Stars| Ratu

44 5 0
                                    

"All Of The Stars"

×××

Hai....
Kalo kamu baca surat ini, tandanya aku udah berada di antara bintang bintang. Iya bintang sarius. Seperti yang aku bilang itu bintang yang paling terang diantara bintang lainnya.

Maaf aku gak bisa nepatin janji untuk selalu bersama kamu. Aku udah berusaha kemotrapi dan makan obat obatan pahit itu tapi tetep aja keajaiban gak dateng ke aku.

Kalo kamu kangen aku,

Lihat aku diantara bintang bintang.

Tertanda
*Feyra*

Di tulisan terakhir suratnya aku menitikkan air mata. Menangis? Tidak. Air mata ini jatuh dengan sendirinya.

***

"Ma, pa berangkat dulu."

"Oke hati hati dijalan."

Aku berjalan ke garasi. Mengeluarkan mobil lalu menuju ke rumah Feyra.

Setelah mengeluarkn mobil aku menepi ke rumah Feyra yang berada di samping rumahku. Rumah dengan balutan warna hijau toska ini memenuhi pandanganku. Aku pun membuka pintu mobil lalu menuju pagar dan memencet bell.

Tak lama gadis cantik memakai baju sekolah dengan balutan switer berwarna pink baby keluar dengan senyuman indahnya. Aku pun membalas senyumannya lalu menggandengnya ke arah mobil. Membukakan pintu untuknya dan mengantarnya ke sekolah.

Sesampainya di wilayah parkiran sekolah aku memberhentikan mobilku dan memakirkannya.

Tiba tiba gadis di sampingku ini batuk batuk. Ia menutup batuknya dengan menggunakan tangan.

"Lo gak papa?" Tanyaku.

"Em aku gak papa." Katanya lalu menghadap ke arahku.

Hah? Hidungnya berdarah. Again.

Aku pun dengan sigap menggambil tisu yang ada di dashboard lalu menghapus darah di hidungnya.

"Hidung lo berdarah lagi." Kataku sambil mengelap darah di hidungnya.

"Ahaha aku gak papa kok. Biasa lah hidung berdarah mah." Katanya sambil tertawa seperti menutupi sesuatu?

"Ayok ke kelas."

Aku pun mengangguk angguk dan mengikuti jalannya ke kelas.

-Skip-

"Feyra!!" Panggilku lalu berjalan ke arahnya.

"Ada apa?" Katanya sambil terus memegang tisu yang terlihat banyak bercak bercak merah.

"Lo pasti ada apa apa kan."

"Ada apa apa gimana?" Tanyanya heran.

"Lo sakit?"

"Aku baik baik aja kok. Kalaupun aku bakal mati. Aku seneng karena disaat detik detik terakhir aku masih bisa lihat kamu." Katanya yang langsung membuat dahiku berkerut.

"Lo ngomong apaan sih."

"Makasih ya leno. Makasih udah mau jadi penyemangat hidup aku. Udah mau jadi sahabat aku. Dan makasih juga untuk gak pernah peka sama aku." Ucapnya.

Dia kenapa?

Dan tiba tiba, gadis ini ambruk di depan mataku.

Rasanya seperti......
Kehilangan sesuatu?

Sehari yang lalu......

On..

Petikan gitar gitar ini terdengar sangat merdu di telingaku.

Songfic Challenge - WWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang