Chapter X

539 41 15
                                    

"Joong Ki-ah, apa nanti aku ada rapat?" tanya Shin Hye sebelum Sekretaris Song keluar dari ruangannya.

"Tidak ada" ucap Sekretaris Song lalu keluar dari ruangan itu.

Shin Hye melirik jam yang ada di tangannya. Ia tak tertarik dengan acara makan siang kali ini. Semua yang ia ingin lakukan hanyalah beristirahat.

Dokumen-dokumen yang menumpuk di atas meja kerjanya semakin membuat Shin Hye bosan di tempat itu. Ia ingin jalan-jalan keluar dari tempat itu. Tapi panasnya cuaca hari ini mengalahkan semangat jalan-jalannya.

"Anyyeong" seseorang datang dari balik pintu. Dengan menggunakan balutan jas berwarna hitam laki-laki itu tampak elegan dan berkelas.

"Apa yang kau lakukan?" tanyanya kepada Shin Hye yang dari tadi menatapnya.

"Tidak ada. Aku tidak melakukan apa-apa" jawab Shin Hye diikuti gerakan bahunya yang naik turun. "Duduklah".

Laki-laki itu duduk di sofa ruangan kantor Shin Hye. Sedangkan Shin Hye duduk di sofa yang menghadap ke arah sofa yang diduduki laki-laki itu.

"Apa kau ingin minum?" tanya Shin Hye. Laki-laki itu menggelengkan kepalanya cepat.

"Bagaimana kabarmu?"

"Ah, aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu Kyuhyun-ssi?" Shin Hye  mengulum senyumnya. Laki-laki yang berada di depannya itu dapat mengalihkan dunia Shin Hye untuk sementara.

Laki-laki yang dipanggilnya Kyuhyun itu juga ikut tersenyum manis. Senyumannya bahkan lebih manis dari pada permen kapas sekalipun.

"Aku juga baik-baik saja" ia mengangguk kecil. "Jadi-" sebelum dilanjutkan perkataannya itu, ia mengeluarkan kertas yang sudah di hias dengan cantiknya. "Kapan kita bisa fitting bajunya?".

Pertanyaan yang terlontar itu seakan menampar pipi Shin Hye dengan keras. Bahkan sangat keras. Belum usai dibuat kaget dengan pertanyaan dari Kyuhyun barusan. Shin Hye dibuat kaget lagi dengan kartu undangan yang dibuat oleh Kyuhyun secara sepihak.

Dengan hati-hati Shin Hye mengambil kertas undangan itu. Ia membukanya dan menemukan namanya tertera cantik diikuti dengan nama keluarganya.

"Apa ini? Apa yang coba kau lakukan?" Shin Hye membolak-balikkan kertas undangan itu. Padahal isinya tetap saja sama.

Kyuhyun mencoba untuk tetap tenang dihadapan gadis yang tengah emosi ini. "Aku hanya ingin mempercepat pernikahan ini" ucapnya dengan hati-hati. Takut kalau gadis yang ada dihadapannya ini akan memakannya.

"Mwo? Yakk! Apa kau gila?" tanya Shin Hye dengan emosi yang menggebu-gebu. "Mengapa kau melakukannya secara sepihak?".

Tanpa diduga-duga, Shin Hye mulai mengeluarkan cairan-cairan bening dari sudut matanya. Ia menenggelamkan kepalanya di bantal sofa yang ia ambil.

"Shin Hye-ssi? Kenapa kau menangis?" tanya Kyuhyun dengan nada polos. Tak mengerti kenapa Shin Hye malah menangis.

Pertanyaan Kyuhyun barusan malah membuat Shin Hye semakin menangis sejadi-jadinya. Tak peduli seberapa keras usaha yang Kyuhyun lakukan untuk menghentikan acara tangisannya itu tetap saja gadis ini menangis dengan suara lantang.

Setelah cukup lama, akhirnya Shin Hye berhenti menangis. Entah apa yang membuatnya berhenti menangis. Mungkin air matanya sudah habis atau mungkin matanya sudah bosan mengeluarkan cairan-cairan bening itu.

Melihat Shin Hye yang berhenti menangis, Kyuhyun menyodorkan tissue kepadanya. Ia yakin kalau wajah gadis itu sekarang dipenuhi dengan coretan-coretan luntur dari makeup yang ia gunakan.

Shin Hye menerima tissue yang disodorkan Kyuhyun. Pasti wajahnya sekarang bak adonan kue yang tak jadi. Ia juga yakin makeup yang ia gunakan pasti luntur di seluruh wajahnya.

Setelah membersihkan wajahnya dari cairan bening dan coretan hasil makeup luntur itu Shin Hye pun akhirnya bersuara. "Mianheyo" ucapnya lirih. Suara yang ia keluarkan sebagiannya berisi udara. Serak karena menangis dari tadi.

Kyuhyun tersenyum tipis melihat tingkah wanita ini. "Memangnya kena-" Kyuhyun menghentikan ucapannya. "Tak apa. Aku mengerti kok" lanjutnya. Mungkin ia akan menangis lagi jika ia bertanya seperti itu.

"Maaf jika aku menangis tanpa alasan jelas. Aku hanya kaget saat kau bilang kalau pernikahannya agar dipercepat. Aku hanya belum siap menjadi wanita yang akan membersihkan rumah setiap harinya" ucap Shin Hye dengan nada bersalah. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya dari tadi.

"Ini hanya 3 bulan saja. Bukannya lebih cepat lebih baik?" Kyuhyun menaikkan alisnya satu dan tersenyum ramah kepada Shin Hye.

"Eoh! Lebih cepat lebih baik" Shin Hye mengulangi ucapan Kyuhyun tadi.

"Besok? Bagaimana?" tanya Shin Hye sambil berjalan menuju ke arah dispenser miliknya. Mengambil secangkir gelas air hangat lalu menegaknya.

Shin Hye juga memberikan secangkir gelas air kepada Kyuhyun. "Maksudmu" tanya Kyuhyun balik tak mengerti.

"Fitting? Didn't you say that before?" Shin Hye menaruh gelas miliknya di atas meja tamu sembari menunggu jawaban dari Kyuhyun.

Kyuhyun mengingat ucapannya tadi. Sebelum Shin Hye menangis seperti anak kecil. "Oke. Besok" ucapnya kalem.

"Baiklah, aku akan pergi dulu. Terima kasih untuk waktumu dan tangisan lucu tadi" Kyuhyun terkekeh geli mengingat kejadian dimana Shin Hye menangis seperti kehilangan masa depannya. Ia membungkukkan sedikit badannya lalu pergi dari tempat itu.

Shin Hye hanya menatap Kyuhyun dengan wajah yang memerah sampai orang itu akhirnya hilang dari tatapannya.

***
Matte Kiss - 10.11 KST

"Ini bagus" ucap Shin Hye melihat dirinya di pantulan kaca itu dengan gaun panjang berwarna putih tanpa lengan menyelimutinya.

"Kau suka?" tanya Kyuhyun, laki-laki yang akan menjadi suami nya nanti.

"Mungkin. Gaun yang sebelumnya juga cantik"

"Terserahmu saja. Aku akan mencoba beberapa tuxedo setelah ini" ucap laki-laki itu dingin.

"Baiklah" Shin Hye menganggukan kepalanya tanda kalau ia mengerti. Tirai itu pun kembali tertutup.

***
Selesai mencoba beberapa gaun dan jas yang akan digunakan keduanya nanti pada hari pernikahan, mereka menuju ke toko perhiasan untuk membeli cincin pernikahan.

Tanpa basa-basi, Shin Hye langsung memilih cincin dengan berlian ditengahnya. Sedangkan cincin polos untuk si pria.

***
Hai haiii haii
Maafkeun authornim yg baru muncul yah😉😉
Surry bngt kalau aing update nya lama. Aing lagi daftar di sekolah baru, jadi aing lagi direpotkan dengan segala macam persyaratan yg dibutuhkan. Doain ya supaya authornim di terima di school baru inu. Jangan lupa, di vote trus di comment yaaa
Byee byeee lup lupp 😗😚😚

When There's Love In HatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang