Perpisahan Terindah

68 2 0
                                    

Aku menjalani hari-hari di sekolah seperti biasanya. Emm... sebenarnya tidaklah biasa. Aku dan Yori bisa sedikit lebih dekat dari waktu itu. Walaupun aku tidak pernah berbicara padanya, hanya duduk berdampingan bersama kakak sepupu dan sahabat ku Carol.

Saat duduk berdampingan, aku sering mencuri-curi pandang ke arahnya. Melihatnya sebentar lalu berpaling. Itu karena aku terlalu malu untuk menatapnya secara langsung.

Kadang ku perhatikan dia juga curi-curi pandang kearahku. Dan terkadang tatapan kami bertemu. Dia tersenyum seakan malu-malu. Sedangkan aku hanya sibuk menundukkan kepala menyembunyikan fakta bahwa pipiku memerah.

Hari dan hari terlewati. Dan tiba saatnya kelulusan anak kelas 12.

                              🌱🌱🌱

Di malam perpisahan sekolah. Aku selaku anggota OSIS di undang ke acara farewell party. Aku sangat bahagia sekaligus sedih karena ini adalah saat terakhir aku bisa melihatnya.

Langsung ku lihat sekeliling, mencari sosok pria itu. Dan ketemu! Dia kelihatan sangat tampan, mengenakan jas dan celana berwarna abu-abu dengan dalaman kemeja berwarna putih.

Saat pembukaan acara, aku merasa sangat bosan mendengar berderet orang menyampaikan kata sambutannya.

"Lin, ke toilet yuk. Bosen gue," sambil menarik tangannya yang kurus itu.

"Iya, sabar Clau," katanya dengan menyeret kaki dengan malas.

Kami menggunakan baju yang sama. Dress diatas lutut, berwarna biru tosca dengan aksen pita dibahu sebelah kiri mempercantik tampilan kami malam ini. Dengan heels yang tingginya 7 cm aku berjalan dengan kesulitan.

"Gue benci banget pake heels," aku mengatakannya dengan kesal.

"Yaelah, Clau. Lo jangan kelewat tomboy dong. Nanti gak ada cowok yang suka," sambung Carol dengan gaya bicara seperti ibu-ibu.

Dengan langkah yang besar-besar ku tarik Carol ke toilet. Di depan pintu masuk toilet tanpa sengaja aku terpeleset karena lantainya yang licin. Ku tundukkan kepala ku malu. Tiba-tiba ada orang yang mengulurkan tangannya padaku, Yori.

Aku meraih tangannya dan mengatakan terima kasih. Dia memberikan ku kantong bertuliskan merk sepatu terkenal. Aku mengernyitkan mataku terlihat bingung dengan kelakuannya. Melihatku bengong saja dia langsung mengeluarkan isi dalam kantong itu, dan dibukanya kotak sepatu berwarna merah muda yang sangat terlihat chic. Dia mengambil sepasang flat shoes berwarna broken white yang kelihatan mahal. Sambil membungkukkan badan dia melepaskan heels yang ku pakai dan memasangkan sepatu putih itu.

"Kalo gak suka pake heels jangan dipaksain," katanya sambil memasukkan heels ku ke kotak sepatu yang diberikannya tadi.

"Iya. Maa...makasih," aku mengatakan dengan sedikit gagap karena grogi.

"Sama-sama. Nih sepatu kamu," diberikannya kantong plastik itu dan ia langsung berlalu diantara kerumunan orang-orang.

"Cieeeee," teriak Carol

"Apaan sih lo," kataku dengan memasang muka seram.

Kami segera kembali ke tempat duduk yang kami tinggalkan tadi. Sepertinya kata sambutannya sudah selesai.

"Acara berikutnya sebuah lagu akan di persembahkan oleh saudara kita, Yori," pembawa acara melanjutkan susunan acaranya.

"Yori? Yori bisa nyanyi?," batinku.

Dia berjalan dengan santai menuju panggung. Dan mulai bernyanyi....

Tak kusangka ini terjadi
Kisah kita berakhir disini
Tak akan pernah ku sesali
Indah akhir ini

Percayalah pada hati ini
Kita pasti bersatu kembali
Hanya waktu yang dapat
berikan jawabnya hooo

Perpisahan terindah hampiri kisah kita
Enyapkan semua kebimbangan yang ada
Perpisahan terindah hampiri kisah kita
Leburkan segala keluh kesah yang ada

Aku akan selalu menghampiri malammu
Aku akan selalu mendatangi mimpimu

Beage - Perpisahan Terindah

Entah kenapa lagu itu rasanya seperti dinyanyikan khusus untuk ku. Menusuk tajam mengalun indah.

                           🌱🌱🌱

Di kamar ku di malam yang sunyi tak terasa aku menitikkan air mata. Terdengar suara gerimis memecahkan kesunyian itu. Ku buka lagi buku itu seperti ku buka lagi perasaan itu. Dan ku goreskan lagi, kata indah yang mengungkapkan kesedihan ku.

Di penghujung hari ku ini

Bersama rintik hujan aku menangis
Menangisi kepergianmu dari hidupku

Bukan...
Bukan seolah hanya karena itu
Aku juga menangisi kebodohan ku
Iya kebodohanku yang memilih untuk mencintaimu dalam diam

Dan datanglah saatnya
Inilah malam dimana kamu hanya akan hidup dalam kenangan ku
Kenangan indah namun tak berarah

Dan inilah malam dimana aku hanya akan hidup dalam memori mu
Melupakan mu merupakan jalan terbaik
Daripada berjalan dengan bayangan hampa
Yang hanya akan melukai ku

Mencintai mu adalah sebuah pilihan
Pilihan yang tak akan ku sesali
Tetapi merindukan mu adalah sebuah kecerobohan yang tak bisa ku bendung

Entah apa yang kutuliskan malam ini. Bait demi bait terasa kacau selayaknya perasaanku. Aku menulis bahwa aku mencintaimu tapi aku juga menulis untuk melupakanmu. Aku menulis bahwa merindukanmu adalah sebuah kecerobohan, tetapi hati ku selalu saja tertuju padamu. Wahai cinta pertama ku.

Clau dan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang