Chapter 3: ALONE (2)

23 7 0
                                    

Gila!! perang apaan ini?! ayah mati ditusuk, paman, digantung, kakak juga ditusuk, bagaimana dengan ibu?!

"Ah! Sharlene! akhirnya kau disini, tolong aku!" kata seseorang. Sepertinya, aku mengenlanya, namun, darah disekujur tubuhnya, menutupi wajah dan tubuhnya. siapa dia?

"S..Si..siapa,kau?!" tanyaku, sebelum ia menjawabku, dia mengelap darah di-wajahnya. di... dia!! "Ghenyya?!"

"Cih, jangan diam terus disana, dong! ayolah tolong aku!" katanya. aku melihat tubuhnya, detik kemudian, aku terkejut aku menutup mataku dengan tanganku "Aaaah!!!!"

"Ada apa, Shar, ini aku, Ghenyya. teman masa kecilmu, tolong aku sebelum aku, mati" setelah mengatakannya, dia, dia. sudahlah, dia sedah mati. Batang pohon yang besar dan berat itu, menimpa tubuhnya terutama pada bagian perut. lalu kakinya, terputus dengan tubuhnya. sama seperti idolanya Tsunade di Naruto.

" Ah! apaan, itu! kenapa aku harus melihat semua ini? aku harus cepat menemukan ibu!" begitulah kataku dalam hati.

Setelah keluar dari daerah yang mengerikan itu, aku berada di tanah yang luas, hijau, bersih dan asri. berbeda pada tempat sebelumnya, tak ada tumpahan darah disini. seketika, aku melihat sesosok wanita yang terbaring di-sebuah batang pohon besar. dia tertidur pulas. memakai baju yang serba-putih. angin sepoi-sepoi mengangkat rambut birunya. tiba-tiba, air mataku menetes. kenapa?

"I... ibu!!!" pekikku. aku berlari menuju tempat ibuku yang terbaring lemah. ada apa ini? yang lain mati menggenaskan di sana. sedangkan ibu, malah tidur disini (emang ga tau situasi).

"ibu, bangun,bu. ayolah, bu. ayah, paman, kakak dan Ghenyya sudah tiada. aku akan sendiri jika ibu juga mati. sadarlah, bu" rengekku. aku menggoyangkan tubuh ibu. dan, aku melihat dibagian paru-paru ibu, hitam, gelap. seperti membusuk. " apa ini,bu?"

"ah, Sharlene. ibu bahagia melihatmu selamat. ibu kena kutukan dari raja musuh. bala bantuan akan datang. tapi ibu sedah tidak sanggup lagi. ibu sudah menvapai batas ibu. untuk itu, saat kau benar-benar sendiri, pergilah ke kota. kau akan jauh lebih bahagia. bersekolahlah disana. bertemanlah dengan baik. jaga nama baik... desa... Phoenix" kata kata terakhirnya pun, menjadi Motto-ku.

ibu, ayah, kakak, berbahagialah disana, aku pasti akan merindukan kalian. juga, menjaga nama baik desa Phoenix

A.N: Huaaaa!! setelah dibaca ulang, ternyata episod kali ini lumayan sedih, ya!! :'(
gimana, seru, ga? maap kalo slow apdet, ya. aku bingung. soalnya lagi bikin dua cerita. aku bocorkan deh, aku lagi bikin cerita Black Forest.

jangan lupa, karena di setiap sisi, ada ide yang bermanfaat (eaaa, ada drama, cuy!)

udah deh, aku pamit dulu,ya!!!

salam keren
Akabane_Haru


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Green Is My LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang