Hai!
Maafin author satu ini yang selalu merepotkan kalian dengan berbagai cara dan permintaan anehnya. Im so sorry guys. I don't mean it :(
jadi kali ini begini...
gue sedikit merasa gagal dengan part satu. Karena, menurut gue pesan yang pengen gue sampaikan ke kalian belum sampek 100%.
Bukan, bukan berarti gue nyalahin kalian. Ini jelas murni kesalahan gue.
Langsung aja ya ke intinya.
Si nona ini, sebenernya maksud gue ini dia memang bisu. Tapi kan orang bisu kadang ada yang masih bisa ngluarin suara ya meski ga jelas.
Tapi tunggu. Gue bikin karakter begitu pun bukan ngasal yaa.
Yang harus kalian tau, author itu biasanya sebelum menulis akan cari tau dulu 'hal' itu sampai ke akarnya.
Gue sedikit cerita.
Masalah bisu ini, jelas gue udah browsing sana sini, cari info dari orang sana sini. Dan hasiilnya ternyata yang gue pakek dari temen kos gue sendiri.
Doi ini ternyata punya sepupu yang di takdirkan oleh Tuhan punya sedikit perbedaan dengan kita. Sepupunya ini terlahir dalam keadaan sempurna. Bahkan waktu kecil, sepupunya ini masih bisa bilang "ma ma mamaaa".
Tapi suatu ketika, si sepupunya ini terkena panas yang sangat tinggi. Tiba-tiba dari situ suaranya mulai terganggu. Dan memang kasus seperti ini sering sekali ternjadi. Panas, terus ada syaraf yang terganggu.
Akhirnya sekarang udah SMP, si sepupu ini kalau ngomong ke orang lain ya pakek bahasa isyarat atau nulis di kertas. Tapi kalo si sepupu ini ngobrol sama keluarga dekatnya, dia gausah pakek bahasa isyaratpun bisa di mengerti. Karena si keluarga ini kan setiap hari kumpul dan lebih ngerti ya. sedangkan temen kos gue bilang...
"kalo gue atau orang lain ga bakal ngerti dia ngomong apa. Karena emang ga jelas. Tapi kalau ngobrol sama keluarganya ya ngerti. Tapi di panggil namanya dia noleh. It's mean sepupu gue ini memang bisu tapi ga tuli"
Tapi Tuhan itu ga sejahat itu. di balik kekurangannya, Tuhan memberi kelebihan di sisi lain. Si sepupu ini terlahir dengan otak yang terlalu cemerlang. Dia pinter, pinter banget.
Maka dari situ gue terinspirasi untuk menciptakan karakter Veranda. Gitu...
Nah, itu juga salah gue sih yang bikin scrip percakapan sama Rendi. Akhirnya, gue melakukan perubahan di part 1.
Buat kalian yang udah baca dan males ngulang, gue kasih tau aja disini.
Yang gue rubah adalah percakapan rendi dan ve yang semula lewat telpon, gue ganti jadi via chat.
***
Ponselnya berdering, kemudian tangannya bergerak untuk mengambil benda elektronik kecil itu di dalam tasnya yang ia letakkan di ranjang sepeda. Sejenak kemudian senyumnya kembali mengembang melihat chat masuk dari seseorang yang tidak pernah absen tersebut di dalam doanya. gadis cantik itu menepikan sepeda kayuhnya di pinggir jalan, berbalas chat dengan seseorang di sebrang sana.
Rendi, T. : selamat pagi Jessica Veranda adek kesayangan kak Rendi~~
J. Veranda : haha apaan sih kak Ren?
Rendi, T. : kamu lagi apa sekarang? Udah sarapan?
J. Veranda : udah kok. Sekarang aku lagi mau berangkat ke kampus
Rendi, T. : kok pagi banget? Bukannya disana masih jam setengah tujuh ya? Kakak aja belum berangkat kerja
J. Veranda : iya, aku mau ambil sesuatu dulu di rumah temen. Nanti aku ceritain ya kak"
Rendi, T. : okay, kak Rendi tunggu. Kamu disana belajar yang bener ya? jangan sia-siain kesempatan beasiswa ini. Kamu mau jadi dokter yang hebat kan?
Gadis yang di panggil veranda itu tersenyum lembut, gadis cantik dengan bola mata sayu indahnya.
Rendi, T. : kak rendi udah gabisa bayangin lagi seseneng apa papa dan mama di surga sana lihat kamu tumbuh jadi gadis yang cantik dan super pinter ini
J. Veranda : kak Rendi gombal!
Rendi, T. : hahaha. Tapi kak Rendi ga gomba,l itu emang bener. Yaudah kak rendi siap siap dulu ya? hati-hati disana. Hubungin kak rendi kalo ada masalah
J. Veranda : siap bos!
Rendi, T. : dah adek cantik~
J. Veranda : dah kakak ganteng~
Terus jawaban Veranda ke Shania yang tentang "aku ada sepeda dari Kak Rendi Shan, gausah" itu gue ganti dengan anggukan karena ve takut ngrepotin Shania.
***
"kak Ve jadi naik sepeda?"
Veranda mengangguk.
"kenapa ga bareng aku aja sih kak? Di mobil aku juga bosen kali sendirian"
Veranda menghela nafasnya, ingin mulai berbicara namun Shania kembali menjedanya.
"kak Ve pasti takut ngrepotin aku kan? Mana mungkin sih kak?"
veranda memegang salah satu tangan Shania, kemudian memasang wajah memelasnya sambil menganggukkan kepala beberapa kali. Tanda bahwa memang pernyataan Shania tentang Veranda yang tidak ingin merepotkannya benar adanya.
"ck ah, kak Ve selalu gitu"
***
Nah segitu dulu revisinya. Sorry yak karena gue ini kayaknya selalu gabisa sekali jadi deh, ada aja yang di runbah. Dulu ILYJV rubah judul lah, aneh emang. Maafin yaa. Semoga kalian setia setia aja nih sama gue hehe.
Tunggu part selanjutnya yaaa. Gue usahain ga sampe HS Surabaya udah update hehe
See you~~
With full of love
NonShan - 27 Mei 2016

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Devi Kinal Putri
Fiksi PenggemarApakah kamu bisa mendengar seluruh kata cinta yang tidak ku ucapkan dengan semestinya, Kinal? Lihatlah jauh ke dalam mataku. Bisakah kamu melihatnya? Bisakah kamu merasakannya? Aku... Mencintaimu... Kinal. -Jessica Veranda-