Steven POVTiga tahun, tiga tahun sudah ia-Ashley bertahan menjadi sekertaris malangku. Semua yang ku perintahkan selalu ia kerjakan dengan hampir sempurna, meskipun masih perlu sedikit perbaikan namun ia gadis yang pandai dan cekatan tanpa perlu banyak bertanya.
Ku akui memang pernah mengancamnya agar ia tidak resign, bukan karena aku tidak rela ia pergi dari sini. Aku hanya lelah, begitu banyak sekertaris yang mengundurkan diri.
Rata-rata tak ada yang mampu berdiri disampingku melebihi 1 bulan, namun gadis itu-Ashley Ruth Benner mampu melakukannya. Ia gadis cantik dengan kulit putih pucat dan mata biru laut yang jernih dan teduh. Rambutnya berwarna mahogany yang membuat wajahnya semakin pucat. Ia manis dan penurut, pekerjaannya juga cepat. Jadi tak akan kubiarkan ia resign dan menjadi aset dari perusahaan lain.
Morgan's company adalah Perusahaan yang dibangun Kakek buyutku sejak dulu kala, Perusahaan raksasa yang bergerak dibidang teknologi telekomunikasi, pesawat terbang dan perbankan dengan banyak anak perusahaan yang bergerak di berbagai sektor lain sebagai mitra kerja. Sudah lima tahun aku menduduki kursi sebagai CEO di Morgan's Company, kedudukan yang seharusnya dimiliki oleh Dave, saudara laki-laki tertua di keluargaku; David Ben Morgan
By the way, Aku memiliki dua saudara. Dave kakak tertuaku, usia kami terpaut sangat jauh ; Lima Belas Tahun, dan sudah hampir sepuluh tahun ini aku tidak melihat wajahnya, bahkan mendengar kabarnya. Dave menghilang di hari ulang tahun ku yang ke Dua Puluh Dua tahun.
Ayah kami, Abraham Morgan melakukan segala daya upaya untuk menemukan Anak sulungnya selama Lima tahun ini, namun nihil, ia seperti menghilang dipusaran segitiga bermuda, dimana segala kekuasaan dan kekayaan Abraham Morgan tidak dapat mencapainya.
Banyak spekulasi yang menyebutkan bahwa ia dibunuh oleh rekan kerja Ayahku, mencintai gadis miskin sehingga ia kabur bahkan ada yang menyebutkan bahwa ia melarikan diri karena aku.
Dunia selalu menyebarkan berita miring, bahwa di dalam tubuh Morgan's Company terjadi perang saudara untuk mempebutkan kedudukan dan hak paling tinggi.
Persetan dengan semua kekayaan dan kekuasaan kursi singgasana Morgan, yang ku inginkan hanya satu; Saudaraku kembali.
Dan Thalia Jane Morgan, adik perempuan kami yang terpaut Lima Tahun usianya dariku. Ia semenjak kecil di sekolahkah di Asrama Charterhouse School, bukan hanya karena keluarga kami merupakan penyumbang dana terbesar untuk sekolah itu tapi juga memang sistem pendidikan yang mumpuni yang membuat Ayah kami memilih untuk menyekolahkn putri satu-satunya kesana. Charterhouse School dulunya adalah Rumah Sakit Raja James dan Thomas Sutton. Sekolah ini baru merayakan ulang tahunnya ke 400 di tahun 2011 lalu. Charterhouse menawarkan pendidikan yang dinamis dan progresif, prioritas kegiatannya adalah tidak ujian nilai tetapi stimulasi penyelidikan independen dan rasa ingin tahu intelektual. Siswa didorong untuk menjaga keseimbangan
antara kerja akademis dan berbagai kesempatan ekstra-kurikuler, dengan prestasi olahraga dan budaya. Jadi tak heran
lulusannya terus mengisi universitas-universitas terbaik di Inggris.Aku sedang menyetir menuju hotel berbintang tempat diadakannya pesta ulang tahun Jake-Jacob Gress. Sahabat sekaligus partner kerjaku. Kali ini aku mengajak Ashley agar Jake tidak sembarang membawakan wanita untukku.
Pekerjaan Jake selain partner kerjaku, ia juga merangkap menjadi mak comblang yang selalu menjodohkanku dengan putri petinggi Perusahaan bahkan petinggi Negara! Ia memang sesuatu, dengan segala kekayaannya apapun dapat ia lakukan. Gress family merupakan pemilik hotel ternama dibeberapa kota besar di Britania Raya, karena itu Jake selalu membookingkan satu kamar disetiap minggunya untukku dan calon jodohku. Berhubung aku tau Ashley tinggal jauh di pinggiran kota, jadi kumanfaatkan saja untuknya. Lumayan menghemat tenaga Ashley agar besoknya bisa bekerja lebih optimal, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Future,
FantasyBanyak hal tak masuk akal yang terjadi di dunia ini, salah satunya yang terjadi padanya, Ashley, seorang sekertaris pribadi dari CEO dingin dan tak berperasaan di sebuah Perusahaan besar di London, Inggris. Saat semuanya semakin rumit, kejadian aneh...