi anehnya tanganku mengeluarkan handphone dari tas kecilku.

"Apa yang ingin kau tunjukkan?"ia mengubah posisi tubuhnya menghadap kepadaku. Aku tak tau mengapa aku melakukan ini.

"Shin Hye-ssi? Halo?"Kyuhyun melambaikan tangannya di depan wajahku. Memecahkan lamunanku.

•°•°•°•

Haloo...
Terima kasih yah buat yg udah voment di ff ini. Inget loh ff ini hanya rekaya semata jadi jgn terlalu dianggep serius yah

When There's Love In HatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang