Part 6

3 0 0
                                    

Brukkkk..

Kevin memejamkan matanya, seseorang tertabrak olehnya. Dengan langkah cepet Kevin menghampiri orang yang ditabraknya.

"So-sory"ucap Kevin gugup.

Ini bukan kecelakaan besar, ini hanya sebuah kecelakaan kecil.

"Duh kaki gua berdarah lagi"ucap gadis yang ditabrak Kevin.

Gadis itu mendengakkan wajahnya. Ia melihat orang yang barusan menabraknya.

"Kevin"

"Cupu"

Ucap mereka berbarengan.

"Kalo jalan tuh hati hati dong Vin, liat nih kaki aku berdarah"ucap Ica sambil menahan rasa perih dikakinya.

"Gu,, gua gak sengaja cupu"ucap Kevin.

Kevin menampah tubuh Ica menuju taman. Bagaimana pun juga ia harus bertanggung jawab.

"Lu tunggu sini, gua ke apotik bentar"ucap Kevin lalu melangkah pergi.

Ica menahan sedikit sakit dikakinya. Tak lama Kevin datang dengan kantong plastik putih ditangannya.

Kevin mulai membersihkan luka yang ada dikaki Ica dengan telaten. Hingga sebuah kain kasa menempel cantik dikaki Ica yang terluka.

Selesai membersihkan luka Ica, Kevin duduk disamping Ica. Tangannya mencari sesuatu. Rokok.

"Sori yah sama yang tadi"ucap Kevin setelah melepas asap rokok dari mulutnya.

"Jauh jauh Vin, aku gak suka nyium asep rokok"ucap Ica kesal. Ica menemukan sebuah fakta kalau seorang Kevin merokok.

"Siap yang nyuru lu nyium asep rokok. Lagian daripada lu nyium asep rokok mending lu nyium pipi gua"ucap Kevin sedikit bercanda.

"Hahaha very funny"ucap Ica meledek.

Kevin menjatuhkan puntung rokok yang ada ditangan lalu menginjaknya.

"Sori yah pu, gua gak tau kalo lu gak suka asep rokok"

"Lagian mana ada juga orang yang suka asep rokok"

"Gua suka. Sama lu aja gua suka"ucap Kevin cepat.

Iya membuang muka nya dari hadapan Kevin. Ia tau saat ini pipinya pasti merona sama seperti jantungnya yang berdebar.

"Cupu tadi lu ngapain ditengah jalan?"

"Yah jalan jalanlah. Kamu itu tadi kenapa sih naek motor kenceng banget trus pake acara ngerokok segala lagi"

"Banyak pikiran"ucap Kevin cepat.

"Emang kamu bisa mikir?"ucap Ica sedikit kesal karna tidak puas dengan jawaban Kevin.

"Maksud lu apa nih?"

"Haha, gak vin cuma bercanda"ucap Ica takut takut.

-----

Kevin berdiri tepat didepan rumah Ica, seperti biasa untuk mengajak Ica berangkat bareng. Tapi ada yang berbeda kali ini, ia tidak memakai motor besar kesayangannya. Karna kaki Ica sedang sakit kan tidak mungkin Kevin menjemput dengan motor jadi dia menggunakan salah satu koleksi mobil yang disimpan dirumahnya.

"Selamat pagi tuan putri"ucap Kevin ketika melihat Ica berjalan keluar rumah.

"Apaan sih, tumben gak masuk?"

"Males aja. Yaudah yuk"ajak Kevin.

"Tante, Kita berangkat yah"pamit Kevin pada bunda Ica.

Kevin membukakan pintu untuk Ica.
Tanpa pikir panjang Ica menaiki mobil yang Kevin bawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Journey of LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang