Part 3

9 2 0
                                    

Dengan langkah malas aku berjalan menuju ruang kamarku, ku lihat Aldo tengah sibuk dengan peralatan mosnya sepertinya ada yang kurang atau lebih tepatnya salah. Tanpa memperdulikan kehadirannya aku berjalan terus hingga kini sampai dikamarku. Denyutan dikepala ku masih terasa dan aku juga masih ingat bagaimana bola berwarna oren itu terjun bebas dikepala ku rasanya aku ingin menangis.

Belum sempat aku mengganti seragam sekolah ku dengan baju kaos biasa tiba tiba pintu kamar ku diketuk dengan keras tanpa dosa, hal itu membuat kepala ku semakin ingin pecah. Aku butuh istirahatttttt, teriak ku dalam hati.

"Kak, bantuin gua donggg"teriak orang yang mengetuk pintu kamarku tanpa perasaan, sudah ku duga itu pasti sikunyuk Aldodol.

"Apa sih lu berisik aja, gua sibuk mau tidur"teriak ku tak kalah kencang.

"Kak, pliss kek bantuin gua. Lu gak tau apa tadi gua disuru lari muterin lapangan gara gara gua salah bikin topi. Kak lu gak kasian sama adek lu yang paling ganteng ini"ucapnya sedikit narsis. Sudah bisa ku tebak bagaimana ekspresi wajahnya yang jelek itu pasti sangat jelek.

"Najis, so ganteng lu. Yaudah sini gua bantuin tapi janji abis itu beliin gua obat sakit kepala yah diapotik depan komplek"ucapku ketika Aldo menongolkan mukannya dibalik pintu kamarku.

"Yah, gampang itu mah"ucap Aldo santai.

Ica menatap barang barang yang dibawa adiknya. Ada gunting, karton, lem dan teman temannya.

Tanpa menunggu waktu lama Ica mulai membuat topi yah dimaksud adiknya.

"Dah selesai, gitu aja kok repot"ucap Ica sombong.

"Makasih kak, yaudah sini mana duit nya gua beliin obat"ucap Aldo sambil mengadahkan tangan nya didepan muka Ica.

"Ck, biasa aja keles nih tangan. Btw kebetulan gua gak ada uang receh nih, jadi pake uang lu dulu lah"ucap Ica tanpa dosa.

"Njir, enak banget lu. Uang jajan lu dikasi ayah banyak juga"ucap Aldo.

"Gua gak ada receh Do, pake uang lu dulu sih pelit amat"ucap Ica

"Tapi nanti ganti yah, gua mau beli sepatu nih soalnya mangkanya gua nabung terus"ucap Aldo.

"Iya nanti gua ganti, udah sono cepetan. Kepala gua sakit banget nih"ucap Ica sambil mendorong punggung tubuh Aldo.

Tanpa buang waktu lama Aldo melangkahkan kaki nya keluar kamar ku. Aku melihat dia yang mungkin sedikit kerepotan membawa alat alat dan sampah sampah yang dibawanya tadi tapi tak sedikit pun terlintas dihatiku untuk membantunya setidaknya membuang sampah sampah itu ditempat sampah yang tersedia dikamarku.

Aku membaringkan tubuhku diatas kasur, rasanya nyaman dan hangat sekali hingga membuat mata ku terpejamkan. Kejadian tadi terlintas mengelilingi otak dan fikiranku. Ck, aku berdecak kesal.

"Tuh cowo lumayan sih, gak jelek jelek amat"ucapku pelan.

Ohh bagaimana ini, bagaimana bisa aku memikirkan cowo itu dan LUMAYAN. Shit itu bukan lumayan, tampang oke kalo nyebelin mah sama aja Jelek.

Lebih baik aku mengistirahatkan mataku untuk tidur setidaknya tidur bisa membuat mood ku menjadi lebih baik.



-----

Ditempat yang berbeda Kevin terus mendribble bola basketnya menuju ring, tak sedikit bola yang lolos melewati ring berkat lemparan cantik dari tangan Kevin.

Terlihat peluh membasahi kaos putih yang dikenakan nya. Begitupun dengan teman teman Kevin.

"Udah Vin capek gua, istirahat dulu lah"pinta salah satu teman Kevin yang memakai kaos tanpa lengan. Namanya Edo.

Journey of LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang